Gambar 8. Grafik
Scatterplot
Uji Heteroskedastisidas
Sumber: Lampiran 5, halaman 151 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa hasil dari uji
grafik
scatterplot
membentuk pola yang tidak teratur sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisidas atau terjadi gejala
homoskedastisidas.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Teknik
analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Sedangkan teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk
menguji hipotesis kelima. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen berupa GCG dengan proksi kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, dan dewan komisaris independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Teknik analisis tersebut
dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah GCG dengan proksi kepemilikan institusional berpengaruh negatif
terhadap manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Kepemilikan Institusioanl
Variabel Nilai r
Nilai t Sig
Konsta nta
Koefi sien
r
hitung
r
tabel
r
2
t
hitung
t
tabel
KI 0,389 0,235 0,151 3,457 1,667 0,001 -0,042
0,011 Sumber: Lampiran 6, halaman 153
1 Persamaan Regresi
Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi pada tabel 12 di atas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -0,042 + 0,011 X
1
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
sebesar 0,011 dan nilai konstanta sebesar -0,042 yang berarti jika variabel
GCG dengan proksi kepemilikan institusional dianggap konstan atau bernilai 0, maka nilai manajemen laba
adalah sebesar -0,042. 2
Koefisien Korelasi Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan
positif atau negatif antara variabel manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil dengan variabel GCG dengan proksi
kepemilikan institusional. Berdasarkan tabel 12 di atas r hitung bernilai positif sebesar 0,389. Selain itu, Nilai r hitung lebih besar
dari pada r tabel 0,3890,235, hal ini menunjukkan bahwa GCG dengan proksi kepemilikan institusional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil. Hal ini berarti semakin tinggi saham yang dimiliki oleh
investor institusi maka semakin tinggi nilai manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil dalam perusahaan.
3 Koefisien Determinasi r
2
Berdasarkan tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi r sebesar 0,389, sehingga didapat nilai
koefisien determinasi r
2
sebesar 0,151. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 15,1 variabel manajemen laba melalui
manipulasi aktivitas riil dapat dijelaskan oleh variabel GCG