d. Mengatur dan mengevaluasi alokasi kerja personil di bagian QC
e. Melakukan persiapan laporan rekapitulasi mutu dari bahan baku,produk
jadi, bahan pembantu 17.
Papam Tugas dari Papam adalah :
a. Melakukan pengawasan terhadap keamanan aset perusahaan baik dari
pabrik dan kantor. b.
Melakukan dan membuat jadwal pengawasan. Tanggung jawab dari Papam adalah :
a.
Bertanggung jawab terhadap keamanan pabrik, kebun dan kompleks karyawan.
b.
Bertanggung jawab kepada manager pabrik rubber thread dan pabrik articles
2.6.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja pada PT. Industri Karet Nusantara dapat dilihat pada Tabel 2.1. Sedangkan untuk pengaturan jam kerja terbagi atas :
1. Karyawan bagian kantor
Hari kerja karyawan bagian kantor adalah hari Senin sampai Jumat yang terdiri dari satu shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut :
Pukul 08.00-12.00 Kerja Aktif
Pukul 12.00-13.00 Istirahat
Pukul 13.00-17.00 Kerja Aktif
Universitas Sumatera Utara
2. Karyawan bagian pabrik
Hari kerja karyawan pabrik adalah hari Senin sampai Minggu yang terdiri dari tiga shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut :
a. Shift
pertama Pukul 07.00-11.00
Kerja Aktif Pukul 11.00-12.00
Istirahat Pukul 12.00-15.00
Kerja Aktif b.
Shift kedua
Pukul 15.00-19.00 Kerja Aktif
Pukul 19.00-20.00 Istirahat
Pukul 20.00-23.00 Kerja Aktif
c. Shift
ketiga Pukul 23.00-03.00
Kerja Aktif Pukul 03.00-04.00
Istirahat Pukul 04.00-07.00
Kerja Aktif
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja PT Industri Karet Nusantara
No Bagian
Jumlah Orang
1 Pembiayaan dan Pemasaran
9
2 Manager Pabrik Resiprene
1
3 Asisten Teknik Pabrik Resiprene
2
4
Asisten Pengolahan Pabrik Resiprene 60
5
Asisten LabQC Pabrik Resiprene 5
6 Asisten TUPU Pabrik Resiprene
13
7 Manager Pabrik Rubber Thread dan Rubber Article
1
8 Asisten Teknik Pabrik Rubber Thread dan Rubber Article
3
9 Asisten Pengolahan Pabrik Rubber Thread
40
10 Asisten Pengolahan Pabrik Rubber Article
50
11 Asisten LabQC Pabrik Rubber Thread dan Rubber Article
12
12
Asisten TUPU 15
13
PAPAM 20
Jumlah 231
Sumber:PT. Industri Karet Nusantara
2.6.3. Sistem Pengupahan
Kesejahteraan merupakan faktor yang ikut menunjang produktivitas pekerja. Pemberian gaji atau upah yang memadai merupakan upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan pekerja. Sistem pengupahan yang ditetapkan oleh PT. Industri Karet Nusantara berpedoman pada ketentuan Upah Minimum
Sektoral Regional UMSR yang ditetapkan pemerintah. Selain gaji pokok tersebut, perusahaan juga memberikan tunjangan lain,
yaitu berupa : 1.
Upah lembur 2.
Tunjangan hari besar keagamaan 3.
Tunjangan santunan sosial
Universitas Sumatera Utara
4. Tunjangan makan
5. Tunjangan dinas
6. Tunjangan anak sekolah
7. Tunjangan pindah rumah
8. Bonus
Disamping pemberian gaji pokok dan tunjangan-tunjangan tersebut, usaha- usaha lain yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja
adalah : 1.
Jaminan sosial tenaga kerja 2.
Cuti 3.
Dispensasi Perusahaan juga melakukan penilaian terhadap performance pekerja
mengenai kehadiran, kemampuan, produktivitas kerja dan lain-lain. Lembaran penilaian ini diisi oleh atasan dan dilakukan evaluasi tiap bulannya. Pekerja yang
keterampilan kerjanya dinilai kurang akan diberikan pengarahan dan training guna meningkatkan keterampilan dan kemampuannya dalam bekerja. Sedangkan
untuk karyawan berprestasi akan diberikan penghargaan khusus oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Persaingan yang dihadapi industri manufaktur dalam hal merebut pasar semakin
pesat. Setiap
perusahaan hendaknya
meningkatkan kualitas
perusahaannya dengan selalu berusaha untuk meminimalisasi ketidaksesuaian, pemborosan, dan meningkatkan efisiensi dari keseluruhan proses, sehingga
proses dapat dikendalikan dengan tujuan untuk dapat meminimisasi pemborosan. Akan tetapi, dalam kenyataannya akan selalu ada ketidaksesuaian dari produk
yang dihasilkan dan jenis-jenis pemborosan waste yang terdapat di lantai
produksi.
Sistem produksi memegang peranan besar terkait seberapa efisien sistem produksi yang dijalankan sangat berpengaruh terhadap performansi perusahaan
tersebut. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ketidakefisienan atau pemborosan yang terjadi dalam sistem produksi suatu
perusahaan adalah lean six sigma. Lean six sigma digunakan untuk memperbaiki kualitas produksi di perusahaan dengan memperhatikan waste.
Waste secara umum merupakan pemborosan, segala sesuatu yang tidak memiliki manfaat. Apabila dikaitkan dengan produksi, waste merupakan hal-hal
yang melibatkan penggunaan material atau resources lainnya yang tidak sesuai prosedur. Secara umum dalam proses produksi waste yang terjadi antara lain
produksi yang berlebih overproduction, menunggu waiting, transportasi yang
Universitas Sumatera Utara