81
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simbolon 2011 yang menyatakan bahwa secara parsial rasio efektivitas PAD berpengaruh secara
signifikan positif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dengan kabupatenkota di Sumatera Utara sebagai sampelnya.
4.2.2 Hasil Penelitian Pengaruh Belanja Modal terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Belanja Modal yang digunakan untuk menguji hasil penelitian ini diukur dengan menggunakan logaritma natural Ln. Dari hasil pengujian
statistik dengan menggunakan uji-t maka didapat hasil tingkat signifikansi = 0,00
α
0,05 dan t
hitung
7,505 t
tabel
1,98861 sehingga disimpulkan secara parsial Belanja Modal berpengaruh signifikan positif terhadap Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah. Belanja Modal merupakan beban yang dikeluarkan pemerintah daerah
untuk mendapatkan aset tetap maupun aset lainnya. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kabupatenkota di Provinsi Jawa Barat pembelian aset
oleh pemerintah memberikan efek positif dalam kemandirian keuangan derah. Besaran biaya yang dikeluarkan dalam mencukupi aset pemerintah daerah
memberikan kontribusi terhadap kemandirian keuangan daerah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Darwis 2015 yang
menyatakan bahwa secara simultan Belanja modal berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
82
negatif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah dengan
kabupatenkota di Sumatera Barat sebagai sampelnya.
4.2.3 Hasil Penelitian Pengaruh Dana Perimbangan terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Dana Perimbangan yang digunakan untuk menguji hasil penelitian ini diukur dengan menggunakan logaritma natural Ln. Dari hasil pengujian
statistik dengan menggunakan uji-t maka didapat hasil tingkat signifikansi = 0,00
α
0,05 dan t
hitung
-5,764 t
tabel
1,98861 sehingga disimpulkan secara parsial Dana Perimbangan berpengaruh signifikan negatif terhadap
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Dana Perimbangan menunjukkan pengaruh signifikan yang negative
terhadap kemandirian keuangan daerah. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan semakin besar pemerintah memberikan Dana Perimbangan, hal tersebut
berdampak dengan semakin melemahnya pemerintah daerah dalam mencapai kemandiriannya sendiri. Dana Perimbangan seakan memanjakan daerah
dalam mengelola keuangannnya sehingga daerah tidak lagi bergairah dalam mengeruk seluruh potensi PAD yang ada. Dana Perimbangan memberikan
dampak negatif dalam tercapainya daerah yang mandiri. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simbolon 2011 yang
membagi Dana Perimbangan menjadi tiga komponen Dana Perimbangan yaitu Dana Bagi Hasil DBH, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana
Alokasi Khusus DAK. Dimana penelitian tersebut menyatakan bahwa secara simultan DBH, DAU, dan DAK berpengaruh secara signifikan negatif
Universitas Sumatera Utara
83
terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dengan kabupatenkota di
Sumatera Utara sebagai sampelnya.
4.2.4 Hasil Penelitian Pengaruh Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, dan Dana Perimbangan terhadap Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah
Pembahasan berikut adalah hasil penelitian pengaruh Efektivitas
Pendapatan Asli Daerah PAD, Belanja Modal, dan Dana Perimbangan secara simultan terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Dari hasil
pengujian statistik dengan menggunakan uji-F maka didapat hasil tingkat signifikansi = 0,00
α
0,05 dan F
hitung
32,333 F
tabel
2,71 sehingga disimpulkan secara simultan Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Belanja
Modal, Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.
4.2.5 Hasil Penelitian Pengaruh Jumlah Penduduk dalam Memoderasi Hubungan antara Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Belanja
Modal, dan Dana Perimbangan dengan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji residual untuk memoderasi variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut
Ghozali 2006:173 ada 2 kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan apakah variabel tersebut dapat memoderasi variabel independen terhadap
variabel dependen, yaitu : 1 koefisien parameter negatif, dan 2 hasilnya signifikan lebih kecil dari 0,05.
Universitas Sumatera Utara
84
Hasil uji residual menunjukkan koefisien parameter yang dimiliki Jumlah Penduduk dalam memoderasi Efektivitas PAD, Belanja Modal, Dana
Perimbangan secara simultan terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah adalah positif dan tidak signifikan. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Jumlah Penduduk tidak memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil uji residual secara parsial antara Efektivitas PAD dan Tingkat Kemandirian Keuangan menunjukkan koefisien parameternya adalah positif
dan signifikan. Hal ini membuktikan bahwa Jumlah Penduduk tidak memoderasi Efektivitas PAD dengan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.
Hasil uji residual secara parsial antara Belanja Modal dan Tingkat Kemandirian Keuangan menunjukkan koefisien parameternya adalah negatif
dan tidak signifikan. Hal ini membuktikan bahwa Jumlah Penduduk tidak memoderasi Belanja Modal dengan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.
Hasil uji residual secara parsial antara Dana Perimbangan dan Tingkat Kemandirian Keuangan menunjukkan koefisien parameternya adalah positif
dan tidak signifikan. Hal ini membuktikan bahwa Jumlah Penduduk tidak memoderasi Dana Perimbangan dengan Tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah. Dari hasil penelitian moderasi penduduk maka diputuskan bahwa H
2
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara simultan Efektivitas Pendapatan Asli Daerah PAD, Belanja Modal, Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif terhadap Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah. 2. Secara parsial Efektivitas Pendapatan Asli Daerah PAD dan Belanja Modal
berpengaruh signifikan positif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah berpengaruh signifikan positif. Sedangkan Dana Perimbangan
berpengaruh signifikan negatif terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.
3. Jumlah penduduk sebagai variabel moderasi secara parsial maupun simultan tidak dapat memoderasi hubungan antara Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
PAD, Belanja Modal, dan Dana Perimbangan dengan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan atau kekurangan dalam penelitiannya. Oleh karena itu diperlukan perbaikan atau pengembangan oleh
peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasannya adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara