Batas – batas kontrol merupakan batas kontrol apakah group “seragam”
atau tidak. Jika semua rata-rata subgroup sudah berada dalam batas kontrol, maka dapat dihitung banyaknya pengukuran yang diperlukan dengan menggunakan
rumus kecukupan data. Rumus yang digunakan adalah :
Dimana :
N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan s = Tingkat ketelitian
k = Diperoleh dari Tabel distribusi normal jika tingkat kepercayaan 99 maka k = 3
jika tingkat kepercayaan 95 maka k = 2 jika tingkat kepercayaan 68 maka k = 1
x = Waktu pengamatan N = Jumlah pengamatan yang telah dilakukan
N’N berarti data sudah representative
3.7.2.3. Peta Kontrol
18
Peta kontrol merupakan penggambaran secara visual mengenai mutu atau kualitas suatu barang atau jasa. Tujuan digunakannya peta kendali adalah untuk
mengendalikan proses sehingga proses dapat dianalisa dengan tujuan perbaikan secara terus menerus. Peta kontrol dapat dibagi atas peta kontrol variabel dan peta
17
Ibid. hal. 149-156
Universitas Sumatera Utara
kontrol atribut. Peta kontrol atribut digunakan jika karakteristik kualitas yang akan dikendalikan tidak diukur dalam skala metriknumerik. Salah satu peta
kontrol atribut yaitu Peta p, yaitu peta kontrol untuk mengamati proporsi atau perbandingan antara produk yang cacat dengan total produksi.
3.7.2.4.Rating Factor dan Allowance
19
Rating factor adalah faktor yang diperoleh dengan membandingkan
kecepatan bekerja dari seorang operator dengan kecepatan kerja normal menurut ukuran penelitipengamat. Rating factor pada dasarnya digunakan untuk
menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau kecepatan kerja operator yang berubah-ubah
1. Jika operator dinyatakan terampil, maka rating factor akan lebih besar dari 1
Rf l. 2.
Jika operator bekerja lamban, maka rating factor akan lebih kecil dari 1 Rf l.
3. Jika operator bekerja secara normal, maka rating factornya sama dengan 1
Rf = 1. Untuk kondisi kerja dimana operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin operating atau machine time maka waktu yang diukur dianggap waktu
yang normal. Pemberian nilai rating dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya
yaitu dengan Westing House System Rating. Ada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yakni:
18
Dale H, Besterfield. 2003. “Total Quality Management”. New Jersey: Pearson Education Internasional. hal. 29
Universitas Sumatera Utara
1. Skill
keterampilan adalah kemampuan untuk mengikuti cara kerja yang ditetapkan secara psikologis.
2. Effort
usaha adalah kesungguhan yang ditunjukkan oleh pekerja atau operator ketika melakukan pekerjaannya.
3. Condition
kondisi kerja adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperatur dan kebisingan ruangan.
4. Consistency
konsistensi, faktor ini perlu diperhatikan karena angka-angka yang dicatat pada setiap pengukuran waktu tidak pernah semuanya sama.
Allowance atau kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu sebagai berikut:
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Kebutuhan pribadi disini antara lain berupa kegiatan seperti minum sekadarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap
dengan teman sekerja sekadar untuk menghilangkan ketegangan dalam kerja. 2.
Kelonggaran untuk menghilangkan fatique Rasa lelah tercermin dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun
kualitas. Jika rasa lelah telah datang dan pekerja harus bekerja untuk menghasilkan performance normalnya, maka usaha yang dikeluarkan pekerja
lebih besar dari normal dan ini akan menambah lelah. Adapun hal-hal yang diperlukan pekerja untuk menghilangkan lelah adalah melakukan peregangan
otot, pergi keluar ruangan untuk menghilangkan lelah dan lain sebagainya. 3.
Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tak terhindarkan
19
Op.Cit. Iftikar Sutalaksana. hal. 157-172
Universitas Sumatera Utara
Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kemampuan pekerja untuk
mengendalikannya. Beberapa contoh keterlambatan yang tak dapat dihindarkan antara lain menerima petunjuk dari pengawas, melakukan
penyesuaian mesin, pemadaman aliran listrik oleh PLN, dan lain sebagainya.
3.7.2.5. Perhitungan Waktu Normal