Analisis FT – IR. Karakteristik Edible Film Pati – Gliserol – Mikrokristalin Selulosa MCC

Dari analisis gugus fungsi pada MCC diketahui bahwa MCC juga mengandung banyak gugus hidroksil OH yang membentuk ikatan hidrogen. Dalam hal ini massa pati dan gliserol tetap, dan massa MCC bertambah variasi massa 0,1 g – 0,5 g. Dengan bertambahnya jumlah MCC, maka bertambah juga jumlah gugus OH yang dapat menurunkan afinitas terhadap air. Sehingga edible film yang dihasilkan menghasilkan penurunan kadar air. Proses gelatinasi pada pembuatan edible film pati – gliserol – MCC, mengakibatkan molekul pati dan MCC akan mengikat molekul air menjadi gel dan proses pengeringan film dilakukan pada kondisi yang sama. Air dalam bahan tersebut berada dalam bentuk terikat, baik secara struktur maupun kimiawi pada sistem pangan Labuza et al, 1970 dan Adi Krisna, 2011. Menurut Meyer 1985 bahwa sebagian air yang terkandung dalam suatu bahan sukar dihilangkan karena terikat pada molekul – molekul lain melalui ikatan hidrogen yang berenergi besar. Makin banyak molekul pati yang terdapat sebagai pembentuk film, maka makin banyak air yang terikat oleh komponen kimia penyusun bahan dan sebaliknya Adi Krisna, 2011. Dengan semakin menurunnya kadar air dan bertambahnya jumlah ikatan hidrogen, semakin meningkatkan interaksi intermolekuler dan mobilitas molekul yang mengurangi migrasi uap air. Hasilnya penurunan kemuluran dan kenaikan kekuatan tarik seiring dengan peningkatan massa MCC Adi Krisna, 2011.

4.1.4.2 Analisis FT – IR.

Hasil analisis spektroskopi FT – IR dari edible film pati tapioka – Gliserol dan edible film pati tapioka – gliserol – MCC memberikan spektrum dengan puncak – puncak serapan pada daerah bilangan gelombang yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data Hasil Analisis Gugus Fungsi dengan Spektroskopi FT – IR Spesimen Bilangan Gelombang cm -1 Gugus Fungsi Pustaka Dachriyanus, 2004 Film Pati Kontrol 4008,08 Gugus O-H bebas 3500-3750 keatas 3633,89 Regangan O-H 3000 - 3750 1168,86 Regangan C-O, R-OH primer 1050 - 1300 Film Pati + 0,1 g MCC 4011,94 Gugus O-H bebas 3500-3750 keatas 3568,31 Regangan O-H 3000 - 3750 1168,86 Regangan C-O, R-OH primer 1050 - 1300 Film Pati + 0,2 g MCC 4008,08 Gugus O-H bebas 3500-3750 keatas 3545,16 Regangan O-H 3000 - 3750 1095,57 Regangan C-O, R-OH primer 1050 - 1100 Film Pati + 0,3 g MCC 4011,94 Gugus O-H bebas 3500-3750 keatas 3649,32 Regangan O-H 3000 - 3750 1095,57 Regangan C-O, R-OH primer 1050 - 1100 Film Pati + 0,4 g MCC 4008,08 Gugus O-H bebas 3500-3750 keatas 3556,74 Regangan O-H 3000 - 3750 1168,86 Regangan C-O, R-OH primer 1050 - 1300 Film Pati + 0,5 g MCC 4008,08 Gugus O-H bebas 3500-3750 keatas 3545,16 Regangan O-H 3000 - 3750 1168,86 Regangan C-O, R-OH primer 1050 - 1300 Universitas Sumatera Utara Sedangkan spektra hasil analisis gugus fungsi dengan FT – IR dapat dilihat pada lampiran 2 sampai lampiran 8. Dari hasil analisis spektrum FT – IR menunjukkan bahwa edible film pati tapioka – gliserol yang dihasilkan pada penelitian ini mengandung gugus O-H pada bilangan gelombang diatas 3500 cm -1 dan adanya gugus OH bebas pada bilangan gelombang diatas 4000 cm -1 . Gugus OH bebas menunjukkan adanya kandungan air dalam edible film pati – gliserol – MCC yang intensitasnya mula – mula bertambah pada penambahan 0,1 g – 0,2 g MCC kemudian menurun pada penambahan 0,3 – 0,5 g MCC. Edible film campuran pati tapioka - gliserol dan edible film pati tapioka – gliserol – MCC menghasilkan peningkatan jumlah gugus O-H, yang mengindikasikan bahwa antara pati, gliserol dan MCC terjadi interaksi molekul yaitu gaya dipol-dipol gaya Van der Waals akibat adanya gugus O-H dan ikatan hidrogen pada masing – masing komponen pembentuk film. Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang bekerja antara molekul-molekul polar, yaitu antara molekul-molekul yang memiliki momen dipol Chang, 2003. Spektra FT- IR dari film pati tapioka – gliserol - MCC juga menunjukkan adanya regangan ikatan tunggal C-O pada bilangan gelombang diatas 1100 cm -1 . Panjang gelombang edible film pati tapioka–gliserol dan MCC dengan variasi massa 0,1 g – 0,5 g tidak mengalami perubahan yang berarti. Hal ini dikarenakan edible film yang dihasilkan merupakan proses blending secara fisika karena tidak ditemukannya gugus fungsi baru. Universitas Sumatera Utara

4.1.4.3 Pengujian Sifat Mekanik