Cara Pengambilan Jentik Prosedur Penelitian di Laboratorium

56

7. Lembar form isian hasil uji. 8. Masker dan sarung tangan.

3.7.2 Bahan Penelitian 1. Delapan lembar kertas bersihHVS 12 x15cm untuk melapisi tabung holding.

2. Empat lembar kertas uji berinsektisida Malathion 0,8. 3. Empat lembar kertas uji berinsektisida Sipermethrin 0,75.

4. Nyamuk Aedes aegypti dewasa. 5. Larutan glukosa 10.

3.8 Tata Cara Penelitian

3.8.1 Cara Pengambilan Jentik

Cara pengambilan jentik pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Mengumpulkan jentik sebanyak 300 dari lingkungan rumah warga yang sudah pernah di fogging hanya pada tahun 2015 dan 2016 yang berada di Kecamatan Medan selayang dan Kecamatan Medan Kota. Nyamuk yang dibutuhkan dalam penelitian di Laboratorium adalah 240 ekor nyamuk dewasa Aedes aegypti , tetapi jentik yang diambil sebanyak 300 sebagai antisipasi di Laboratorium jika proses rearing terhadap jentik ada yang gagal atau mati. 2. Jentik yang diambil dari lingkungan rumah warga minimal nya 20 rumah. 3. Jentik diambil dengan menggunakan pipet kemudian dimasukkan ke dalam botol yang berisi air dengan volume setengah dari besar botol tersebut. 4. Jentik yang sudah dikoleksi kemudian di rearing di Laboratorium hingga jentik berubah menjadi nyamuk dewasa. Universitas Sumatera Utara 57 5. Kemudian nyamuk dewasa tersebut yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini.

3.8.2 Prosedur Penelitian di Laboratorium

1. Enam lembar kertas putih bersih 12x15cm, digulung menjadi bentuk silinder, yang dimasukkan ke dalam enam tabung dengan perincian dua tabung untuk perlakuan Sipermethrin, dua tabung untuk Malathion dan dua tabung lagi untuk tabung kontrol. Kemudian pada tabung diletakkan klip tembaga untuk mencegah nyamuk terjepit diselah-selah kertas tersebut. 2. Kemudian 20 ekor nyamuk Aedes aegypti yang kenyang gula diambil menggunakan aspirator dari kandang nyamuk dipindahkan ke dalam 4 tabung yang bertanda titik hijau. 3. Kemudian tabung hijau dan tabung merah direkatkan menggunakan slide dengan sekrup cup. 4. Nyamuk dipindahkan ke dalam tabung bertanda titik merah yang telah diisi dengan kertas uji berinsektisida dengan cara membuka slide penutup dan setelah seluruh nyamuk berpindah slide ditutup kembali. 5. Dua tabung kontrol dilapisi kertas tanpa insektisida masing-masing diikat ke posisi dengan klip tembaga. 6. Nyamuk disimpan dalam tabung paparan, yang diatur dalam posisi vertikal dengan mesh layar berakhir paling atas, untuk jangka waktu 1 jam 60 menit. 7. Tabung diatur dalam posisi tegak selama satu jam. Pada akhir waktu ini, setiap nyamuk yang pingsan knockdown dicatat. Universitas Sumatera Utara 58 8. Pada akhir periode paparan 1 jam, nyamuk ditransfer kembali ke tabung yang bertanda titik hijau tabung holding. 9. Nyamuk dibiarkan dalam tabung hijau selama 24 jam pemulihan periode. Selama pemulihan ini, penting untuk menjaga tabung holding ditempat yang terlindung bebas dari temperatur yang ekstrem. Suhu dan kelembaban harus dicatat selama periode pemulihan. 10. Pada akhir periode pemulihan 24 jam pasca pajanan, jumlah nyamuk mati dihitung dan dicatat. Nyamuk dewasa dianggap hidup jika mampu terbang, terlepas dari jumlah kaki yang tersisa. Apa saja yang merobohkan nyamuk, apakah mereka telah kehilangan kaki atau sayap dihitung sebagai mati.

3.9 Analisis Data