Pendapat pejabatpimpinan deference Peraturan Perundang-undangan

201 Namun, kebijakan juga terkadang mengabaikan suara publik dan lebih mementingkan kepentingan elit dalam pemerintahan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti analisis maupun hasil analisis Pemandangan Umum yang peneliti lakukan, peneliti berpendapat bahwa suara publik menjadi salah satu kriteria yang cukup berpengaruh dalam proses penetapan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan. Hal ini terbukti dari adanya informasi yang didapatkan sewaktu survey lapangan seperti adanya rekomendasi Pasar Bengkok agar menjadi wilayah Kota Medan maupun informasi langsung yang diterima dari masyarakat seperti semrawutnya Ruko dan papan reklame yang ada di Kota Medan yang menyebabkan Kota Medan tidak indah dipandang. Peneliti berpendapat bahwa didalam penetapan kebijakan rencana tata ruang wilayah Kota Medan ini telah menyerap pendapat masyarakat akan keadaan tata ruang Kota Medan, sehingga dapat diketahui apa sebenarnya yang menjadi permasalahan tata ruang kota Medan, dimana pendapat tersebut akan sangat membantu didalam menetapkan kebijakan rencana tata ruang wilayah Kota Medan yang nantinya akan mampu menjawab permasalahan tata ruang kota di Medan dan menjadikan Kota Medan menjadi lebih baik.

5. Pendapat pejabatpimpinan deference

Perbedaan pendapat seringkali muncul dalam pengambilan keputusan. Namun berbeda pendapat dengan pimpinan atau pejabat yang berpengaruh seringkali menciptakan keengganan atau rasa sungkan pada diri individu lain. Universitas Sumatera Utara 202 Dari analisis wawancara maupun analisis Pemandangan Umum setiap fraksi di DPRD Kota Medan yang peneliti telah lakukan, peneliti berpendapat bahwa Perbedaan pendapat bukanlah menjadi salah satu kriteria dalam penetapan Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan, semua pendapat anggota DPRD sudah dirangkumkan dalam Pemandangan Umum Fraksi dan Pendapat Akhir Fraksi. Didalam proses penetapan Perda tersebut yang ada hanya himbauan maupun saran yang berasal dari fraksi yang akan membantu proses penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan.

6. Peraturan Perundang-undangan

Organisasi seringkali membuat peraturan dan pedoman pelaksanaan tugas bagi instansi dari pusat hingga daerah. Interpretasi atas peraturan bersifat kaku dan menjadi hak pemerintah pusat untuk menterjemahkannya. Kondisi ini seringkali menyulitkan karena terdapat keragaman antar daerah. Walaupun demikian daerah harus tetap menjalankan peraturan tersebut karena menjadi rambu – rambu bagi daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, peneliti berpendapat bahwa Peraturan Daerah Kota Medan telah mengacu pada Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Hal ini bisa peneliti jelaskan bahwa Peraturan Daerah Kota Medan tentang RTRW telah mengacu pada Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, telah memperoleh persetujuan substansi Universitas Sumatera Utara 203 dari Pemerintah Pusat, dan telah dilakukan penyesuaian substansi dengan ketentuan Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007, telah dievaluasi untuk disesuaikan dengan ketentuan substansi yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan juga telah dievaluasi oleh Biro Hukum Pemprovsu. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 bahwa Rancangan Peraturan Daerah harus dievaluasi apabila merupakan Rancangan mengenai APBD, Pajak dan RTRW. V.5 Analisis Kesesuaian Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti berpendapat bahwa Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan telah sesuai dan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Hal ini bisa peneliti jelaskan bahwa Peraturan Daerah Kota Medan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan RTRW telah melalui proses eksaminasi oleh Bagian Hukum Sekretariat daerah Kota Medan, dan juga telah dievaluasi oleh Biro Hukum Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, telah memperoleh persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat, dan telah dilakukan penyesuaian substansi dengan ketentuan Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007, telah dievaluasi untuk disesuaikan dengan ketentuan substansi dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17 Tahun 2009 tentang Universitas Sumatera Utara 204 Pedoman Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Dan setelah melewati beberapa proses tersebut hasilnya menyatakan bahwa substansi Peraturan Daerah Kota Medan tentang RTRW telah mengacu dan sesuai pada Peraturan Perundang- undangan yang lebih tinggi.

V.6 Kendala- kendala dalam Perumusan dan Penetapan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan