41 Insektisida Organofosfat dan Karbamat mengikat enzim asetilkolinesterase
yang berfungsi menghidrolisis asetilkolin. Dalam keadaan normal asetilkolin berfungsi menghantar impul saraf, setelah itu segera mengalami hidrolisis dengan
bantuan enzim asetilkolinesterase menjadi kolin dan asam asetat. Dengan terikatnya enzim asetilkolinesterase terjadi penumpukan asetilkolin, akibatnya
impul saraf akan terstimulasi secara terus menerus menyebabkan gejala tremorgemetar dan gerakan tidak terkendali. Golongan Piretroid juga termasuk
insektisida yang bekerja mempengaruhi system saraf dengan mengikat protein “voltage-gated sodium channel” yang mengatur denyut impuls syaraf. Efeknya
sama seperti yang disebabkan oleh Organofosfat dan Karbamat, impuls saraf akan mengalami stimulasi secara terus menerus dan mengakibatkan serangga
menunjukkan gejala tremorgemetar, gerakan tak terkendali. Golongan Organoklorin juga insektisida yang bekerja mengganggu system saraf yeng
efeknya mirip dengan Organofosfat dan Karbamat.
2.7.2 Menghambat Produksi Energi
Mekanisme kerja insektisida ini mengganggu proses respirasi, suatu proses yang menghasilkan energi untuk proses metabolisme. Respirasi adalah proses
pemecahan gula atau senyawa lain yang menghasilkan energi,yang digunakan untuk proses pertumbuhan. Proses respirasi melibatkan banyak reaksi yang
memerlukan enzim. Gangguan-gangguan dalam setiap tahap reaksi ini akan mengganggu perolehan energi yang diperlukan yang akhirnya menghambat
pertumbuhan dan jasad akan mati di atas kakinya sendiri karena kehabisan tenaga untuk tumbuh dan berkembang.
Universitas Sumatera Utara
42
2.7.3 Menghambat Keseimbangan Air Tubuh
Tubuh serangga dilapisi oleh zat lilinminyak untuk mencegah hilangnya air dari tubuhnya. Diatom, silica aerogels dan asam borat adalah bahan yang dapat
menyerap lilinlemak, sehingga lapisan lilin akan hilang, serangga akan banyak kehilangan air dan mengalami desikasi dan akhirnya mati.
2.7.4 Mempengaruhi Pertumbuhan Serangga IGR, Insect Growth Regulator
Insektisida ini dibagi menjadi dua yaitu yang mempengaruhi sistem endokrin dan yang menghambat sintesis kitin. Pertumbuhan serangga pada fase
muda larva, dikendalikan oleh hormon juvenil juvenile hormon yang diproduksi di otak. Hormon juvenil mengatur kapan fase larva berakhir kemudian dilanjutkan
dengan molting kemudian menjadi dewasa. Insektisida ini bekerja menyerupai hormon juvenil, menyebabkan larva terganggu pertumbuhannya, tetap dalam fase
muda, tidak dapat bekepompong dan akhirnya mati.
2.7.5 Merusak Jaringan Pencernaan Serangga
Insektisida golongan ini adalah yang berbahan aktif mikroorganisme Baccilus
thuringiensis Bt. Bt membentuk endotoksin yang bila masuk ke dalam pencernaan serangga larva dari golongan lepidoptera yang bersifat asam akan
terlarut dan merusak sel-sel jaringan pencernaan dan menyebabkan kematian.
2.8 Penyemprotan Insektisida