perusahaan. Selain itu, dimungkinkan juga karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini terlalu sedikit.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menghambat hasil
penelitian. Beberapa keterbatasan yang ditemui tersebut yaitu:
1. Hasil penelitian memiliki
adjusted
R
2
yang sangat rendah dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap manajemen laba
melalui manipulasi aktivitas riil yang dilakukan perusahaan 2.
Penelitian ini hanya menggunakan varibel GCG dengan proksi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan dewan komisaris
independen, serta variabel independen berupa
leverage.
Pada hal selain faktor-faktor tersebut masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi
manajemen laba. Selain itu, proksi-proksi dari GCG hanya menggunakan yang ketiga mekanisme tersebut yang bersifat kuantitatif dan ketiga
mekanisme tersebut belum memberikan gambaran dari efektifitas GCG secara keseluruhan dalam meminimalisir manajemen laba karena masih
banyak mekanisme yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 3.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif kecil yaitu hanya sebanyak 23 perusahaan dilaki 3 periode yaitu 69 perusahaan karena hanya
terbatas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, padahal terdapat lebih dari 400 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan populasi untuk perusahaan manufaktur sendiri ada 135 perusahaan. Hal tersebut terjadi karena banyak perusahaan yang
tidak mempunyai data yang lengkap untuk memperoleh nilai variabel dependen maupun variabel indpenden, sehingga dengan jumlah sampel
tersebut kemungkinan menyebabkan munculnya pengaruh yang tidak signifikan dari variabel independen.
4. Penelitian ini hanya dilakukan terbatas selama 3 tiga periode yaitu dari
tahun 2010-2012.
117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. GCG dengan proksi kepemilikan institusional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Hal
tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar 0,389 yang lebih besar dari r tabel 0,389 0,235 dan t hitung
sebesar 3,457 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikansi 5 yaitu
sebesar 1,667 3,457 1,667. Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,001 juga menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai yang telah
ditentukan pada tingkat 5, yaitu sebesar 0,05 0,0010,05. Koefisien determinasi r
2
sebesar 0,151 berarti bahwa sebesar 15,1 variasi manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil dapat dijelaskan oleh
variabel GCG dengan proksi kepemilikan institusional, sedangkan sisanya sebesar 100 - 15,1 84,9 dijelaskan oleh faktor lain. Nilai konstanta
sebesar -0,043 berarti jika variabel GCG dengan proksi kepemilikan institusional konstan kepemilikan institusional = 0, maka nilai
manajemen laba adalah sebesar -0,043. 2.
GCG dengan proksi kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil pada