25
berdasarkan potensi riil daerah”. Rasio ini dapat dilihat dengan menggunakan rumus :
Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar satu atau 100 persen. Semakin
tinggi rasio efektivitas PAD menunjukkan bahwa pemerintah daerah tersebut efektif dalam menarik PAD yang terdapat dalam daerah tersebut.
Untuk itu pemerintah pusat mengharapkan agar realisasi PAD lebih tinggi daripada PAD yang telah dianggarkan.
2.1.2 Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja yang digunakan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintahan. Berdasarkan Kepmendagri No. 29 tahun 2002, belanja modal dibagi
menjadi belanja publik dan belanja modal. 1 Belanja Publik
Belanja publik yaitu belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat umum. Contoh belanja publik : pembangunan
Universitas Sumatera Utara
26
jembatan dan jalan raya, pembelian alat transportasi massa dan pembelian mobil ambulans.
2 Belanja Operator Belanja operator yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara langsung oleh
operator. Contoh belanja operator: pembelian kendaraan dinas, pembangunan gedung pemerintahan, dan pembangunan rumah dinas.
Belanja modal digunakan untuk mengukur persentase jumlah realisasi anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan fisik
pembangunan dibandingkan dengan seluruh realisasi belanja. Dari hasil penghitungan dapat dinyatakan bahwa apabila hasil pengukuran lebih dari
50, maka dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran lebih banyak digunakan untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisikinfrastruktur
yang membawa kearah perkembangan pembangunan daerah yang lebih baik.
Belanja Modal terbagi atas 5 kategori utama yaitu: 1 Belanja Modal Tanah
Merupakan pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan, pembelian, pembebasan, penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan,
perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud
dalam kondisi siap pakai.
Universitas Sumatera Utara
27
2 Belanja Modal dan Peralatan dan Mesin Merupakan pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan, penambahan,
penggantian, peningkatan kapasitas peralatan dan mesin, serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari satu tahun, hingga peralatan
dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. 3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Merupakan pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan, penambahan, penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan
dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap
pakai. 4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Merupakan pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan, penambahan, penggantian, peningkatan pembangunan, pembuatan serta perawatan, dan
termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi
dan jaringan tersebut dalam kondisi siap pakai. 5 Belanja Modal Fisik Lainnya
Merupakan pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan, penambahan, penggantian, peningkatan pembangunan, pembuatan serta perawatan
terhadap fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan
irigasi dan jaringan. Termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal
Universitas Sumatera Utara
28
kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan
jurnal ilmiah.
2.1.3 Dana Perimbangan