commit to user
30
d. Mengadakan  kontak  pandang  eye  contact.  Kontak  pandang  harus dilakukan  guru  secara  merata  kepada  seluruh  siswanya,  dan  dalam
kontak  pandang  hendaknya  guru  berusaha  seintim  mungkin agar  para siswa merasa diperhatikan dan dihargai.
e. Gerak  guru  tacher  movement.  Gerak  badan  dan  mimik  guru  dapat berfungsi  sebagai pemerjelas terhadap  hal-hal  yang  dijelaskan  kepada
siswa. 2 Variasi dalam menggunakan mediaalat bantu pembelajaran
Secara  psikologis,  siswa  berada  dlam  keadaan  berbeda,  termasuk  juga dalam  hal  potensinya.  Ada  siswa  yang  bertipe  audio,  ada  siswa  yang
bertipe visual, dan ada siswa yang bertipe kedua-duanya. Olah karena itu, variasi penggunaan media dan alat pembelajaran dapat dilakukan sebagai
berikut a. Dengan menggunakan variasi media yang dapat dilihat visual seperti
menggunakan gambar, slide, foto, bagan, dan lain-lain. b. Variasi  alat  atau  media  yang  bisa  didengar  auditif  seperti
menggunakan radio, musik, deklamasi, puisi dan lain sebagainya. c. Variasi  alat  atau  bahan  yang  dapat  diraba,  dimanipulasi,  dan
digerakkan motorik 3 Variasi dalam melakukan pola interaksi da kegiatan siswa
Pembelajaran  adalah  proses  interaksi  antara  siswa  dengan lingkungannya.  Guru  perlu  membangun  interaksi  secara  penuh  dengan
memberikan  kesempatan  seluas-luasnya  kepada  siswa  untuk  berinteraksi dengan  lingkungannya.  Kesalahan  yang  sering  terjadi  selama  prses
pembelajaran  berlangsung,  guru  hanya  menggunakan  pola  interaksi  satu arah,  yaitu  dari  guru  ke siswa.  Pola  interaksi  yang  demikian  bukan  dapat
membuat  iklim  pembelajara  menjadi  statis,  tetapi  apat  memasung kreatifitas  siswa.  Oleh  sebab  itu,  guru  perlu  mengggunakan  variasi
interaksi  dua  arah  yaitu  pola  interaksi  siswa-guru-siswa,  bahkan  pola interaks multi arah.
d. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
commit to user
31
Membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru  dalam kegiatan  pembelajaran  untuk  menciptakan  prakondisi  bagi  siswa
agar  mental maupun  perhatian  terpusat  pada  pengalaman  belajar  yang disajikan
sehingga akan
mudah mencapai
kompetensi yang
diharapkan.Sebagaimana  siungkapkan  oleh  Ali  Imron1995:  144  membuka pelajaran  dimaksudkan  mengkondisikan  siswa  agar  siap  mental  sebelum
pelajaran  berlangsung. Dengan  kata  lain,  membuka  pelajaran  adalah mempersiapkan  mental  dan  perhatian  siswa  agar  siswa  terpusat  pada  hal-hal
yang dipelajari. Secara khusus tujuan dari membuka pelajaran adalah untuk:
1 Menarik perhatian siswa, yang bisa dilakukan dengan: a. Meyakinkan  siswa  bahwa  materi  atau  pengalaman  belajar  yang  akan
dilakukan berguna untuk dirinya b. Melakukan  hal-hal  yang  dianggap  aneh  bagi  siswa,  misalnya  dengan
menggunakan alat bantu c. Melakukan interaksi yang menyenangkan
2 Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan: a. Membangun  suasana  akrab  sehingga  siswa  merasa  dekat,  misalnya
menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan b. Menimbulkan  rasa  ingin  tahu,  misalnya  mengajak  untuk  mempelajari
suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan c. Mengaitkan  materi  atau  pengalaman  belajar  yang  akan  dilakukan
dengan kebutuhan siswa. 3 Memberikan  acuan  atau  rambu-rambu  tentang  pembelajaran  yang  akan
dilakukan, yang dapat dilakukan dengan: a. Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan b. Menjelaskan  langkah-langkah  atau  tahapan  pembelajaran,  sehingga
siswa memahami apa yang harus dilakukan c. Menjelaskan  target  atau kemampuan  yang  harus  dimiliki  setelah
pembelajaran berlangsung.
commit to user
32
d. Membuat kaitan. Keika guru akan membuka pelajaran, telebih dahulu menghubungkan  sesuatu  yang  akan  disajikan  dengan  sesuatu  yang
telah  diketahui  oleh  siswa  pada  masa  sebelumnya.  Kaitan  ini  perlu dibuat  dengan  maksud,  sesuatu  yang  dipelajari  tidak  dipandang
terputus dengan bahasan-bahasan sebelumnya. Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru
untuk  mengakhiri  pelajaran  dengan  maksud  untuk  memberikan  gambaran menyeluruh tentang  apa  yang  telah  dipelajari  siswa  serta  keterkaitannya
dengan    pengalaman  sebelumnya,  mengetahui  tingkat  keberhasilan  siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Keterampilan
menutup  pelajaran  dimaksudkan  agara  siswa  mendapatkan  materi-materi pokok atau rangkuman dari keseluruhan yang udah disajikan.
Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara: 1 Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas,
sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok persoalan
2 Mengonsolidasi  perhatian  siswa  terhadap  hal-hal  yang  pokok  agar informasi  yang  telah  diterima  dapat  membangkitkan  minat  untuk
mempelajari lebih lanjut 3 Mengorganisasikan  kegiatan  yang  telah  dilakukan  untuk  membentuk
pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajari 4 Memberikan  tindak  lanjut  serta  saran-saran  untuk  memperluas  wawasan
yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas
e. Keterampilan Mengelola Kelas