Mekanisme Penularan DBD Demam Berdarah Dengue DBD

15 DEN-4 dari genus Flavivirus. Penyakit ini merupakan penyakit yang timbul di negara-negara tropis, termasuk di Indonesia Depkes RI, 2010 ; Dantje, 2009.

2.2.2 Epidemiologi DBD

Wabah dengue pertama kali ditemukan di dunia tahun 1635 di Kepulauan Karibia dan selama abad 18, 19 dan awal abad 20, wabah penyakit yang menyerupai dengue telah digambarkan secara global di daerah tropis dan beriklim sedang. Vektor penyakit ini berpindah dan memindahkan penyakit dan virus dengue melalui transportasi laut. Seorang pakar bernama Rush telah menulis tentang dengue berkaitan dengan break bone fever yang terjadi di Philadelphia tahun 1780. Kebanyakan wabah ini secara klinis adalah demam dengue walaupun ada beberapa kasus berbentuk haemorrhargia. Penyakit DBD di Asia Tenggara ditemukan pertama kali di Manila tahun 1954 dan Bangkok tahun 1958 Soegijanto, 2006. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia Angka Kematian AK : 41,3 . Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia. Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara Depkes RI 2014.

2.2.3 Mekanisme Penularan DBD

Universitas Sumatera Utara 16 Penyakit demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu mengisap darah orang yang sakit demam berdarah dengue atau tidak sakit tetapi didalam darahnya terdapat virus dengue . Seseorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah. Virus dengue berada dalam darah selama 4 - 7 hari mulai 1 - 2 hari sebelum demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk didalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain masa inkubasi ekstrinsik. Menurut WHO 1999 lama waktu yang diperlukan untuk inkubasi ekstrinsik tergantung pada kondisi lingkungan sekitarnya Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya Soegijanto, 2012. Nyamuk Aedes aegypti yang telah mengisap virus dengue itu menjadi penular infektif sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menusukmengigit, sebelum mengisap darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya proboscis agar darah yang diisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain Soegijanto, 2006. Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya, tempat yang potensial untuk penularan penyakit DBD antara lain Sitio, 2008 : Universitas Sumatera Utara 17 a. Wilayah yang banyak kasus DBD atau rawan endemis DBD. b. Tempat-tempat umum yang merupakan tempat berkumpulnya orang, orang datang dari berbagai wilayah sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran beberapa tipe virus dengue cukup besar seperti sekolah, pasar, hotel, puskesmas, rumah sakit dan sebagainya. c. Pemukiman baru di pinggir kota, karena dilokasi ini, penduduk umumnya berasal dari berbagai wilayah, maka memungkinkan diantaranya terdapat penderita atau karier yang membawa tipe virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.

2.3 Nyamuk Aedes aegypti