oleh manajer. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar saham yang dimiliki oleh pemegang saham institusional
akan meminimalisir tindakan manajer untuk melakukan manajemen laba melalui manipulai aktivitas riil.
2. Pengaruh GCG dengan Proksi Kepemilikan Manajerial terhadap
Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil
Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan. Ada tidaknya kepemilikan saham
oleh manajemen akan mepengaruhi motivasi manajemen dalam setiap tindakan
manajer. Kepemilikan
saham oleh
manajemen dapat
menyetarakan kepentingan pemegang saham dengan manajer sehingga konflik kepentingan dapat dikurangi. Selain itu, semakin besar proporsi
kepemilikan manajemen pada perusahaan maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk memaksimalkan kepentingan pemegang saham
yang juga termasuk dirinya sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin besar saham yang dimiliki oleh manajemen dapat mengurangi
motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil.
3. Pengaruh GCG dengan Proksi Dewan Komisari Independen
terhadap Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil
Dewan komisaris merupakan pihak yang menjamin pelaksanaan strategi perusahaan dan megawasi manajemen dalam pengelolaan
perusahaan serta menjamin terlaksananya akuntabilitas. Penelitian ini
menggunakan dewan komisaris independen karena dewan komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi
dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau semata-mata untuk kepentingan pihak tertentu sehingga status independen
dewan komisaris dapat mengurangi praktik kecurangan yang dapat merugikan para pemegang saham atau pihak lainnya. Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keberadaan dewan komisaris independen dapat meminimaisir tindakan manajemen untuk manajemen
laba melalui manipulasi aktivitas riil.
4. Pengaruh
Leverage
terhadap Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil
Perusahaan yang mempunyai tingkat
leverage
tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya, sedangkan
perusahaan yang mempunyai
leverage
lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Semakin tinggi utangekuitas
perusahaan, yaitu sama dengan semakin dekatnya semakin ketat perusahaan terhadap batasan-batasan yang terdapat pada perjanjian utang
dan semakin besar kesempatan atas pelanggaran perjanjian dan terjadinya biaya kegagalan teknis, maka semakin besar kemungkinan para manajer
menggunkan metode-metode akuntansi atau mengambil tindakan yang dapat meningkatkan laba. Selain itu, perusahaan dengan
leverage
yang