Pendapat Fraksi Partai Demokrat

167 Sanitation Metropolitan and Health Project . Selanjutnya atas Pemandangan Umum Fraksi Medan Bersatu, Walikota menyampaikan jawaban bahwa berlakunya Perda RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030 nantinya akan menjadi payung hukum dalam melakukan pemanfaatan lahan perkotaan, termasuk didalamnya kegiatan perdagangan dan jasa. IV.3. 3 Pendapat Setiap Fraksi DPRD Kota Medan terhadap Ranperda Kota Medan Tentang RTRW Tahun 2010-2030

1. Pendapat Fraksi Partai Demokrat

Menurut Partai Demokrat penetapan suatu Peraturan Daerah sebagai produk hukum daerah harus didasarkan kepada RPJMD serta Visi, Misi Daerah dan harus dalam rangka menyelenggarakan otonomi daerah yang juga menampung kondisi khusus daerah. Dan Peraturan Daerah tersebut dapat berupa materi menjawab permasalahan-permasalahan kongkrit dan akurat yang sedang terjadi di daerah dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut atas peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan yakni : a Kunci keberhasilan RTRW adalah pada pengendalian pemnfaatan ruang meliputi peraturan zonase, perizinan , insentif dan disisentif yang harus dilaksanakan secara baik. b Disusunnya PERDA RTRW Kota Medan 2010-2030 sesuai dengan amanah Undang- undang Nomor 26 Tahun 2007 dan dapat menjadi barometer dalam membangun Kota Medan kedepan lebih baik. Universitas Sumatera Utara 168 c Penetapan Peraturan Daerah tentang RTRW harus segera diikuti dengan Rencana Detail Tata Ruang yang didukung sejumlah peraturan-peraturan lainnya seperti peraturan yang mengatur tentang pemanfaatan ruang bawah tanah dan udara. d Perlu dibangun komitmen dari semua pemangku kepentingan dan eksekutif, legislatif maupun peran serta masyarakat dalam mewujudkan pelaksanaan di lapangan. e Pemerintah Kota Medan harus bersikap tegas dan konsisten terhadap ketentuan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah yang berlaku. Dan ketentuan ini harus digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan, pengendalian dan pemanfaatan ruang wilayah kota medan. f Pemerintah Kota Medan diharapakan untuk tegas memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang diatur pada peraturan daerah yang berlaku terhadap mereka pemilik bangunan yang tidak mengindahkan ketentuan penataan ruang. g Pemerintah Kota Medan perlu segera meningkatkan upaya gerakan penghijauan dalam rangka memenuhi amanah Undang-undang tentang Ruang Terbuka Hijau Publik dan Ruang Terbuka Hijau Privat dan melakukan pengawasan insentif terhadap lokasi yang merupakan daerah terbuka hijau untuk tetap terpelihara dan dipertahankan. h Fraksi Partai Demokrat sepakat dengan rekomendasi Panitia Khusus agar saudara Walikota berupaya agar batas wilayah Kota Medan yang terdapat di wilayah bagian timur Kota Medan atau daerah kecil yang masuk Universitas Sumatera Utara 169 wilayah Deli Serdang menjadi wilayah Kota Medan dengan memanfaatkan batas sungai sebab daerah tersebut selama ini menjadi beban sosial dan beban ekonomi Pemerintah Kota Medan. Adapun kesimpulan Fraksi Partai Demokrat setelah penyampaian pemandangan umum oleh setiap fraksi ,jawaban eksekutif dan laporan Panitia Khusus RTRW adalah a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah tersebut telah sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang dikeluarkan oleh pihak atasan maupun pihak yang lebih tinggi; b. bahwa Rancangan Peraturan Daerah tersebut akan menjadi dasar dan pedoman didalam mengemban tugas-tugas dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di Kota Medan untuk mencapai keberhasilan tujuan pembangunan Kota Medan. Maka dari itu Fraksi Partai Demokrat sepakat menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tersebut dan mengusulkan untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan. 2.Pendapat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Menurut Pendapat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hasil Pembahasan RTRW belum mendalam, mungkin karena dalam prosesnya akademisi atau pemangku kepentingan lain tidak diminta tanggapan terkait dengan Ranperda RTRW Kota Medan. Berkenaan dengan Ranperda RTRW Kota Medan tahun 2011-2031 maka Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengemukakan beberapa pendapat yaitu : Universitas Sumatera Utara 170 a Pembahasan dan pengesahan Ranperda dilaksanakan pada tahun 2011 dan masa berlangsungnya adalah 20 tahun maka Fraksi Partai Keadailan Sejahtera mengusulkan perubahan penulisan Ranperda menjadi tahun 2011-2031 b Keberadaan CBD Polonia yang berdekatan dengan kawasan Bandara Militer adalah bertentangan dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Kawasan Bandara Militer Polonia telah ditetapkan sebagai kawasan strategis sehingga harus bersih dari pembangunan dan pemukiman. Selain itu kawasan tersebut masih digunakan sebagai lokasi pendaratan pesawat keprresidenan RI. Maka dari itu perlu mendapat perhatian atas kontradiksi ini ditinjau dari peraturan perundangan. c Sampai Ranperda ini akan disahkan,Kota Medan masih belum bisa melepaskan diri dari masalah banjir maka dari itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengusulkan agar Pemerintah Kota Medan menindaklanjuti proyek MUDPMUPP untuk menyelamatkan Kota Medan. d Solusi atas permasalahan transportasi dalam ranperda ini masih sangat minim yaitu hanya dua jenis terdiri dari pengembangan ruas jalan dan bus rapid transit. Dan menurut Fraksi Partai Keadilan Sejahtera pengembangan ruas jalan dalam kota tidak menjawab solusi atas pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi yang semakin besar. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera juga menyayangkan tidak adanya rencana pembangunan jalur Universitas Sumatera Utara 171 subway atau jalur kereta api bawah tanah. Maka dari itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera meminta agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan evaluasi atas Ranperda ini. e Penetapan Kawasan Mangrove di Medan Belawan. Saat ini sebahagian kawasan yang dimaksud dalam RTRW telah berubah fungsi menjadi tambak ikanudang dan depo container,sehingga saat ini masyarakat sering mengalami banjir Rob. f Pemerintah Kota Medan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Deli Serdang agar tidak terjadi pertentangan dalam penetapan RTRW Provinsi, Ranperpres, Mebidangro dan peruntukan tanah di Kabupaten Deli Serdang. Adapun kesimpulan pendapat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terhadap Ranperda RTRW adalah menerima dengan catatan hal-hal yang tertera diatas merupakan butir-butir yang tidak dapat dipisahkan dari partai ini. 3.Pendapat Fraksi PDI Perjuangan Menurut Fraksi PDI Perjuangan, dengan disetujuinya Ranperda RTRW ini maka Walikota dan seluruh jajaran pemerintahan Kota Medan untuk tetap konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip transparansi,efesiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 dan diharapkan tidak terulang kembali perubahan peruntukan untuk satu kawasan di kota Medan. Universitas Sumatera Utara 172 Pendapat Fraksi PDI Perjuangan atas Ranperda RTRW ini adalah menyetujui Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011- 2030 ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan Tahun 2011. 4.Pendapat Fraksi Partai Golkar Menurut Fraksi Partai Golkar, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan menghasilkan suatu wujud keterpaduan pembangunan antar sector, daerah dan masyarakat, yang merupakan arahan dalam pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu yang dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha maka produk rencana tata ruang wilayah harus dilegalkan dalam bentuk peraturan daerah. Fraksi Partai Golkar mengemukakan beberapa hal berkaitan dengan Ranperda RTRW yaitu : a Di bagian utara Kota Medan yang menjadi kawasan dengan kepadatan tinggi,maka untuk menjaga ekosistem harus dipertahankan keberadaan seperti hutan mangrove dan jalur resapan air. b Pemerintah Kota Medan dalam rangka pengendalian banjir di Kota Medan sebaiknya mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi untuk segera membuat waduk di daerah Selatan sehingga dapat menampung air dan menjadi sumber air dan lokasi wisata. c Pemerintah Kota Medan hendaknya melakukan koordinasi seperti dengan Kabupaten Deli Serdang khususnya untuk daerah pinggiran yang sulit Universitas Sumatera Utara 173 digunakan sebagi peruntukan wilayah karena selalu bertolak belakang dengan peruntukan daerah tetangga. d Pemerintah Kota Medan hendaknya mengembangkan lokasi-lokasi yang akan digunkan sebagi daerah objek wisata di tiap kecamatan yang potensial yang pada akhirmya akan menambah Pendapatan Asli Daerah. e Pemerintah Kota Medan mulai melakukan penataan kembali daerah pinggiran sungai,terutama sungai yang membelah kota Medan. f Asset Pemerintah Kota Medan terutama Public Service dan daerah resapan agar tetap dipertahankan jangan sampai dikuasai oleh pihak ketiga yang biasanya akan merubah fungsi awalnya. g Pemerintah kota Medan untuk terus melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap daerah agar teteap sesuai peruntukkannya. h Secara khusus Fraksi Partai Golkar menginginkan adanya pemerataan pembangunan di seluruh Kecamatan Kota Medan. Kesimpulan Pendapat Fraksi Partai Golkar atas ranperda RTRW adalah Menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tersebut untuk dijadikan Peraturan Daerah. 5.Pendapat Fraksi Partai Amanat Nasional Menurut Fraksi Partai Amanat Nasional dengan tata ruang kota yang baik, semua stakeholders akan hidup didalam suatu kondisi yang efesien dan efektif. Adapun beberapa pendapat Fraksi Partai Amanat Nasional yaitu: Universitas Sumatera Utara 174 a beberapa tahun belakangan ini kota Medan nyaris tanpa perencanaan yang matang dan tanpa pengawasan yang maksimal. Dan peruntukan tata ruang Kota Medan sangat tidak konsisten dari segi perencanaan dan pelaksanaan karena mengikuti keinginan dari pengusaha dan pengembang maka dari itu legal formal penataan ruang dalam Ranperda ini sangat penting agar dapat tertata sesuai Visi Kota Medan. b Fraksi Partai PAN meminta kepada walikota agar menerapkan prinsip transparansi, efesiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam penyusunan,pelaksanaan dan evaluasi terhadap pembangunan kedepan berdasarkan Perda RTRW. c Dan Fraksi PAN meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk mengambil kebijakan penataan ruang sesuai kondisi eksisting berdasarkan Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 selanjutnya pembangunan, kegiatan ekonomi, pemanfaatan ruang harus mengacu pada Perda RTRW 2011-2030 d Fraksi PAN meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk segera membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah BKPRD Kota Medan dan segera membuat Action Plan secara bertahap. e Fraksi PAN meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan ketat terhadap penanganan limbah pada masing-masing industri serta penyusunan regulasi tentang pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Universitas Sumatera Utara 175 f Fraksi PAN meminta kepada Pemerintah Kota Medan agar rencana tata ruang wilayah tidak menunjukkan watak yang ekspoloitatif dan cenderung mengabaikan kesejahteraan rakyat. RTRW Kota Medan jangan hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi saja sehingga menempatkan pemodal pada posisi dan peran yang terlalu strategis hanya karena ingin menambah PAD. Maka dari itu Pemerintah Kota Medan diminta agar tidak mengorbankan kepentingan ekologis dan kebutuhan dan kondisi riil masyarakat. g Karena adanya Perda yang melarang penutupan jalan umum untuk kegiatan pesta dll,maka Fraksi PAN meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk menyediakan fasilitas umum berupa tempat pertemuan dengan kapasitas tampung minimum 1000 orang disetiap kecamatan,dan disatukan dengan taman dan ruang bermain anak-anak. Dan Fraksi PAN juga menyampaikan beberapa hal yakni tentang pembangunan oleh CBD yang banyak menimbulkan masalah seperti penunggakan pajak sebesar 23,6 Miliar dan status tanah yang tidak jelas. Fraksi PAN juga meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan layang, meninjau dan memeriksa keadaan bangunan apabila tidak memiliki izin dan melanggar estetika, mengevaluasi daan bertindak tegas terhadap keberadaan papan reklame yang melanggar aturan, baik keberadaannya,izinnya maupun tungggakannya. Selanjutnya Fraksi PAN menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Universitas Sumatera Utara 176 Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan. 6.Pendapat Fraksi Partai Damai Sejahtera Fraksi Partai Damai Sejahtera menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan dengan Ranperda RTRW yakni : a Setelah pengesahan Ranperda RTRW,hendaknya Pemerintah Kota Medan menyampaiakan Ranperda RDTR sebagai tindak lanjut dari RTRW ini. b Semua pihak harus mematuhi ketentuan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan baik masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Kota Medan c Segera mengamankan dan menyelamatkan hutan mangrove di kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan dan Medan Deli agar tidak beralih fungsi d Pemerintah Kota Medan agar menetapkan model arsitektur bangunan per kawasan sebagai identitas kota dan disosialisasikan ke masyarakat. e Perencanaan Pembangunan Kota Medan hendaknya tidak terkonsentrasi pada perencanaan fisik saja tetapi juga perencanaan sosial dan perubahan pola pikir masyarakat. f Pemberdayaan dan peningkatan sinergitas fungsi aparatur pemerintah kota di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk penyuluhan kepada masyarakat terhadap pentingnya ketentuan Perda RTRW ini g Berdamailah dengan lingkungan agar bisa hidup nyaman, aman, tertib dan bebas konflik pemanfaatan ruang dan bencana. Universitas Sumatera Utara 177 Maka Fraksi Partai Damai Sejahtera menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011- 2030 ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan. 7.Fraksi Patriot Persatuan Pembangunan Fraksi Patriot Persatuan Pembangunan menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan Ranperda RTRW yakni : a Drainase dan Penanganan Banjir ; penyebab utama banjir di Kota Medan adalah tidak terkoneksinya saluran drainase dengan baik maka FPPP memninta aturan dan ketentuan yang terdapat dalam Ranperda ini setelah disahkan menjadi Perda harus ditegakkan secara konsisten b Perbatasan Wilayah ; sebagian besar daerah otonomi Kab. Deli Serdang berada di tengah-tengah wilayah Kota Medan, semrawutnya batas wilayah ini membawa masalah baik secara sosial ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang. FPPP menyarankan dalam menyikapi persoalan wilayah geografis dan batas wilayah Kabupaten Deli Serdang harus ada kajian bersama dan pembicaraan intensif antara Pemko Medan dan Deli Serdang. c Ruang T erbuka Hijau ; menurut FPPP terkait dengan Ruang Terbuka Hijau,Pemerintah Kota Medan sebaiknya melakukan pengawasan yang ketat terhadap bangunan yang melanggar RTH lokasi private dan harus konsisten menetpakan target yang dapat direalisasikan untuk penyediaan RTH dengan menyediakan dana pada setiap tahun anggaran. Universitas Sumatera Utara 178 Maka Fraksi Partai Patriot Persatuan Pembangunan menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan dan sesegara mungkin mengajukan Ranperda RDTR untu dibahas dan ditetapkan. 8.Pendapat Fraksi Medan Bersatu Partai Perjuangan Indonesia Baru,Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Buruh Fraksi Medan Bersatu menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan Ranperda RTRW yakni : a Harus dilaksanakan gerakan penghijauan agar dapat terpenuhi RTH; b Harus membuat skala prioritas pada pembangunan sistem angkutan massa SAUM yang menggunakan bus dan perekeretaapian termasuk busway; c Menyelesaikan masalah Kawasan Industri Medan yang masih membuang limbah perusahaan ke parit; d Penyediaan lahan sebesar 30 untuk RTH harus benar-benar direalisasikan; e Kawasan Danau Si Ombak, Theme Park dan Natural Park yang ditetapkan sebagai kawasan Pariwisata alam jangan hanya tercantum dalam RTRW saja tapi harus ada realisasinya; f Penempatan menara telekomunikasi Base Transceiver Station BTS harus ditata dengan baik; Universitas Sumatera Utara 179 g Rencana Pemko dalam masalah air limbah melalui Medan Sanitation Metropolitan and Health project MSMHP on site harus segera terealisasi h Melakukan kajian akademik tentan lokasi peternakan kaki empat . Maka dari itu Fraksi Medan Bersatu yang terdiri dari Partai Perjuangan Indonesia Baru,Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Buruh menyatakan menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2030 ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 180 BAB V ANALISIS DATA Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisis sesuai dengan kelompok masalah yang dikaji peneliti dari indikator-indikator yang digunakan. Data tersebut adalah data-data yang diperoleh dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan, Kantor Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan, Dinas Tata Ruang Kota Medan, dan DPRD Kota Medan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Dari hasil analisis data inilah nantinya akan diperoleh kesimpulan mengenai Proses Perumusan dan Penetapan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan. V.1 Pemahaman Informan terhadap Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Setiap kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maka wajib dilaksanakan dan dijadikan pedoman bagi daerah untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Dari hasil wawancara di lapangan peneliti menemukan data mengenai pemahaman para agen perumus kebijakan terhadap Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan. Kepala Bidang Fisik dan Tata Ruang mengatakan bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kota Medan merupakan peraturan yang nantinya akan menjadi acuan dan pedoman Pemerintah Kota Medan didalam menata ruang dan wilayah Kota Medan dengan baik. Hal serupa juga diungkapkan oleh Staf Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Universitas Sumatera Utara 181 Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan ini adalah merupakan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang maka strategi dan arahan kebijakan struktur dan pola ruang wilayah nasional perlu dijabarkan kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan dan untuk melaksanakan ketentuan pasal 78 ayat 4 huruf c Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang maka perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Wawancara Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup BAPPEDA Kota Medan, April 2012 Peneliti juga menanyakan tentang latar belakang dari dibentuknya Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan kepada Ketua Panitia Khusus DPRD Kota Medan, beliau mengatakan bahwa Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan ini adalah suatu bentuk amanah dari Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dimana tata ruang Kota harus berpedoman pada Undang-undang tersebut,dengan harapan Peraturan Daerah ini akan menjadi solusi dari permasalahan tata ruang kota Medan. Hal serupa juga diungkapkan oleh salah seorang anggota Panitia Khusus DPRD Kota Medan yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 182 Dari hasil penelitian tentang pemahaman informan akan Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan dapat dilihat bahwa sebenarnya secara garis besar informan sudah memahami pentingnya Peraturan Daerah tentang RTRW tersebut . Informan pada tahap perumusan maupun penetapan terlihat memahami garis-garis besar dari isi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Peneliti juga menyimpulkan bahwa masih perlu pemahaman yang lebih dalam lagi tentang ketentuan dan isi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 karena peneliti menganalisis bahwa pemahaman akan keseluruhan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional maupun Peraturan Daerah yang akan ditetapkan nantinya adalah merupakan tanggung jawab seluruh pihak baik eksekutif maupun legislatif.

V.2 Prakarsa Pembentukan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011