Keterampilan Mengelola Kelas Keterampilan-keterampilan Mengajar Guru

commit to user 32 d. Membuat kaitan. Keika guru akan membuka pelajaran, telebih dahulu menghubungkan sesuatu yang akan disajikan dengan sesuatu yang telah diketahui oleh siswa pada masa sebelumnya. Kaitan ini perlu dibuat dengan maksud, sesuatu yang dipelajari tidak dipandang terputus dengan bahasan-bahasan sebelumnya. Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Keterampilan menutup pelajaran dimaksudkan agara siswa mendapatkan materi-materi pokok atau rangkuman dari keseluruhan yang udah disajikan. Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara: 1 Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas, sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok persoalan 2 Mengonsolidasi perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut 3 Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajari 4 Memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas

e. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yng optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Hal senada commit to user 33 disampaikan oleh Ali Imron 1995:145, pengelolaan kelas adalah penciptaan suatu kondisi yang memungkinkan belajar siswa menjadi optimal. Wina Sanjaya 2000:43 mengemukakan bahwa terdapat beberapa jenis perilaku yang dapat mengganggu iklim belajar mengajar yaitu : tidak adanya perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan adanya perilaku mengganggu yang dilakukan siswa lain. Tidak adanya perhatian siswa disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar siswa yang dapat didorong oleh: 1 Siswa menganggap tidak penting terhadap materi pelajaran yang dibahas 2 Siswa merasa telah memiliki kemampuan dan pemahaman akan materi pelajaran yang sedang dibahas 3 Siswa erasa bosan atau tidak sesuai dengan pola mengajar yang diterapkan guru 4 Siswa memandang guru kurang menguasai bahan pelajaran yang sedang disajikan Perilaku mengganggu dapat dilakukan siswa secara individual atau kelompok. Perilaku ini biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala tingkah laku seperti meniru ucapan atau kalimat guru secara sengaja, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang semestinya tidak ditanyakan, mencemooh siswa, melakukan gerakan-gerakan fisik yang mengganggu siswa lain dan lain sebagainya. Jika dibiarkan perilaku tersebut akan menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan. Perilaku mengganggu dapat muncul dari beberapa faktor diantaranya: 1 Kondisi psikologis siswa, misalnya siswa ingin diperhatikan atau MPO mencari perhatian orang 2 Siswa pernah mengalami perlakuan yang tidak mengenakkan dari guru, sehingga secara tidak sadar ia mempunyai perasaaan semacam balas dendam. Untuk menghindari perilaku menganggu yang telah disebutkan di atas, Wina Sanjaya 2000:44 memberikan teknik-teknik khusus yang harus dilakukan guru antara lain: Penciptaan kondisi belajar yang optimal, commit to user 34 menunjukkan sukap tanggap, memusatkan perhatian, memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas dan memberi teguran dan penguatan 1 Penciptaan kondisi belajar yang optimal Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran 2 Menunjukkan sikap tanggap Menunjukkan sikap tanggap terhadap berbagai perilaku yang muncul di dalam kelas, baik perilaku yang mendukung, seperti tanggap terhadap perhatian siswa, keantusiasan siswa, motivasi belajar siswa yang tinggi dan lain sebagainya; maupun tanggap terhadap setiap perilaku yang tidak mendukung seperti ketidakacuhan, motivasi belajar yang rendah dan lain sebagainya. Ketanggapan ini diarahkan agar kehadiran guru di kelas benar-benar dirasakan oleh siswa. Menurut Wina Sanjaya 2000:44 Untuk memberikan sikap tanggap ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: a. Memberikan komentar baik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari maupun terhadap perilaku siswa. Komentar yang bersifat positif dan bisa menggugah perhatian siswa sangat diperlukan untuk membangun suasana yang optimal. b. Menjaga kontak mata, artinya setiap saat, guru perlu memperhatikan siswa melalui pandangan secara terus-menerus. c. Gerak mendekat, artinya guru perlu memberikan perhatian khusus baik kepada individu maupun kepada kelompok. Gerak mendekat akan memberi kesan adanya perhatian guru terhadap aktivitas siswa, sehingga akan terbangun suasana akrab dan bersahabat antara guru dan siswa . 3 Memusatkan perhatian Kondisi belajar mengajar akan dapat dipertahankan manakala selama berlangsung guru bisa mempertahankan konsentrasi belajar siswa. Wina Sanjaya 2000:45 memberikan teknik yang dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa adalah dengan mempusatkan perhatian siswa dengan cara: commit to user 35 1 Memberikan ilustrasi-ilustrasi secara visual, misalnya dengan mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa memutuskan kontak pandang baik terhadap kelompok maupun individu. 2 Memberikan komentar secara verbal melalui kalimat-kalimat yang segar tanpa keluar dari konteks materi pelajaran yang sedang dibahas . 4 Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas Siswa akan belajar dengan perhatian penuh, ketika memahami tujuan yang harus dicapai serta mengerti yang harus dilakukan . 5 Memberi teguran dan penguatan Teguran dan penguatan perlu dilakukan dalam rangka memodifikasi tingkah laku. Teguran diperlukan untuk memberikan respons negatif terhadap tingkah aku siswa. Penguatan perlu dilakukan untuk memberikan respons positif dengan memberikan pujian atau penghargaan baik secara verbal atau komentar-komentar yang wajar maupun melalui isyarat-isyarat yang menyejukkan dan menyenangkan.

B. Kerangka Berpikir

Salah satu faktor penentu kualitas pendidikan adalah kualitas guru. Sedangkan yang menentukan kualitas guru antara lain: motivasi menjadi guru, bakat personal serta kualitas LPTK. Faktor yang akan diteliti disini adalah mengenai kemampuan mengajar mahasiswa sebagai calon guru pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang merupakan mata kuliah praktek yang harus diambil oleh mahasiswa LPTK, sebagai kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan diambil oleh mahasiswa. Praktik mengajar pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang efektif, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan semua bekal yang diperoleh melalui perkuliahan-perkuliahan. Pada kenyataannya terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran pada Program Pengalaman Lapangan yaitu karakter diri mahasiswa yang bersangkutan, siswa yang diampu oleh mahasiswa tersebut, serta ketentuan yang berlaku selama PPL juga standar proses sebagai acuan dalam mengajar.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan penjurusan mahasiswa Di program studi pendidikan ekonomi Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas sebelas maret surakarta Tahun ajaran 2009 2010

2 12 130

Persepsi Mahasiswa Semester VII PGSD tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2013/2014

0 3 11

ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET

20 287 112

PERSEPSI MAHASISWA BIOLOGI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) OLEH FAKULTAS Persepsi Mahasiswa Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013.

0 1 15

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013.

0 5 7

PERSEPSI MAHASISWA BIOLOGI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) OLEH FAKULTAS Persepsi Mahasiswa Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013.

0 0 15

PENDAHULUAN Efektivitas Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Dalam Memberikan Bekal Kompetensi Guru Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Angkatan 2009.

0 1 6

ANALISIS KOMPETENSI SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2016.

0 0 17

Persepsi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta terhadap Pendidikan Inklusif - UNS Institutional Repository

1 3 18

PENGARUH TEKANAN AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET - UNS Institutional Repository

0 1 17