28 4. Space Spray Pengkabutan panasfogging
Pengasapan fogging adalah penyemprotan dengan cara mencampurkan minyak dengan insektisida kemudian dipanaskan sehingga menjadi semacam kabut
asap yg sangat halus. Fogging merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengendalikan DBD dengan menggunakan senyawa kimia seperti Malathion dan
Sipermethrin atau senyawa kimia lain yang berasal dari golongan insektisida yang lain. Metode ini melibatkan pengasapan droplet-droplet kecil insektisida ke dalam
udara untuk membunuh nyamuk dewasa. Ukuran diameter droplet partikel pada pengasapan dengan uap panas biasanya berukuran kurang dari 15 mikron. Ukuran
droplet pada pengasapan bergantung pada jenis mesin dan kondisi operasionalnya WHO, 2004.
5. Insektisida Rumah Tangga Penggunaan repelen, anti nyamuk bakar, liquid vaporizer, paper vaporizer,
mat, aerosol dan lain-lain yang digunakan masyarakat.
2.4.2 Pengendalian Secara Biologis
Pengendalian vektor secara biologi dilakukan dengan menggunakan agent biologi seperti : predatorpemangsa, parasit dan bakteri. Jenis predator yang
digunakan yaitu ikan pemakan jentik sepeni ikan guppy, cupang, tampalo dan ikan gabus. Agen biologi lain seperti Bacillus thuringiensis BT1 digunakan sebagai
pembunuh jentik nyamuk atau larvasida yang tidak mengganggu lingkungan. BTI mempunyai keunggulan yaitu dapat menghancurkan jentik nyamuk tanpa
menyerang predator. Formula BTI juga cenderung cepat mengendap didasar wadah, karena itu dianjurkan pemakaiannya berulang kali Depkes RI, 2000.
Universitas Sumatera Utara
29
2.4.3 Pengendalian Secara Radiasi
Pengendalian secara radiasi dilakukan dengan nyamuk dewasa jantan diradiasi dengan bahan radioaktif dengan dosis tertentu sehingga mandul.
Kemudian nyamuk jantan yang telah diradiasi ini dilepaskan ke alam bebas. Meskipun nanti akan berkopulasi dengan nyamuk betina tapi nyamuk betina tidak
akan dapat menghasilkan telur yang fertil.
2.4.4 Pengelolaan lingkungan
Pengelolaan lingkungan mencakup semua perubahan yang dapat mencegah atau meminimalkan perkembangan vektor sehingga kontak antara vektor dengan
manusia berkurang. Metode pokok dalam manajemen lingkungan meliputi: 1. Modifikasi lingkungan
Menurut Kusnoputranto 2000, modifikasi lingkungan suatu transformasi fisik yang permanen jangka panjang terhadap tanah, air dan tumbuh-tumbuhan
untuk mencegahmenurunkan habitat larva tanpa mengakibatkan kerugian bagi manusia. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan modifikasi lingkungan antara
lain : perbaikan penyediaan air, tangki dan reservoir diatas atau dibawah tanah anti nyamuk dan perubahan fisik habitat larva yang tahan lama WHO, 2001.
2. Manipulasi lingkungan Menurut Kusnoputranto 2000 manipulasi lingkungan adalah suatu
pengkondisian sementara yang tidak menguntungkantidak cocok sebagai tempat berkembangbiak vektor penular penyakit. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
30 untuk manipulasi lingkungan antara lain: drainase instalasi penyediaan air,
penyimpanan air rumah tangga dan pengubahan sementara habitat vektor atau pemusnahan tempat perkembangbiakan vektor. Pengubahan sementara habitat
vektor yang dapat dilakukan di rumah tangga pot bunga, vas bunga dilubangi untuk saluran air keluar, pemeriksaan wadah penampungan hasil kondensasi
kulkas atau lemari esAC, pemeriksaan pipa aliran air talang atap secara berkala WHO, 2001.
3. Perubahan habitat atau perilaku manusia Upaya untuk mengurangi kontak antara manusia dengan vektor, misalnya:
pakaian pelindung, pemakai obat nyamuk baker dan aerosol, penolak serangan, pemakaian kelambu atau gorden WHO, 2001.
Pengendalian lingkungan dapat juga dilakukan dengan cara mencegah nyamuk kontak langsung dengan manusia yaitu dengan memasang kawat kasa
pada pintu, lubang jendela, dan ventilasi di seluruh bagian rumah. Hindari menggantung pakaian di kamar mandi, di kamar tidur, atau di tempat yang tidak
terjangkau sinar matahari. Pencegahan yang paling tepat dan efektif serta aman untuk jangka panjang adalah dilakukan dengan program Pemberantasan Sarang
Nyamuk PSN dan 3M yaitu :
1. Menguras bak mandi, bak penampungan air, tempat minum hewan peliharaan 2. Menutup rapat tempat penampungan air sedemikian rupa sehingga tidak dapat
diterobos oleh nyamuk dewasa.
Universitas Sumatera Utara
31 3. Mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, yang semuanya
dapat menampung air hujan sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti
DepKes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2001.
2.5 Insektisida