182 Dari hasil penelitian tentang pemahaman informan akan Peraturan Daerah
Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan dapat dilihat bahwa sebenarnya secara garis besar informan sudah memahami pentingnya
Peraturan Daerah tentang RTRW tersebut . Informan pada tahap perumusan maupun penetapan terlihat memahami garis-garis besar dari isi Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007. Peneliti juga menyimpulkan bahwa masih perlu pemahaman yang lebih
dalam lagi tentang ketentuan dan isi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 karena peneliti menganalisis
bahwa pemahaman akan keseluruhan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional maupun Peraturan Daerah yang akan ditetapkan nantinya adalah merupakan tanggung jawab seluruh pihak baik
eksekutif maupun legislatif.
V.2 Prakarsa Pembentukan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Formulasi kebijakan publik adalah langkah yang paling awal dalam proses kebijakan publik secara keseluruhan dimana harus dikembangkan berbagai pilihan
untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan publik. Masalah yang telah disusun di dalam agenda sebuah kebijakan didefinisikan dan kemudian
dicari solusinya, dan selanjutnya solusi maupun alternative tersebut akan diadopsi
Universitas Sumatera Utara
183 sebagai sebuah kebijakan. Pembentukan Peraturan Daerah bisa diprakarsai oleh
Kepala Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dari hasil wawancara di lapangan peneliti menemukan data mengenai
Pemrakarsa Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan. Kepala Bidang Fisik dan Tata Ruang
BAPPEDA Kota Medan mengatakan bahwa Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
merupakan peraturan daerah yang diprakarsai oleh Kepala Daerah yaitu Walikota Medan.
Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga mengatakan bahwa Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Medan adalah suatu peraturan daerah yang dibentuk dari usulan Walikota Medan yang dibantu oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah Kota Medan dan BKPRD bersekretariat di BAPPEDA Kota Medan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Staf Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup. Hal ini diungkapkan kembali oleh informan lainnya yaitu Kepala Bagian Risalah dan Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Medan dimana beliau
mengatakan bahwa Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan merupakan Perda yang berasal dari
eksekutif maka dari itu proses pembuatan Ranperda harus sesuai dengan alur Prakarsa Kepala Daerah. Wawancara Kepala Bagian Risalah dan Perundang-
undangan Sekretariat DPRD Kota Medan, Mei 2012
Universitas Sumatera Utara
184 Pernyataan-pernyataan informan yakni Kepala Bidang Fisik dan Tata
Ruang,Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup,Staf Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Kepala Bagian Risalah dan Perundang-
undangan tersebut menggambarkan tentang adanya kesesuaian Tugas dan Wewenang Walikota Medan sebagai Kepala Daerah. Hal ini sesuai dengan tugas
dan wewenang kepala daerah yakni mengajukan rancangan Perda, hal ini terdapat dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah. Dari hasil penelitian tentang Prakarsa akan Peraturan Daerah Kota Medan
No 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan dapat dilihat bahwa sebenarnya Perda RTRW tersebut diusulkan oleh eksekutif yaitu
Walikota Medan. Maka dari itu sudah sepatutnya lah Pemerintah Kota Medan juga turut memperhatikan proses perumusan Kebijakan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Medan agar berjalan dengan lancar. Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan yakni dalam bentuk Peraturan Daerah Kota Medan Nomor
13 Tahun 2011 merupakan Prakarsa dari Kepala Daerah dimana Kepala Daerah mengetahui tanggung-jawab yang beliau miliki dalam pengelolaan dan penataan
ruang wilayah Kota Medan. Hal ini sesuai dengan pasal 4 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Dan untuk membantu pelaksanaan tugas Walikota dalam koordinasi Penataan ruang di daerah maka dibentuklah Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
BKPRD yang bersifat adhoc yang dibentuk mendukung Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Universitas Sumatera Utara
185
V.3 Analisis Proses Perumusan Formulasi Peraturan Daerah Kota Medan