b. Bentuk-bentuk Pertentangan
Menurut Achmadi ada lima bentuk-bentuk pertentangan, yaitu
sebagai berikut. 1 Pertentangan pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi di antara orang
seorang karena masalah-masalah pribadi. 2 Pertentangan politik, yaitu pertentangan antarpartai politik karena
perbedaan ideologi, asas perjuangan, dan cita-cita politik masing-masing. 3 Pertentangan rasial, yaitu pertentangan kelompok ras yang berbeda karena
kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Misalnya: terjadinya diskriminasi ras di Amerika Serikat dan Afrika Selatan.
4 Pertentangan antarkelas sosial, yang disebabkan munculnya perbedaan- perbedaan kepentingan, misalnya antara buruh dan majikan.
5 Pertentangan yang bersifat internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok negara blok karena perbedaan-
perbedaan kepentingan masing-masing. Contoh: Pertikaian Kaum Hizbullah di Libanon dengan Israel
yang melibatkan beberapa negara besar.
Gambar 3.5 Roket Israel meledak di pinggiran kota Beirut kemarin. Hizbullah segera membalas.
Sumber: Jawa Pos, 5 Agustus 2006
c. Akibat-akibat dari Bentuk Konflik Atau Adanya Pertentangan 1 Tambahnya solidaritas dari in-group. Jika suatu kelompok yang semula
tidak kompak, tetapi kalau ada kelompok lain yang mengancamnya maka solidaritas mereka akan lebih baik.
2 Jika pertentangan itu terjadi antarwarga dalam satu kelompok maka keutuhan kelompok itu akan goyah.
3 Hancurnya harta benda atau jatuhnya korban manusia pada kedua belah pihak yang berperang.
Sosiologi SMA Kelas X
71
4 Bila kekuatan kedua kelompok itu seimbang, bisa timbul akomodasi, tetapi bila tidak seimbang, yang lebih kuat akan mendominasi,
sedangkan yang lemah akan takluk kepada yang menang. 5 Berubahnya kepribadian. Kalau pertentangan terjadi antara dua
kelompok yang berlainan, misalnya Jepang dan Amerika pada tahun 1942 maka orang seorang akan mengidentifikasikan dirinya
dengan satu kelompok saja, lalu menghadapi kelompok lain yang dianggap sebagai lawan.
2. Terjadinya Kerja Sama Dalam Proses Interaksi Sosial
Yang dimaksud kerja sama di sini adalah kerja sama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kerja sama timbul kalau orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama. Pada masyarakat
Indonesia bentuk kerja sama telah dikenal sejak zaman purba, terkenal dengan nama gotong royong. Manusia dalam kehidupan sosial, sejak kecil
sudah ditanamkan pola perilaku untuk hidup rukun dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini didasarkan pada pandangan hidup, bahwa
seseorang tidak mungkin hidup sendiri tanpa kerja sama dengan orang lain. Dengan semangat gotong royong, sering kali diterapkan untuk
mengusahakan kepentingan umum. Suatu bentuk kerja sama akan berkembang, kalau orang yang terlibat dalam interaksi dapat digerakkan
untuk mencapai tujuan bersama disertai kesadaran, bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semuanya. Di samping itu
harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang diterima.
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama, ada beberapa bentuk kerja sama. a. Bargaining
Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
b. Cooperation Cooperation, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi. Hal itu merupakan salah satu cara untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
c. Coalition Koalisi Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Pada mulanya koalisi memang mengalami kegoncangan-kegoncangan sebab asas dan sifat organisasinya
berbeda-beda. Akan tetapi karena diikat oleh tujuan yang sama maka gerak langkah koalisi itu kooperatif.
Sosiologi SMA Kelas X
72
d. Joint Venture Joint venture, yaitu bentuk kerja sama yang bergerak dalam
pengusahaan proyek-proyek tertentu. Keuntungannya dibagi menjadi proporsi yang sudah disepakati bersama. Misalnya: joint venture antara
Indonesia dengan PT. Caltex Amerika Serikat dalam proyek pengeboran minyak bumi.
3. Terjadinya Persaingan Competition Dalam Proses Interaksi Sosial
Persaingan terjadi ketika orang perorangan atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang tertentu, dengan cara
menarik perhatian publik tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Ada dua macam tipe persaingan, yaitu sebagai berikut.
a. Persaingan yang bersifat pribadi, yaitu persaingan masing-masing orang
secara langsung bersaing, misalnya untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam organisasi.
b. Persaingan yang bersifat kelompok, yaitu persaingan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Misalnya dua kelompok perusahaan
yang bersaing untuk memperebutkan mendapatkan monopoli pemasaran di suatu wilayah tertentu.
a. Bentuk-bentuk Persaingan Ada beberapa bentuk persaingan, yaitu sebagai berikut.
1 Persaingan di Bidang Ekonomi Ditinjau dari persaingan di bidang ekonomi, persaingan timbul karena
terbatasnya penawaran dibandingkan dengan permintaan. Persaingan adalah salah satu cara untuk memilih produsen-produsen yang baik.
Bagi masyarakat sebagai keseluruhan persaingan ini membawa keuntungan sebab produsen-produsen yang terbaik memenangkan
persaingan dengan cara memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang lebih baik mutunya, dengan harga yang cukup rendah.
2 Persaingan untuk Mencapai Suatu Kedudukan Tertentu Dalam Masyarakat Dalam diri seseorang maupun dalam kelompok manusia terdapat
keinginan-keinginan yang diakui sebagai seseorang atau kelompok yang mempunyai kedudukan tersebut. Keinginan tersebut dapat
terarah pada suatu persamaan derajat, kedudukan, dan peranan dengan pihak lain atau lebih tinggi daripada itu.
3 Persaingan Dalam Bidang Kebudayaan Persaingan dalam bidang kebudayaan misalnya pada waktu
orang-orang Barat berdagang di pelabuhan Jepang maka para pendeta- pendeta agama Kristen berusaha untuk menyebarkan agama tersebut
di Jepang. Hal yang sama juga terjadi sewaktu kebudayaan Barat, yang mula-mula dibawa oleh orang-orang Belanda pada akhir abad
Sosiologi SMA Kelas X
73