Pemandangan Umum Fraksi Partai Damai Sejahtera Pemandangan Umum Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

160 Adapun pemandangan umum Fraksi PAN terhadap Ranperda RTRW ini adalah : a Didalam pembahasan Ranperda RTRW perlu dibuat prinsip dan azas rencana tata ruang wilayah, yakni keterpaduan,keselarasan, keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan,keterbukaan,kebersamaan dan kemitraan,perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan dan akuntabilitas b Di dalam Perda ini perlu adanya kajian lingkungan hidup strategis sesuai amanat UU 32 Tahun 2009. c Sejauhmana keterpaduan dan paduserasi antara Ranperda RTRW Kota Medan dengan Ranperda RTRW Provinsi dan sejauhmana sinergitasnya dengan RPJPD dan RPJMD Kota Medan Fraksi PAN juga meminta keseriusan pemerintah mengenai masalah DBD dan sampah dan juga meminta untuk menyelesaikan pembangunan jalan layang dan membangun jalan layang baru guna mengatasi kemacetan. Fraksi PAN juga meminta untuk meninjau dan memeriksa keberadaan bangunan-bangunan baru di daerah Belawan, dan mengevaluasi keberadaan papan reklame yang semrawut.

6. Pemandangan Umum Fraksi Partai Damai Sejahtera

Adapun pemandangan umum Fraksi PDS terhadap Ranperda RTRW ini adalah : a Langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah dalam menjaga konsistensi perda. Universitas Sumatera Utara 161 b Korelasi konsep perdagangan dan jasa dengan Ranperda RTRW c Agar berbagai kebijakan Pemerintah Kota Medan tidak bergeser dari arahan yuridis yang berlaku secara nasional. d Penyusunan Ranperda ini belum sepenuhnya melibatkan stakeholder, dan masyarakat. e Pelibatan unsur masyarakat sangat penting sesuai amanah Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang f Sudahkah Ranperda ini mengakomodasi aturan terbaru Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. g Ketidakjelasan masalah substansi dan prosedur penyusunan draft Ranperda dan belum merepresentasikan aspirasi masyarakat. h Pembagian peruntukan kawasan belum jelas i Penjelasan mengenai garis sempedan sungai j Kawasn peruntukkan RTH belum tersusun dengan baik dan menambah lokasi yang akan dijadikan RTH k Rencana pemerintah mengenai penyediaan lapangan olahraga disetiap kecamatan. l Rencana untuk menyediakan lahan hunian yang layak bagi masyarakat kurang mampu yang tinggal dipinggir sungai. m Mengenai status jalan apak jalan arteri atau jalan kolektor dan garis sempadan bangunan yang masih kosong. n Perbaikan tulisan pada Kecamatan Medan Selatan dan Tengah o Penjelasan Lapangan Merdeka yang termasuk Ruang Terbuka Non Hijau Universitas Sumatera Utara 162 p Tidak adanya materi teknis sesuai PerMen Nomor 17 Tahun 2009 q Perkembangan Konsep MEBIDANG dan tindak lanjutnya r Pengaturan dan penertiban papan reklame. Maka kesimpulan dari Pemandangan Umum Fraksi PDS adalah agar pembahasan Ranperda ini tidak terburu-buru dan Pansus yang akan dibentuk nantinya agar melakukan uji publik terhadap Ranperda RTRW ini untuk melibatkan partisipasi masyarakat.

7. Pemandangan Umum Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

Adapun pemandangan umum Fraksi PPP terhadap Ranperda RTRW ini adalah : a Rencana Ruang Perdagangan, Industri dan Permukiman Penjelasan lebih rinci mengenai penataan dan penetapan wilayah untuk Ruang Perdagangan, Industri dan Permukiman dan upaya antisipasi dari Pemko terkait masalah sosial yang akan muncul dari rencana tersebut seperi kriminalitas dan kebakaran. b Ruang Terbuka Hijau Strategi yang akan dilakukan untuk merealisasikan penyediaan Ruang Terbuka Hijau seluas 30,58 mengingat adanya keterbatasan lahan di Kota Medan. c Sistem Jaringan Transportasi Langkah dan upaya yang akan ditempuh untuk merealisasikan rencana pembangunan jaringan transportasi di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 163 d Sistem Jaringan Energi Langkah dan upaya yang akan ditempuh untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan terhadap energi e Sistem Jaringan Telekomunikasi Penjelasan detail mengenai rencana pembangunan jaringan telekomunikasi di Kota Medan terkait banyaknya pembangunan menara BTS yang semrawut. f Sistem Infrastruktur Perkotaan Langkah dan upaya yang akan ditempuh untuk menangani pengolahan limbah, persampahan, dan drainase Maka kesimpulan dari Pemandangan Umum Fraksi PPP adalah agar Pansus nantinya melakukan kajian dan analisis secara komprehensif sehingga berbagai aspek yang memiliki kaitan dengan kebijakan Ranperda akan terakomodir secara keseluruhan. 8. Pemandangan Umum Fraksi Medan Bersatu Partai Perjuangan Indonesia Baru, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Buruh Adapun pemandangan umum Fraksi Medan Bersatu terhadap Ranperda RTRW ini adalah : a Penjelasan mengenai pelayanan publik termasuk penataan ruang yang mengutamakan kualitas dan kebutuhan masyarakat Universitas Sumatera Utara 164 b Penjelasan mengenai Perda RTRW yang menjadi dasar hukum Penataan Wilayah yang disesuaikan dengan jasa dan perdagangan. c Pertimbangan faktor ekonomi, sosiologis, estetika, dan faktor lain seprti pelanggaran yang dilakukan d Penjelasan mengenai perda RTRW menjadi payung hukum bagi tata ruang kota e Penyelarasan Ranperda dengan Undang- undang Lingkungan Hidup f Memperhatikan kawasan Ruang Terbuka Hijau sesuai peraturan yang berlaku g Penetapan wilayah prioritas dalam kawasan strategis h Pengintegrasian perda RTRW dengan Rencana Pembangunan Daerah, pemanfaatan lahan baru atas tanah yang harus sesuai dengan RTRW i Memuat visi, misi, arah pembangunan dalam Perda RTRW j Penyesuaian strategi pembanguan daerah, kebijakan umum dan program SKPD dengan Perda yang akan ditetapkan nanti. k Penetapan RTRW ini dapat menampung aspirasi masyarakat IV.3.2 Nota Jawaban Walikota Medan atas Pemandangan Umum DPRD Kota Medan terhadap Ranperda Kota Medan Tentang RTRW Tahun 2010- 2030 Nota Jawaban Walikota diawali dengan menjawab Pemandangan Umum Fraksi Demokrat yaitu sebagai tindak lanjut implementasi pelaksanaan RTRW nantinya Pemerintah Kota telah mempersiapkan Rencana Detail Tata Ruang untuk Universitas Sumatera Utara 165 21 dua puluh satu kecamatan yang saat ini sedang dalam tahap sinkronisasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Selanjutnya Walikota menanggapi Pemandangan Umum Fraksi PKS mengenai lambatnya pengajuan Ranperda RTRW, bahwa Pemerintah Kota Medan sejak tahun 2006 telah menyusun rancangan RTRW yang baru, namum sebelum Rencana Tata Ruang tersebut memperoleh persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat, terbit Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007, sehingga perlu dilakukan penyesuaian substansi dengan ketentuan Undang-Undang yang baru. Selanjutnya, dalam perjalanannya, pada tahun 2009 terbit kembali peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Hal ini menyebabkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan yang telah tersusun, kembali dievaluasi untuk disesuaiakan dengan ketentuan substansi yang tertuang di dalam Peraturan Menteri yang berlaku . sampai pada akhirnya terbit persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2010, sehingga dapat disampaikan kepada DPRD. Oleh karena itu, keterlambatan penetapan RTRW yang baru, poada dasarnya lebih disebabkan pada perubahan-perubahan yang diberlakukan secara rasional. Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi PDIP, Walikota menyampaikan jawaban bahwa proses persetujuan Ranperda telah melalui proses konsultasi publik dan telah dipaduserasikan dengan RTRW Provinsi serta memperoleh rekomendasi dari Gubernur Sumatera Utara. Dan pada Ranperda ini secara khusus diatur penyediaan ruang bagi pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha perdagangan, pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan Universitas Sumatera Utara 166 toko modern yang digambarkan dalam peta rencana kawasan budidaya. Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi Golkar, Walikota menyampaikan jawaban bahwa dalam rangka mengendalikan keberadaan BTS yang ada pada saat ini, Pemerintah Kota merencanakan akan melakukan penataan melalui pemanfaatan Tower bersama. Penempatan BTS secara terpadu, dilakukakan di seluruh wilayah Kota Medan sesuai dengan kajian yang lebih detail dalam penerapannya. Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi PAN, Walikota menyampaikan jawaban bahwa proses penyusunan Rencana Tata Ruang, juga telah memperhatiakn hasil KLHS sekaligus juga telah dikonsultasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup perihal substansi kajian. Dan Rancangan RTRW juga telah diintegrasikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang maupun Jangka Menengah. Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi PDS, Walikota menyampaikan jawaban bahwa Ranperda RTRW Kota Medan juga berisikan tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang yang menjadi arahan pembangunan kota dalam aspek spasial atau keruangan. Secara substansi,hal tersebut identik dengan makna visi dan misi dari aspek tata ruang. Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi PPP, Walikota menyampaikan jawaban bahwa guna mewujudkan penyediaan RTH yang ditetapkan bahwa strategi pokok yangg ditempuh adalah dengan menjaga konsistensi peruntukan lahan yang telah ditetapkan sebagai RTH,disamping melakukan pembebasan lahan secara berkelanjutan yang difungsikan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Dan Pemko berencana mengatasi limbah adalah pengoptimalan pemanfaatan instalasi pengolahan air limbah dengan pengembangan jaringan instalasi air limbah melalui program MSMHP Medan Universitas Sumatera Utara 167 Sanitation Metropolitan and Health Project . Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi Medan Bersatu, Walikota menyampaikan jawaban bahwa berlakunya Perda RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030 nantinya akan menjadi payung hukum dalam melakukan pemanfaatan lahan perkotaan, termasuk didalamnya kegiatan perdagangan dan jasa. IV.3. 3 Pendapat Setiap Fraksi DPRD Kota Medan terhadap Ranperda Kota Medan Tentang RTRW Tahun 2010-2030

1. Pendapat Fraksi Partai Demokrat