Jadwal Waktu dan Tahap Pelaksanaan Penelitian Implementasi Metode Penelitian

83 melakukan wawancara dengan informan baru namun tekniknya tidak berbeda dengan teknik pengamatan sebelumnya. 3. Memberchecking Memberchecking merupakan suatu proses dimana peneliti menanyakan atau melakukan wawancara pada salah satu informan atau lebih dalam studi untuk mengecek keakuratan keterangan yang ada sebelumnya. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan selama beberapa hari dengan melakukan wawancara dengan informan yang lama atau yang baru mengenai informasi yang sesuai dengan masalah penelitian.

II.8 Jadwal Waktu dan Tahap Pelaksanaan Penelitian

Awal kegiatan yang dilakukan adalah pengajuan outline dan kemudian membuat proposal penelitian sampai ke tahap seminar proposal. Sebelum seminar proposal, peneliti melakukan pra penelitian. Setelah pelaksanaan seminar terdapat beberapa bagian proposal yang harus direvisi oleh peneliti sebelum melangkah ke tahap penelitian. Setelah melakukan revisi dan mengurus administrasi izin penelitian maka peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan wawancara yang dilengkapi dengan dokumentasi. Kegiatan penelitian ini dipaparkan secara rinci dalam tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 2.8 Jadwal Waktu dan Tahap Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan Bulan ke : 1 2 3 4 5 6 7 1. Penyusunan Outline  2. Pembuatan Proposal dan Diskusi Proposal   3. Memasuki Pra Penelitian  3. Memasuki lapangan dan pengumpulan data    4. Tahap penyeleksian data   5. Uji keabsahan data  6. Membuat draf laporan penelitian   7. Diskusi draf laporan   8. Penyempurnaan laporan  Sumber: Hasil Penelitian, Januari-Juli 2012

II.9 Implementasi Metode Penelitian

Proses pencarian subjek penelitian pada awalnya dimulai secara formal melalui izin yang diberikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan untuk melakukan penelitian. Peneliti pertama sekali melakukan pra penelitian untuk mengetahui seperti apa kondisi di lapangan dan untuk mengumpulkan data sekunder yang akan digunakan dalam pembuatan proposal. Kemudian peneliti melakukan wawancara ke BAPPEDA kota Medan, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan, Dinas Tata Ruang dan Bangunan dan diakhiri dengan mewawancarai Tim Panitia Khusus DPRD untuk pembentukan RTRW Kota Universitas Sumatera Utara 85 Medan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Dan selanjutnya mengumpulkan data sekunder yang dibutuhkan untuk mendukung wawancara. Kendala yang ditemukan peneliti dalam proses pengambilan data dan informasi adalah waktu informan yang terkadang tidak ada untuk diwawancara misalnya karena mengikuti rapat, pelantikan dan kegiatan lainnnya,begitu juga sewaktu mewawancarai Panitia Khusus RTRW yang merupakan anggota DPRD dimana mereka sering melakukan Kunjungan Kerja ke luar kota sehingga sangat sulit ditemui. Strategi yang dilakukan peneliti untuk mengatasi kendala tersebut ialah dengan menunggu informan selesai melakukan kegiatannya dan peneliti juga mendatangi kantor Komisi maupun kantor Fraksi dari setiap anggota Pansus untuk mengetahui dan menanyakan kapan yang bersangkutan akan kembali datang ke kantor DPRD. Universitas Sumatera Utara 86 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III. 1 Gambaran Umum Kota Medan

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah 54 54 http:www.pemkomedan.go.id .Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional. Secara umum ada 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, 1 faktor geografis, 2 faktor demografis dan 3 faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota Universitas Sumatera Utara 87 termasuk pilihan-pilihan penanaman modal investasi.Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66IIIPSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis Universitas Sumatera Utara 88 Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun kuar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. III.1.1 Letak Geografis Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan Universitas Sumatera Utara 89 berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21 Kecamatan dan 158 Kelurahan. III.1.2. Demografi Penduduk Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adapt istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir masyarakat dan perubahan social ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian. Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak factor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi. Universitas Sumatera Utara 90 Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun cultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik commuters, mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Tabel III.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2005 – 2009 Tahun Jumlah Penduduk Luas Wilayah KM² Kepadatan Penduduk JiwaKM² [1] [2] [3] [4] 2005 2.036.185 265,10 7.681 2006 2.067.288 265,10 7.798 2007 2.083.156 265,10 7.858 2008 2.102.105 265,10 7.929,5 2009 2.121.053 265,10 8.001 Sumber : BPS Kota Medan Universitas Sumatera Utara 91 Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. III.1.3 Visi dan Misi Kota Medan Secara umum arah dan agenda pembangunan kota mengacu kepada visi 55 1. Jangka Panjang Visi 2025 → Perda Nomor 8 Tahun 2009 : Kota Medan yang maju, sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan Indikasi : Income perkapita Rp 72 Juta tahun : 2. Jangka Menengah Visi 2015 : Kota Medan menjadi Kota Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera 3. Jangka Pendek Tahun 2011 : Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin dinamis dan berkualitas guna menciptakan kesempatan kerja yang luas, mengurangi kemiskinan, meningkatkan mutu pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat Indikasi : Income perkapita menjadi Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010 Misi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011 Melaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6 enam aspek dasar, yaitu : 1. Pelayanan pendidikan baik akses, kualitas maupun manajemen pendidikan yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul. 55 http:www.pemkomedan.go.idpemerintah_visi.php Universitas Sumatera Utara 92 2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan, taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan. 3. Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan yang semakin baik. 4. Peningkatan pelayanan administrasi public terutama pelayanan KTPKKAkte kelahiran dan perizinan usaha. 5. Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil PNS untuk meningkatkan kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. 6. Menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Catatan : Misi ini tidak ringan dan pencapaiannya akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Untuk itu, kita harus bekerja lebih efektif. Rencana Capaian Sasaran Pembangunan Kota Tahun 2011 1. Pencapaian PDRB menjadi sebesar Rp 85,85 Trilyun dari Rp 73,16 Trilyun Tahyn 2010. Oleh karena itu, dunia usaha harus bekerja berdasarkan target PDRB, bukan volume APBD yang hanya sebesar Rp 2,9 Trilyun 2. Income per kapita sebesar Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010. Hal in akan mendorong kemampuan berkomunikasi masyarakat dapat lebih meningkat sehingga kesejahteraannya semakin tinggi 3. Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5-7,7 lebih tinggi dari target propinsi 6,5 dan nasional 6,2. kita sebenarnya harus lebih berani, Universitas Sumatera Utara 93 mematok target menjadi 8-8,5 untuk menciptakan lapangan kerja lebih luas 4. Inflasi dibawah 1 digit 5-5,5 untuk menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat 5. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin masing-masing 1 dari tahun 2010. Universitas Sumatera Utara 94 III.1.4 Susunan Organisasi Pemerintah Kota Medan Universitas Sumatera Utara 95 1. Wa likota Walikota merupakan kepala daerah untuk daerah kota yang menjalankan penyelenggaraan pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintahan kota yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD. Walikota merupakan sebuah jabatan politis bukan Pegawai Negeri Sipil yang sejajar dengan Bupati dalam daerah kabupaten dan dipilih melalui Pemilihan Umum Daerah PILKADA. 2. Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah Kota yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota. Sekretaris daerah mempunyai tugas membantu walikota dibidang hukum dan perundang- undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat, protokol serta fungsi pemerintah umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan lembaga teknis, misalnya penanganan urusan kerjasama, perbatasan dan lain-lain, serta mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Fungsi Sekretasis daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya ialah, sebagai berikut: 1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintah daerah 2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis daerah 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah Universitas Sumatera Utara 96 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat daerah membawahkan 4 empat Asisten meliputi 1. Asisten Pemerintahan , terdiri dari : a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum b. Bagian Hubungan Masyrakat c. Bagian Hubungan Kerjasama 2. Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan , terdiri dari : a. Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat b. Bagian Agama dan Pendidikan c. Bagian Administrasi Kemasyrakatan 3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan , terdiri dari : a. Bagian Adminstrasi Pembangunan b. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam c. Bagian Administrasi Perekonomian 4. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari : a. Bagian Hukum b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana c. Bagian Keuangan d. Bagian Perlengkapan dan Asset e. Bagian Umum Universitas Sumatera Utara 97 III.2 Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan III.2.1 Tugas Pokok Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Adapun tugas pokok dinas tata ruang dan tata bangunan kota Medan adalah : 1. Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang penataan kota yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. 2. Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang tata kota dan tata bangunan, antara lain menyusun, mengembangkan dan mengendalikan rencana tata ruang kota, pengurusan perizinan dan pembinaan terhadap pembangunan fisik kota yang sehat dan terarah sesuai dengan rencana tata ruang kota dan pola kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. III.2.2 Fungsi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Fungsi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang tata kota dan tata bangunan; 2. Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka perumusan, pengembangan dan penerapan rencana tata ruang kota dan kebijakasanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan; Universitas Sumatera Utara 98 3. Mengevaluasi dan merevisi rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta norma- norma penataan kota dan bangunan yang berlaku; 4. Menghimpun data dan informasi, mengadakan pengukuran dan pemetaan dalam rangka penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penatan ruang kota dan penataan bangunan; 5. Merumuskan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan, penyuluhan dan pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Kepala Daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 6. Melaksanakan pola dan pengembangan rencana tata ruang kota dan dan kebijaksanaan panataan ruang dan penataan bangunan yang telah ditetapkan; 7. Memberikan pelayanan terhadap permohonan Keterangan Rencana Peruntukan KRP, Keterangan Situasi Bangunan KSB dan Izin Mendirikan Bangunan IMB serta memungut retribusi atas pemberian KRP, KSB dan IMB tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku; 8. Mengadakan pengawasan dan penindakan penertiban terhadap pelestarian dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan serta teknis konstruksi yang telah ditetapkan, bekerjasama dengan instansi terkait; 9. Merumuskan kebijaksanaan dan pengawasan terhadap pelestarian dan konservasi bangunan; Universitas Sumatera Utara 99 10. Mengarahkan partisifasi masyarakat dalam pembangunan kota; 11. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya; 12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. III.2.3 Visi dan Misi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Visi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan adalah sebagai berikut : Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan dan akta-akta catatan sipil. Misi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan adalah sebagai berikut: “Meningkatkan penyelenggaraan kegiatan Pendaftaran Penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Asing WNA serta penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang cepat, tepat dan mudah” Universitas Sumatera Utara 100 III.2.4 Susunan Organisasi Dinas Tata Ruang dan Bangunan Universitas Sumatera Utara 101 III. 3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan III. 3. 1 Tugas Pokok dan Fungsi BAPPEDA Kota Medan Sesuai dengan pasal 109 dan 110 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang pembentukan organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, telah diatur tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan BAPPEDA Kota Medan, merupakan unsur pendukung tugas Walikota, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah. Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan kota. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Bappeda Kota Medan mempunyai tugas-tugas pokok : 1. Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah; 2. Menyusun pola dasar pembangunan daerah yang terdiri dari pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola pembangunan lima tahun; 3. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD bersama- sama tim penyusun anggaran Pemerintah Kota Medan dan berkoordinasi dengan unit organisasi terkait; 4. Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut; Universitas Sumatera Utara 102 5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya; 6. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Dan untuk melaksanakan tugas pokok Bappeda Kota Medan memiliki fungsi pokok : 1. Fungsi koordinasi perencanaan kota 2. Penyediaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kota. Tugas pokok dan fungsi dalam Bappeda dibagi menjadi tupoksi Bidang dan Sekretariat Bappeda Kota Medan, yang terdiri dari : 1. Sekretariat 2. Bidang ekonomi 3. Bidang Sosial dan Budaya 4. Bidang Fisik dan Tata Ruang 5. Bidang Data Monitoring dan Evaluasi

III. 3. 1. 1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Badan lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. Dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan kesekretariatan 2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan Universitas Sumatera Utara 103 3. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan Badan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggan Badan 4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan 5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas badan 6. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang kesekretariatan 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya

III. 3. 1. 2. Bidang Ekonomi

Bidang ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang ekonomi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup industri, perdagangan, pertanian, koperasi dan usaha kecil menengah. Dalam melaksanakan tugas pokok, bidang ekonomi menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusun rencana, program dan kegiatan Bidang Ekonomi 2. Penyusun petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup industri, perdagangan, pertanian, koperasi dan usaha kecil menengah 3. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan kota lingkup pertanian dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, Universitas Sumatera Utara 104 koperasi usaha mikro kecil dan menengah, pendapatan, penanaman modal, ketahanan pangan dan pelayanan perijinan terpadu 4. Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan kota lingkup pertanian dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, koperasi usaha mikro kecil dan menegah, pendapatan, penanaman modal, ketahanan pangan dan pelayanan perijinan terpadu yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan instansilembaga lain yang berada dalam Wilayah Pemerintah Daerah 5. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan ekonomi, merumuskan langkah- langkah dan kebijakan pemecahannya 6. Pengkoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan di bidang ekonomi yang meliputi pertanian dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, koperasi usaha mikro kecil dan menengah, pendapatan, penanaman modal, ketahanan pangan dan pelayanan perijinan terpadu dalam rangka melaksanakan program pembangunan kota atau program dan kegiatan yang perlu diusulkan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang ekonomi 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai denga tugas dan fungsinya.

III. 3. 1. 3. Bidang Sosial dan Budaya

Universitas Sumatera Utara 105 Bidang sosial dan budaya di pimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas Badan lingkup sosial, kemasyarakatan, pendidikan dan kebudayaan. Dalam melaksankan tugas pokok, Bidang Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Sosial dan Budaya 2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup sosial, kemasyarakatan, pendidikan dan kebudayaan 3. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan kota lingkup pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kependudukan dan keluarga berencana, pemeberdayaan perempuan, pemerintahan, informasi dan komunikasi, capacity building, pemuda dan olahraga, agama, hukum dan budaya 4. Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan kota lingkup pendidikan, kesehatan, sosial, kemiskinan, ketenagakerjaan, kependudukan dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan, pemerintahan, informasi dan komunikasi, pembangunan kapasitas capacity building, pemuda dan olahraga, agama, hukum dan budaya yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan instansilembaga lain yang berada dalam wilayah Pemerintah Daerah. 5. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dibidang sosial budaya merumuskan langkah-langkah dan kebijakan pemecahannya Universitas Sumatera Utara 106 6. Pengkoordinasian dan melaksankan sosialiasi rencana kerja tahunan di bidang sosial budaya yang meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, kemiskinan, ketenagakerjaan, kependudukan, dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan, pemerintahan, informasi dan komunikasi, capacity building, pemuda dan olah raga, agama, hukum, dan budaya dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kota atau program dan kegiatan yang perlu diusulkan ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang sosial dan budaya 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya

III. 3. 1. 4. Bidang Fisik dan Tata Ruang

Bidang fisik dan tata ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup prasarana kota, tata ruang dan lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Fisik dan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Fisik dan Tata Ruang 2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup prasarana kota, tata ruang dan lingkungan hidup 3. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan prasarana kota serta pengendalian tata ruang dan lingkungan hidup Universitas Sumatera Utara 107 4. Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan prasarana kota, tata ruang dan lingkungan hidup yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan instansilembaga lain yang berada dalam wilayah Pemerintah Daerah 5. Pelaksanaan inventarisasi di bidang fisik dan tata ruang, merumuskan langkah-langkah dan kebijakan pemecahannya 6. Pengkoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan di bidang fisik dan tata ruang yang meliputi prasarana kota, tata ruang dan lingkungan hidup dalam rangka pelaksanaan program pembangunan daerah atau program dan kegiatan yang perlu diusulkan ke provinsi untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang fisik dan tata ruang 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya

III. 3. 1. 5. Bidang Data Monitoring dan Evaluasi

Bidang Data Monitoring dan Evaluasi di pimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Data Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas Badan lingkup data, monitoring dan evaluasi. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Data Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : Universitas Sumatera Utara 108 1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Data Monitoring dan Evaluasi 2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup data, monitoring dan evaluasi 3. Pelaksanaan pengumpulan data dan informasi 4. Penyusunan data mengenai pelaksanaan program pembangunan 5. Pelaksanaan publikasi data dan informasi sesuai kebutuhan 6. Pengembangan pusat data perencanaan daerah 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang data, monitoring dan evaluasi 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya

III. 3. 2 Visi dan Misi BAPPEDA Kota Medan

Berdasarkan kondisi eksisting, potensi, karakteristik, peluang, tantangan, sikap dan pandangan hidup bersama serta modal sosial pembangunan kota yang dimiliki maka dirumuskan visi Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut : “Terwujudnya Bappeda yang Profesional dan Partisipatif untuk Mendukung Akselerasi Pembangunan Kota Medan.” Maksudnya proses perencanaan pembangunan kota harus melibatkan para pelaku pembangunan dan dilaksanakan secara akuntabel serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan di berbagai bidang. Universitas Sumatera Utara 109 Dan sejalan dengan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas ketersediaan rencana pembangunan kota, merupakan langkah strategis yang dilaksanakan agar rencana pembangunan kota tidak hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan formal tetapi dilandasi kebutuhan materil dalam rangka mengidentifikasi, menemukenali masalah dasar dalam pembangunan kota, potensi yang tersedia sekaligus alterantif kebijakan dan formulasi program serta kegiatan dan penganggaran pelayanan umum. 2. Meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pencapaian kinerja pembangunan kota, merupakan siklus manajemen pembangunan kota yang diarahkan untuk mendapatkan data dan informasi bahwa implementasi pelaksanaan rencana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, sekaligus memberikan umpan balik bagi siklus perencanaan berikutnya. 3. Meningkatkan integrasi dan koordinasi rencana pembangunan kota, merupakan upaya meningkatkan nilai optimum dari setiap pemanfaatan sumber daya pembangunan yang digunakan baik secara makro maupun mikro. Di samping itu pengintegrasian dan pengkoordinasian juga diarahkan untuk memadusertakan tujuan nasional dan regional dan lokal dalam pembangunan secara hirarkis, sehingga dapat diformulasikan berbagai rencana efektif dan yang bisa implementatif. Universitas Sumatera Utara 110

III. 3. 3. Tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Kota Medan

Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan dirumuskan tujuan Bappeda Kota Medan untuk tahun 2011 sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Jangka Pendek. Dengan sasaran sebagai berikut : a. Tersedianya RPJMD Kota Medan Tahun 2011-2015. b. Tersedianya RKPD Kota Medan Tahun 2012. c. Tersedianya KUAPPAS Tahun 2012 dan KUAPPAS Perubahan Tahun 2011. d. Tersedianya Renja Bappeda Tahun 2012. e. Tersedianya rencana-rencana pembangunan kota secara sektoral. f. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergi rencana pembangunan kota antar urusan pemerintah, antar lintas SKPD dan antar wilayah kecamatan. g. Meningkatnya kualitas dan rasio prasarana dan sarana perencanaan pembangunan kota 2. Meningkatkan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota. Dengan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatkan keselarasan antara program dan kegiatan dalam RPJMD dengan Renstra SKPD. b. Meningkatkan keselarasan antara program dan kegiatan dalam Renstra SKPD dengan RKPD. Universitas Sumatera Utara 111 c. Meningkatkan keselarasan antara program dan kegiatan dalam RKPD dengan Renja SKPD. 3. Meningkatkan pengendalian dan evaluasi implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota. Dengan sasaran sebagai berikut : a. Terlaksananya pengukuran dan pemantauan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota. b. Terlaksananya evaluasi dan pelaporan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota 4. Meningkatkan penyelenggaraan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Daerah dalam kaitan dengan kebijakan pembangunan kota. Dengan sasaran sebagai berikut : terlaksananya pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Universitas Sumatera Utara 112 III.3. 4 Susunan Organisasi BAPPEDA Kota Medan No NamaNIP PangkatGol Jabatan 1. 2 3 4 5 Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP. 19650127 198603 1 003 Ir. Hj. Meirnasari, M.Si. NIP. 19660526 199303 2 002 Shandra Himalaya, S.E. NIP. 19720415 200902 2 001 Rudi Gunawan, S.E., M.Si. NIP. 19810112 200502 1 006 Suprayitno NIP. 19560305 198003 1 007 IVb IVa IIIa IIIb IIIb Kepala Kasubbag Penyusunan Program Staf Kasubbag Peny.Program PH. Kasubbag Umum Staf Kasubbag UmumEkspedisi Universitas Sumatera Utara 113 6 7 8 9 10 11 Lidia Situmorang, S.Sos NIP. 19780603 201001 2 014 Marintan Rut Siahaan NIP. 19731213 200701 2 020 Wajiko NIP. 19630327 200604 1 002 H Bangso Alam Hrp, S.Sos NIP. 19561222 197603 1 001 Darmawan NIP. 19810623 200502 1 004 Siti Khalijah, S. H. NIP. 19730428 199602 2 001 IIIa IIa IIb IIId IIIa IIIc Staf Kasubbag Umum Penyimpan Barang Pengurus Barang Kasubbag Keuangan Bendahara Pengeluaran Staf Kasubbag Keuangan Universitas Sumatera Utara 114 12 13 14 15 16 17 18 Wahyuniwati NIP. 19690219 199503 2 001 Julia Sari NIP. 19780715 199903 2 001 P. Dolok Lubis, S.H., M.M. NIP. 19560629 198101 1 001 Ir. H. Mahmud Akhyar Lubis NIP. 19580405 198703 1 004 Drs. Haflur Hasan NIP. 19610917 198103 1 001 Rajuddin Abbas, S.H. NIP. 19550318 199003 1 004 Arwin, S.E. IId IIc IVb IIId IVa IIId IIId Staf Kasubbag Keuangan Staf Kasubbag Keuangan Kabid Data Monitoring Evaluasi Kasubbid Monitoring Evaluasi Staf Kasubbid Monitoring Evaluasi Staf Kasubbid Monitoring Evaluasi Staf Kasubbid Monitoring Evaluasi Universitas Sumatera Utara 115 19 20 21 22 NIP 160047128 Sugihartono, S.Sos., M.Si. NIP. 19620307 198503 1 001 Hendra Abdillah Lubis, S.T. NIP. 19790805 199803 1 001 Dorty Ginting, S.Si NIP. 19750718 201001 2 008 Astri Retno Artharini, ST NIP. 19820315 201001 2 034 IIId IIIa IIIa IIIa Kasubbid Data dan Informasi Staf Kasubbid Data dan Informasi Staf Kasubbid Data dan Informasi Staf Kasubbid Data dan Informasi 23 Siti Kholijah, S.E. Nip. 19640111 199203 2 003 IIId Kabid Ekonomi Universitas Sumatera Utara 116 24 25 26 27 28 29 Ir. Amirsyah Tambunan NIP. 19560226 198910 1 001 Defyanti Bakkara, S.E NIP. 19830523 201001 2 030 Suluh Aulia Harahap, S.IP NIP. 19871215 200701 1 001 Natal Leli Sembiring, SP NIP. 19691226 199703 2 002 Drs. Ishaq Harahap NIP. 19620214 198611 1 001 Harvina Zuhra, STP NIP. 19770420 200502 2 002 IIId IIIa IIIa IIId IIId IIIb Kasubbid Koperasi dan UKM Staf Kasubbid Koperasi dan UKM Staf Kasubbid Koperasi dan UKM Staf Kasubbid Koperasi dan UKM Kasubbid Industri Perdagangan dan Pertanian Staf Kasubbid Indag Pertanian Universitas Sumatera Utara 117 30 Richard Hansen Sipayung, SE NIP. 19751128 201001 1 011 IIIa Staf Kasubbid Indag Pertanian 31 32 33 34 35 Drs. Mansur Usman NIP. 19560705 198003 1 014 Drs. Azwir NIP. 19600901 198602 1 001 Fahruddin, SH., MAP NIP. 19660605 199303 1 027 Edi Suranta Sinulingga, SE. NIP. 19730822 199303 1 001 Drs. Taufic Lubis NIP. 19611229 200604 1 001 IVa IIId IVa IIIc IIIb Kabid Sosbud Kasubbid Pendidikan Kebudayaan Staf Kasubbid Pendidikan Keb. Staf Kasubbid Pendidikan Keb. Staf Kasubbid Pendidikan Keb. Universitas Sumatera Utara 118 36 37 38 39 40 Regen, SE., M.Si. NIP. 19680101 199503 1 005 Drs. Ismet Harahap NIP. 19590914 198602 1 002 Drs. Abdul Rahman Pane NIP. 19551119 197603 1 003 Budi Utari, AP NIP. 010254663 Iin Juniani Saragih, SKM NIP. 19790714 201001 2 012 IIId IVa IIId IIId IIIa Kasubbid Sosial Kemasyarakatan Staf Kasubbid Sosial Kemasy. Staf Kasubbid Sosial Kemasy. Staf Kasubbid Sosial Kemasy. Staf Kasubbid Sosial Kemasy. Universitas Sumatera Utara 119 41 42 43 44 45 46 Ir. Makmur Sitanggang, M.Si Nip. 19621215 199503 1 001 Susi Anggraini, S.Si Nip. 19700506 199803 2 003 Doly Joeni Iswara, Nip. 19810617 200502 1 001 Ir. M. Nurbakti F, M.Si. NIP. 480115239 Melvi Marlabayana, ST NIP. 19770706 199602 2 001 Ferri Ichan, ST NIP. 19790219 200312 1 008 IIId IIId IIb IIId IIIc IIIb Kabid Fisik Dan Tata Ruang Kasubbid Tata Ruang Lingk.Hidup Staf Kasubbid T.Ruang Lingk. Hidup Kasubbid Prasarana Kota Staf Kasubbid Prasarana Kota Staf Kasubbid Prasarana Kota Universitas Sumatera Utara 120 III.4 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan 56 Bagian Hukum dipimpin oleh Kepala Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Administrasi Umum. III.4.1 Tugas Pokok Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan Bagian Hukum mempunyai tugas pokok membantu sekretaris Daerah melalui Asisten Administrasi Umum dalam menyusun perumusan kebijakan, pembinaan administrasi, dan pengkoordinasiaan perangkat daerah lingkup hukum dan peraturan perundang-undangan ,bantuan hukum, evaluasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan. III.4.2 Fungsi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan Dalam melaksanakan tugas pokok Bagian Hukum Sekretariat Daerah, maka Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana,program, dan kegiatan bagian hukum; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup hukum dan peraturan perundang-undangan,bantuan hukum, evaluasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan ; c. Penyusunan bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah lingkup hukum dan peraturan perundang-undangan,bantuan hukum,evaluasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan 56 Peraturan Walikota Medan Nomor 45 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kota Medan Universitas Sumatera Utara 121 d. Penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur pemerintah daerah atas masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas; e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah lingkup hukum dan peraturan perundang-undangan,bantuan hukum,evaluasi, dan dokumentasi peraturan perundang-undangan ; f. Pemantuan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah lingkup hukum dan peraturan perundang-undangan,bantuan hukum,evaluasi, dan dokumentasi peraturan perundang-undangan ; g. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan lingkup hukum; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisiten sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi maka Bagian Hukum membawahkan 3 tiga Sub Bagian meliputi Sub Bagian Peraturan Perundang- undangan, Sub Bagian Bantuan Hukum, dan Sub Bagian Evaluasi dan Dokumentasi. a. Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Hukum. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Peraturan Perundang- undangan menyelenggarakan fungsi : Universitas Sumatera Utara 122 1. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan; 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup peraturan dan perundang-undangan; 3. Pengumpulan dan penganalisaan data bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah lingkup peraturan dan perundang-undangan; 4. Penyiapan bahan dan pedoman pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah lingkup peraturan perundang-undangan; 5. Pelaksanaan eksaminasi atas rancangan produk hukum daerah; 6. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah lingkup peraturan dan perundang-undangan; 7. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub Bagian Bantuan Hukum Sub Bagian Bantuan Hukum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Hukum. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Bantuan Hukum; Universitas Sumatera Utara 123 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bantuan hukum; 3. Pengumpulan dan penganalisaan data bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah bantuan hukum; 4. Penyiapan bahan dan pengkoordinasian pelaksanaan bantuan hukum terhadap unsur pemerintah daerah; 5. Pelayanan bantuan hukum terhadap unsur pemerintah daerah; 6. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Sub Bagian Evaluasi dan Dokumentasi Sub Bagian Evaluasi dan Dokumentasi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Hukum. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Evaluasi dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Evaluasi dan Dokumentasi; 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup dokumentasi peraturan perundang-undangan; 3. Pengumpulan dan penganalisaan data bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah lingkup dokumentasi peraturan dan perundang- undangan; 4. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi produk-produk hukum; Universitas Sumatera Utara 124 5. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah lingkup peraturan perundang-undangan; 6. Pelaksanaan tugas ketatausahaan bagian; 7. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya III.4.3 Struktur Organisasi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan Sumber : Bagian Hukum Setda Kota Medan KEPALA BAGIAN HUKUM Ikhwan Habibi Daulay,SH,MH IIId NIP : 196201071984081001 KASUBBAG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN - KASUBBAG BANTUAN HUKUM - KASUBBAG EVALUASI DAN DOKUMENTASI Mhd. Asnan. SH IIIc 196308081987031004 19 orang staf Universitas Sumatera Utara 125 NO NAMA NIPGOL JABATAN 1 Ikhwan Habibi Daulay,SH,MH 196201071984081001III.d Kabag Hukum 2 Mhd . Asnan. SH 196308081987031004III.c Kassubag Evaluasi dan Dokumentasi Hukum 3 Putriani, SH 1972024319960402002III.d Staf 4 Salmando Tifa SH 197104031998031008III.d Staf 5 Rinawati SH 196701191998032002III.d Staf 6 Saurida Simatupang 196507161986032003III.b Staf 7 Rahmad Doni, SH 197409162005021003III.b Staf 8 Iskandar,SmHk 195909291993031003IIII.b Staf 9 Bambang,SH 196205151990111001III.b Staf 10 Arni 196112221989032004II.c Staf 11 Masran Angkat 195711221980031002II.c Staf 12 Alberth Yasokhi Lase,SH,MH 198208202011011012III.b Staf 13 Andry Syaban Siregar ,SH.MH 198504272011011014III.b Staf 14 Deus Levolt Sihombing, SH 198706092011011014III.a Staf 15 Harhar Lonangan SH 198105302011011007III.a Staf 16 Josua P. Sitompul 198707162011011007III.a Staf 17 Morten Purba,SH 198606112011011012III.a Staf 18 Rahmah,SH 198605142011012018III.a Staf 19 Terkelin Eritha Trg,SH HONOR Staf 20 M. Deddy S, SH HONOR Staf 21 Desi Melinda,SH HONOR Staf Sumber : Bagian Hukum Setda Kota Medan Universitas Sumatera Utara 126

III. 5 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan

Dewan perwakilan rakyat daerah disingkat DPRD adalah bentuk lembaga perwakilan rakyat parlemen daerah provinsikabupatenkota di Indonesia yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah. DPRD diatur dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009. DPRD berkedudukan di setiap wilayah administratif, yaitu: 1. Dewan perwakilan rakyat daerah provinsi DPRD provinsi, berkedudukan di provinsi. 2. Dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten DPRD kabupaten, berkedudukan di kabupaten. 3. Dewan perwakilan rakyat daerah kota DPRD kota, berkedudukan di kota. DPRD merupakan mitra kerja kepala daerah gubernurbupatiwali kota. Sejak diberlakukannya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah tidak lagi bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah. DPRD memiliki fungsi yaitu : 1 Legislasi,berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah 2 Anggaran,Kewenangan dalam hal anggaran daerahAPBD 3 Pengawasan,Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah Universitas Sumatera Utara 127 Adapun tugas dan wewenang Dewan perwakilan rakyat daerah DPRD adalah: 1. Membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah. 2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD yang diajukan oleh kepala daerah. 3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD. 4. Mengusulkan: o Untuk DPRD provinsi, pengangkatanpemberhentian gubernurwakil gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan pengesahan pengangkatanpemberhentian. o Untuk DPRD kabupaten, pengangkatanpemberhentian bupatiwakil bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur. o Untuk DPRD kota, pengangkatanpemberhentian wali kotawakil wali kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur. 5. Memilih wakil kepala daerah wakil gubernurwakil bupatiwakil wali kota dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah. 6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah. Universitas Sumatera Utara 128 7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah. 8. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah. 10. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 11. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPRD memiliki hak mengajukan rancangan peraturan daerah, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih, membela diri, imunitas, mengikuti orientasi dan pendalaman tugas, protokoler, serta keuangan dan administratif. DPRD berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, pejabat pemerintah daerah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Anggota DPRD merupakan anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. Jumlah anggota DPRD adalah sebagai berikut: Untuk DPRD Universitas Sumatera Utara 129 provinsi, berjumlah antara 35-100 orang, dan untuk DPRD kabupatenkota, berjumlah antara 20-50 orang. Keanggotaan DPRD provinsi diresmikan dengan keputusan menteri dalam negeri sedangkan untuk DPRD kabupatenkota diresmikan dengan keputusan gubernur. Masa jabatan anggota DPRD adalah 5 tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPRD yang baru mengucapkan sumpahjanji. Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, badan musyawarah, komisi, badan legislasi daerah, badan anggaran, badan kehormatan, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD, dibentuk sekretariat DPRD yang personelnya terdiri atas pegawai negeri sipil. Sekretariat DPRD adalah penyelenggara administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan bertugas menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD dipimpin seorang sekretaris DPRD yang diangkat oleh kepala daerah atas usul pimpinan DPRD. Sekretaris DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. Fungsi sekretariat DPRD adalah sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD. 2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD. 3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD. 4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD. Universitas Sumatera Utara 130 III.5.1 Panitia Khusus RTRW Kota Medan Dalam pembentukan Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan 2010-2030 maka Pimpinan DPRD dan Ketua-ketua fraksi DPRD Kota Medan membentuk Panitia Khusus untuk pembahasan Ranperda Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030. Hal ini sesuai dengan Keputusan DPRD Kota Medan Nomor : 1711225Kep-DPRD2011 tentang Pembentukan Panitia Khusus Pembahasan Ranperda Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030. Adapun tugas dari Panitia Khusus ini adalah melakukan pembahasan Ranperda Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030 III.5.2 Susunan Panitia Khusus Panitia Khusus DPRD Kota Medan Pembahasan Ranperda Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030 Ketua : CP.Nainggolan,SE.MAP Wakil Ketua : 1. Irwan Sihombing,SE 2. Ir.Remon Simatupang,Msc 3. Drs. Daniel Pinem 4. Budiman Panjaitan Universitas Sumatera Utara 131 5. Abdul Rani,SH 6. Juliandi Siregar,SPd,Msi Sekretaris : Drs.Aripay Tambunan,MM Anggota : 1. Parlaungan Mangunsong,ST 2. Martua Oloan Harahap 3. Hj.Halimatussakdiyah 4. Drs.Herry Zulkarnain,M.si 5. H.Muslim Maksum,LC 6. Porman Naibaho,SH 7. Ilhamsyah 8. H.Ahmad Arif,SE, MM 9. Landen Marbun,SH 10. Ir. H. Ahmad Parlindungan 11. Drs. Lily, MBA, MH 12. Drs.Godfried Effendi Lubis III.6 Gambaran Umum Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 Sesuai Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 11 ayat 2, pemerintah daerah kota mempunyai wewenang dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kota yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah kota, Universitas Sumatera Utara 132 pemanfaatan ruang wilayah kota dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. Perencanaan tata ruang wilayah kota meliputi proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang wilayah RTRW kota. Penyusunan RTRW kota dilakukan dengan berasaskan pada kaidah-kaidah perencanaan yang mencakup asas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan serta keterkaitan antarwilayah baik di dalam kota itu sendiri maupun dengan kota sekitarnya. Penataan ruang wilayah Kota Medan bertujuan untuk: a. mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah tujuan investasi; dan b. memanfaatkan ruang daratan, lautan dan udara untuk aktifitas pembangunan kota berbasis ekonomi di sektor perdagangan dan jasa, pariwisata serta industry yang berwawasan lingkungan. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 dibentuk sebagai amanat dari munculnya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 disahkan pada akhir desember 2011. Pembentukan ini mengatur lebih lanjut tentang Wilayah Perencanaan RTRW Kota Medan, tujuan,kebijakan dan stratedi penataan ruang wilayah kota Medan, Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Medan, Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Medan, Penetapan Kawasan Strategis, Arahan Pemanfaatan Ruang wilayah Kota Medan, Ketentuan Universitas Sumatera Utara 133 Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Peran Masyarakat dan Kelembagaan dalam Penataan Ruang. Dalam Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 disebutkan bahwa Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota terdiri dari : 57 a. rencana sistem pusat pelayanan kota; b. rencana sistem jaringan transportasi; c. rencana sistem jaringan energi; d. rencana sistem jaringan telekomunikasi; e. rencana sistem jaringan sumber daya air; dan f. rencana sistem infrastruktur perkotaan. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan juga menyebutkan bahwa Rencana pola ruang wilayah Kota Medan meliputi : 1. kawasan lindung, terdiri atas: a. hutan lindung; b. kawasan perlindungan setempat c. RTH kota; d. kawasan suaka alam dan cagar budaya; e. kawasan rawan bencana; dan f. kawasan lindung lainnya. 2. kawasan budidaya terdiri atas : a. kawasan perumahan; b. kawasan perdagangan dan jasa; c. kawasan perkantoran; d. kawasan industri; e. kawasan pariwisata; f. Kawasan RTNH kota; g. Kawasan ruang evakuasi bencana; h. Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal; dan i. Kawasan peruntukan lainnya. 57 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 Universitas Sumatera Utara 134 Didalam Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan disebutkan bahwa masyarakat dapat berperan dalam penataan ruang yakni pada tahap proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan secara terpadu dan komprehensif melalui suatu koordinasi dan kerjasama antara pemerintah kota dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Dalam rangka mengoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang dan kerjasama antar sektorantar daerah bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah. III.7 Perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Landasan Perumusan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 adalah : 1. Pasal 18 ayat 6 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092; Universitas Sumatera Utara 135 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844; 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103; 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umm Nomor 11PRTM2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota, Beserta Rencana Rincinya. Sesuai Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 11 ayat 2, pemerintah daerah kota mempunyai wewenang dalam pelaksanaan Universitas Sumatera Utara 136 penataan ruang wilayah kota yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah kota, pemanfaatan ruang wilayah kota dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. Perencanaan tata ruang wilayah kota meliputi proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang wilayah RTRW kota. Penyusunan RTRW kota dilakukan dengan berasaskan pada kaidah-kaidah perencanaan yang mencakup asas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan serta keterkaitan antarwilayah baik di dalam kota itu sendiri maupun dengan kota sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 137 Kedudukan RTRW Kota dalam Sistem Penataan Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Rencana Umum Rencana Rinci Gambar 4.1 Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota RTR Pulau RTRW Nasional RPJP Nasional RTR Kawasan Strategis Nasional RPJM Nasional RTR Kawasan Strategis Provinsi RTRW Provinsi RPJP Provinsi RPJM Provinsi RDTR Kabupaten RTR Kawasan Strategis Kabupaten RTRW Kabupaten RPJP KabupatenKota RDTR Kota RTRW Kota RPJM KabupatenKota RTR Kawasan Stretegis Kota Universitas Sumatera Utara 138 Rencana umum tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif yang secara hierarki terdiri atas RTRW nasional, RTRW provinsi, dan RTRW kabupatenkota . Rencana umum tata ruang kabupatenkota adalah penjabaran RTRW provinsi ke dalam kebijakan dan strategi pengembangan wilayah kabupatenkota yang sesuai dengan fungsi dan peranannya di dalam rencana pengembangan wilayah provinsi secara keseluruhan, strategi pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana pola ruang operasional. Dalam operasionalisasinya rencana umum tata ruang dijabarkan dalam rencana rinci tata ruang yang disusun dengan pendekatan nilai strategis kawasan danatau kegiatan kawasan dengan muatan subtansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan subblok yang dilengkapi peraturan zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata ruang dapat berupa rencana tata ruang kawasan strategis dan rencana detail tata ruang. Sebagai suatu dokumen rencana yang penting sudah sepatutnya Pemerintah Daerah, BAPPEDA, Dinas Tata Ruang dan Bangunan, DPRD Kota Medan, dan masyarakat memberikan perhatian penting pada proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan, dan tentunya diikuti dengan pemantauan, evaluasi, dan atas implementasinya Universitas Sumatera Utara 139 BAB IV PENYAJIAN DATA Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian tentang Proses Perumusan dan Penetapan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan, maka peneliti akan menyajikan hasilnya. Pada hakekatnya, di dalam penelitian perlu adanya analisis untuk mengatur, mengurutkan dan mengelempokkan data-data atau informasi yang telah ditemukan selama penelitian di lapangan sehingga diperoleh temuan baik temuan formal maupun substantif yang dapat menjawab fokus atau masalah penelitian. Dalam bab ini peneliti juga menyajikan karakteristik informan dan hasil analisis data pengumpulan data yang dilakukan di kantor Bappeda Kota Medan,Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Medan,Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan dan DPRD Kota Medan yang ditemukan peneliti selama melakukan penelitian dilapangan field research yang telah dilakukan oleh peneliti selama ± 4 bulan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitan skripsi ini hasil wawanara, sedangkan data-data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan karya-karya ilmiah serta dokumen yang didapat dari lokasi penelitian. Ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis yaitu: pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan Universitas Sumatera Utara 140 berbagai dokumen dari badan, dinas serta kantor yang berhubungan dengan penelitian antara lain: 1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Medan 2. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan 3. Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Medan 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan Kedua, penulis melakukan wawancara dengan informan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

IV.1 Karakteristik Informan