Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku

Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kemampuan pekerja untuk mengendalikannya. Beberapa contoh keterlambatan yang tak dapat dihindarkan antara lain menerima petunjuk dari pengawas, melakukan penyesuaian mesin, pemadaman aliran listrik oleh PLN, dan lain sebagainya.

3.7.2.5. Perhitungan Waktu Normal

Perhitungan waktu normal dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata yang diperoleh dari data pengamatan dengan rating factor. Dalam penelitian ini, penentuan rating factor yang diberikan menggunakan cara Westinghouse dimana penilaian dilakukan terhadap 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi Rating factor = 1 + Westinghouse factor Wn = Ws x Rf Dimana : Wn = waktu normal Ws = waktu terpilih waktu rata-rata setelah data seragam dan cukup Rf = Rating factor Universitas Sumatera Utara

3.7.2.6. Perhitungan Waktu Baku

Waktu baku penyelesaian pekerjaan adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik . Nilai-nilai kelonggaran untuk kebutuhan pribadi pria adalah sebesar 0 – 2,5 dan untuk wanita sebesar 2 – 5. Kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan tergantung pada kondisi yang ada. Perhitungan nilai kelonggaran total diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai kelonggaran yang telah dilakukan. Total kelonggaran All = Ka + Kb + Kc Waktu Baku Operator WBO= Wn o x Waktu Mesin Wm = Waktu mesin Waktu Baku Total Wb = Wbo + Wm Dimana : Ka = kelonggaran untuk kebutuhan pribadi Kb = kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah Kc = kelonggaran untuk hambatan yang tak terhindarkan Wbo = Waktu Baku Operator 3.7.2.7.Perhitungan Metrik Lean 20 Langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan penerapan sistem Lean adalah pengukuran beberapa metrik Lean. Pengukuran metrik ini akan 20 Op.Cit. Michael George. hal. 201-202 Universitas Sumatera Utara memberikan gambaran awal mengenai kondisi perusahaan sebelum diterapkan Lean . Perhitungan metrik lean terdiri dari perhitungan process cycle effisiency, process velocity dan process lead time. 1. Efisiensi dari tiap siklus proses process cycle effisiency Efisiensi dari tiap siklus proses merupakan suatu metrik atau ukuran untuk melihat sejauh mana efisiensi waktu dari proses terhadap waktu siklus proses secara keseluruhan. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai efisiensi dari siklus proses: Process Cycle Effisiency = Value Added Time adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan didalam proses yang memberikan nilai tambah terhadap produk atau tidak. 2. Process lead time dan process velocity kecepatan proses Kecepatan proses adalah seberapa tahapan yang ada di dalam proses dapat dilakukan dalam setiap satuan waktu. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk mencari process lead time dan process velocity : Process Lead Time = Process Velocity =

3.7.2.8. Perhitungan DPMO dan Tingkat Sigma