makan adalah ubi kayu Manihot esculenta. Secara struktur, pati ubi kayu terdiri dari 17 kandungan amilosa, dan bertanggung jawab terhadap sifat pembentuk film yang
kuat Bangyekan et al, 2006 dan Bourtoom, 2008. Pati ubi kayu dapat langsung dibuat menjadi film. Tetapi bagaimanapun, pati ubi kayu bersifat rapuh dan mudah lembek.
Usaha untuk mengatasi kerapuhan pada film ini adalah dengan menambahkan zat plastisiser Suppakul et al, 2006 dan Bourtoom, 2008.
2. 5. 5 Edible FilmCoating Sebagai Kemasan Antimikrobial
Berbagai penelitian tentang edible film berbahan protein, polisakarida, dan lemak serta beragam agen antimikroba yang telah berpotensi diinkorporasi pada edible film telah
dilaporkan dapat menghambat mikroorganisme pembusuk dan patogen, serta meningkatkan umur simpan makanan.
Seydim dan Sarikus 2006 melaporkan bahwa nisin yang ditambahkan ke edible film campuran glukomanan dan kitosan dapat menghambat aktivitas bakteri patogen
makanan seperti E. coli, S. aureus, L.monocytogenes, dan B. cereus Li et al, 2006 dan Zainab, 2009.
Jin dan Zhang 2008 telah melaporkan bahwa film poliasam laktat yang diinkorporasi dengan bakteriosin alami nisin menghasilkan kemasan makanan
antimikrobial. Polimer PLA nisin menunjukkan aktivitas antibakteri yang efektif melawan L. monocytogenes, E.coli, dan S. enteritidis. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa nisin dalam film pektin PLA menahan lebih banyak aktivitas bakteri L. monocytogenes selama 48 jam dibandingkan dengan penambahan senyawa
lain. Sama halnya dengan Salmaso et al 2004 meneliti bahwa PLA yang diisi partikel nisin memperpanjang aktivitas antibakteri sampai 40 jam. Sehingga polimer PLA nisin
dapat digunakan untuk membuat botol atau dilapiskan pada permukaan botol untuk
Universitas Sumatera Utara
kemasan makanan yang berupa cairan, seperti yang dibuat pada permukaan film untuk kemasan makanan padat.
2. 5. 6 Karakteristik Fisiko - kimia Edible Film 2. 5. 6. 1 Permeabilitas Uap Air WVP
Film pati kitosan dengan gliserol menunjukkan efek yang signifikan terhadap permeabilitas uap air WVP, hasil penelitian Zhong dan Xia, 2007 memberikan hasil
95. Bagaimanapun juga, ketika pati ubi kayu ditambahkan sebanyak 100 gram per 100 gram kitosan, permeabilitas uap air meningkat dan raihan maksimum saat pati ubi kayu
yang ditambahkan sebanyak 150 gram per 100 gram kitosan. Perilaku ini mungkin dapat dihubungkan dengan modifikasi struktural dari jaringan kitosan-pati ubi kayu-gelatin
yang terjadi saat 63 gram gliserol ditambahkan per 100 gram kitosan.
2. 5. 6. 2 Permeabilitas Oksigen dan Karbondioksida