155 Ketujuh, memberikan penyiapan lahan parkir bagi pembangunan gedung-gedung
baru terutama di inti kota.
2. Pemandangan Umum Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Adapun pemandangan umum Fraksi PKS terhadap Ranperda RTRW ini adalah :
a Lambatnya pengajuan Ranperda yang menyebabkan terjadinyanya
kekeliruan penataan kota Medan b
Mengapa Ranperda tidak mencantumkan peta penataan parkir di Kota Medan, padahal banyak persoalan pada penempatan lahan parkir
c Mengapa dalam Ranperda ini tidak mencantumkan rencana dan peta
subway Kota Medan d
Perlunya ,membentuk konsep pembanguan yang dinamis sehingga tidak semua kawasan dapat dibangun pertokoan.
e Penetapan standart baru untuk pembangunan kawasan pertokoan yang
dikarenakan banyak ruko yang tidak memiliki septictank sehingga mengganggu kenyamanan dan kesehatan.
f Harus ada ketegasan dari Pemko Medan untuk menertibakan bangunan
yang tidak sesuai RTRW g
Adanya pembangunan pusat pelayanan kota di Medan Utara harus mampu memberi dampak pada peningkatan ekonomi di Medan Utara
h Ranperda RTRW belum mencantumkan rencana terhadap kawasan
Bandara Polonia secara maksimal, dan mengapa Bandara Militer
Universitas Sumatera Utara
156 pangkalan TNI AU masih dicantumkan dalam Ranperda RTRW padahal
sangat menggangu realisasi RTRW Medan. i
Perusahaan KIM yang masih membuang limbah ke parit harus dihentikan,jika jalur dialog tidak berhasil maka kami mendorong Pemko
Medan untuk menutup jalur parit yang berada di Medan Labuhan agar limbahnya tidak mengalir ke Kota Medan.
j Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau dapat dilakukan dan RTH yang sudah
ada tidak lepas kepada pihak swasta. Maka Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menilai bahwa Ranperda RTRW
Kota Medan yang diajukan belum komprehensif, sehingga diperlukan pembahasan dan kajian lebih lanjut oleh Pemerintah Kota Medan dan DPRD Kota
Medan
3. Pemandangan Umum Fraksi PDIP
Adapun pemandangan umum Fraksi PDIP terhadap Ranperda RTRW ini adalah :
a Langkah – langkah apa saja yang akan ditempuh Pemerintah Kota Medan
untuk menjalankan konsistensi Perda ini ke depan dan apakah jaminannya bagi masyarakat Medan karena berdasarkan realita banyak terjadi
pelanggaran terhadap perda itu sendiri. b
Bagiamana hubungan antara Ranperda RTRW ini dengan UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Universitas Sumatera Utara
157 karena sesuai hirarkinya Perda harus memenuhi ketentuan peraturan yang
diatasnya dan berdasarkan pengalaman selalu bersinggungan. c
Penjelasan mengenai korelasi konsep perdagangan dan jasa dengan ranperda RTRW.
d Penetapan ruang wilayah unntuk pertambangan, permukiman, usaha jasa
maupun perkantoran tidak boleh mengganggu fungsi lindung serta pelestarian SDA dan budaya.
e Perda RTRW ini hendaknya mempertimbangkan faktor sosiologis
masyarakat, filosofis, estetika, ekonomi dan faktor lainnya seperti pelanggaran yang dilakukan oleh pihak swasta , kebijakan pimpinan yang
menyalahi peraturan perundang-undangan. f
Adanya kebijakan tata ruang ini hendaknya tidak mengabaikan keberadaan manusia dalam masyarakat, ketahanan lingkungan dan nilai keberlanjutan
penataan lingkungan. g
Perencanaan kawasan pariwisata alam kedepan harus lebih terencana seperti : Danau Siombah dan Natural Park.
h Mengenai Ruang Terbuka Hijau,dari hasil pantauan FPDIP sangat tidak
memadai seperti : Perumahan Citra Garden, Perumahan Indah Seroja,dll i
Ditetapkannya Medan Utara sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan, sosial budaya, kegiatan industri dan pertahanan keamanan hendaknya
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Medan Utara
Universitas Sumatera Utara
158 j
Penetapan kawasan Bandara Polonia sebagai CBD hendaknya dilakukan penelitian yang cermat dan seksama dan dinas TRTB jangan
mengeluarkan izin sebelum AMDAL dilakukan secara cermat dan benar. k
Pengaturan dan penataan dengan baik lokasi SPBU, Lokasi gudang dan Pool Angkutan Barang maupun Angkutan Umum.
l Perubahan peruntukan satu kawasan di Kota Medan tidak terulang
kembali, seperti di Jalan Gagak Hitam Ringroad yang telah menjadi kawasan bisnis yang menyebabkan macet .
m Pada Ranperda ini disebutkan bahwa sanksi apabila melanggar hanya
sanksi administrasi, fraksi PDIP mengusulkan agar sanksi hukuman pidana juga diberlakukan sesuai hukum pidana yang berlaku.
Maka Fraksi PDIP mengharapkan komitmen Walikota dan seluruh jajaran di Pemerintah Kota Medan untuk menjalankan amanat perda RTRW.
4. Pemandangan Umum Fraksi Golkar