Difraktogram Edible Film Pati – Gliserol – 0,4 g MCC

b Gambar 4.15 a. Difraktogram Edible Film pati – gliserol tanpa MCC

b. Difraktogram Edible Film Pati – Gliserol – 0,4 g MCC

Seperti yang terlihat pada Gambar 4.14, pola XRD edible film pati – gliserol memperlihatkan 1 puncak yang tajam pad a sudut 2θ = 16,955 º dengan d-spacing sebesar 5,22. Akan tetapi, setelah terjadi pencampuran antara pati – gliserol – dan 0,4 gram MCC, terjadi perubahan pergeseran sudut 2θ sebesar 16,755º dengan d-spacing = 5,28 dan ukuran puncaknya menjadi melebar dan tidak tajam. Pergeseran sudut 2θ kekiri dari pola XRD film pati-gliserol tanpa MCC dengan pola XRD film pati-gliserol- 0,4 g MCC menunjukkan adanya pencampuran antara pati, gliserol dan MCC. Edible film pati – gliserol berada pada keadaan semikristalin yang ditunjukkan dengan pola difraksi yang tajam pada peak maksimumnya dan sebagian besar dari pola difraksi menunjukkan keadaan amorf. Edible film pati – gliserol – 0,4 g MCC berada pada keadaan sedikit semikristalin dan sebagian besar amorf. Akan tetapi, pola difraksi Universitas Sumatera Utara yang demikian menunjukkan adanya interaksi fisik antara pati – gliserol – dan MCC dimana sudut difraksi maksimum 2θ pada hasil XRD MCC yakni 19,880º dan 21,935º. Kemudian hasil XRD pada edible film pati – gliserol tanpa MCC menghasilkan sudu t 2θ sebesar 16,955º dan 22,870º. Sedangkan hasil XRD pada edible film pati-gliserol-0,4 g MCC menghasilkan sudut difraksi maksimum yang mengalami sedikit pergeseran sudut dan hasilnya bersesuaian dengan pola XRD sebelumnya yang dihasilkan dari MCC dan film pati- gliserol tanpa MCC yakni 2θ = 16, 755º; 19, 775º; dan 21, 825º. Hasil difraktogram XRD edible film pati-gliserol tanpa MCC menunjukkan bentuk semikristalin yang berasal dari kandungan amilosa di dalam pati. Ketika film pati-gliserol ditambahkan MCC dengan variasi 0,1 g – 0,2 g terjadi perubahan struktur kristalin dari sebagian besar semikristalin menjadi sebagian besar amorf, seperti yang terlihat pada gambar 4. 15 a dan b. Penambahan MCC meningkatkan jumlah ikatan hidrogen yang menyebabkan struktur molekul pati saling berikatan kuat membentuk jaringan yang kompak yang artinya interaksi molekul meningkat Adi Krisna, 2011. Namun pada film pati-gliserol-0,4 g MCC hasil XRD menunjukkan sebagian besar struktur amorf yang berarti kristalinitas menurun, tetapi pada komposisi ini nilai kekuatan tarik dan kemuluran menunjukkan harga yang maksimum. Sementara pada kenyataannya kenaikan nilai kekuatan tarik diiringi dengan tingginya kristalinitas. Yang artinya diperlukan modifikasi fisik-kimia untuk meningkatkan kristalinitas dari edible film pati-gliserol-MCC. Universitas Sumatera Utara

4.1.4.5 Analisis Permukaan dengan Mikroskop Pemindai Elektron SEM

Gambar 4.15 berikut menunjukkan hasil analisis SEM dari edible film pati – gliserol dan edible film pati – gliserol – 0,4 g MCC. a b Gambar 4.16 a. Foto SEM Edible Film Pati – Gliserol

b. Foto SEM Edible Film Pati – Gliserol – 0,4 g MCC