Menunggu untuk diangkut ke gudang bahan Menunggu untuk diangkut ke gudang bahan
Metode Metode
Manusia Manusia
Operator melakukan kerja diluar prosedur yang ada
Operator melakukan kerja diluar prosedur yang ada
Operator tidak menyusun precured liner langsung setelah dikemas
Operator tidak menyusun precured liner langsung setelah dikemas
Prosedur tidak dilaksanakan dengan baik
Prosedur tidak dilaksanakan dengan baik
Perapian susunan procured liner tidak dilakasanakan segera setelah dikemas plastik
Perapian susunan procured liner tidak dilakasanakan segera setelah dikemas plastik
Gambar 5.10. Diagram Sebab Akibat Penyebab Waste 8
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.3. Usulan Perbaikan
Usulan perbaikan akan dirumuskan berdasarkan data yang didapat dari hasil pengolahan. Usulan perbaikan dirumuskan dengan five why diagram dan
diagram 5W1H. Pembuatan future value stream mapping dan pehitungan lead time dan process cycle efficiency juga dilakuakan untuk melihat hasil dari
perbaikan yang diperoleh.
5.3.1. Diagram Five Why
Diagram Five Why adalah suatu diagram yang digunakan untuk mengungkapkan akar dari permasalahan dari penyebab ketidaksesuaian, yang
diperoleh dari diagram sebab akibat agar dapat diperbaiki dengan tepat dengan
Universitas Sumatera Utara
bertanya terus mengapa sesuatu ketidaksesuaian terjadi hingga ditemukan akar permasalahan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari diagram sebab akibat dan dari pengamatan di lantai produksi serta wawancara dengan pihak perusahaan maka
diagram five why untuk pemborosan dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Diagram Five Why untuk Pemborosan
Masalah Pemborosan
Faktor Why
Why Why
Why Why
Menunggu pengukuran,
pemotongan dan
penimbanga n
Metode Prosedur
kerja tidak dilaksanakan
dengan baik oleh operator
stasiun Urgensi dari
prosedur tidak
dipahami oleh
operator Kurangnya
sosialisasi terkait
prosedur terhadap
operator stasiun
Kurangnya pengawasan
supervisor terhadap
jalannya prosedur
Supervisor cendrung fokus
pada hasil
Manusi a
Operator lambat dalam
bekerja Operator
kurang cekatan
Pengalaman dan pelatihan
operator stasiun
kurang mumpuni
Konten pelatihan
yang diadakan
perusahaan tidak spesifik
Program pelatihan untuk
karyawan tidak terprogram
dengan baik
Menunggu untuk
dimasukkan ke mesin
press Metode
Operator mesin press
tidak melaksanaka
n prosedur dengan baik
Operator mesin press
tidak memahami
prosedur yang harus
dilaksanaka n
Sosialisasi yang minim
terkait prosedur
kerja operator
mesin press Supervisor
jarang mengawasi
kerja operator
mesin press Supervisor tidak
memprioritaska n proses yang
sesuai prosedur
Mesin Bahan
menumpuk menunggu
proses giliran untuk
dikerjakan Bahan
datang lebih cepat dari
pada waktu yang
dibutuhkan mesin untuk
mencetak bunga
Kapasitas mesin tidak
sesuai dengan laju
kedatangan produk
Tidak adanya penyesuaian
kapasitas mesin dan
laju kedatangan
bahan Manajemen
perusahaan belum
melakukan tinjauan
terhadap jumlah kebutuhan
mesin
Manusi a
Operator tidak bekerja
dengan usaha maksimal
Operator bekerja
seolah tanpa motivasi
Tidak ada program
untuk meningkatka
n etos kerja karyawan
Manajemen perusahaan
belum memikirkan
peningkatan etos kerja
untuk meningkatka
n produktivitas
kerja -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Diagram Five Why untuk Pemborosan Lanjutan
Masalah Pemborosan
Faktor Why
Why Why
Why Why
Menunggu untuk
diparut oleh operator
Metode Pekerjaan
dilakukan tidak
sesuai dengan
prosedur oleh
operator pemarutan
manual Operator
tidak hafal dengan
prosedur di stasiun
kerjanya Pengenalan
prosedur pada awal
masuk tidak ada
follow up nya
Pengawasan jalannya
prosedur operator
pemarutan manual
tidak berjalan
maksimal Pengawas terfokus
pada output stasiun pemarutan manual
Manusia Operator
terlihat sering
duduk Operator
kelihatan lelah dalam
bekerja Beban kerja
operator pemarutan
tidak sesuai dengan
kapasitas individu
Operator yang
bekerja tergolong
usia yang sudah tidak
lagi muda Perusahaan tidak
mempertimbangkan spesifikasi kerja
dalam penempatan operator
Menunggu untuk
diparut dengan
mesin Metode
Prosedur kerja tidak
dijalankan penuh
oleh operator
Operator bekerja
sesuai dengan
kebiasaannya Tidak ada
penekanan terkait
prosedur stasiun
pemarutan mesin
Supervisor kurang
dalam hal pengawasan
terhadap hal terkait
prosedur Pengawasan
supervisor cendrung pada
pelaporan hasil kerja stasiun
pemarutan mesin
Manusia Operator
bekerja dengan
lambat Operator
kelihatan tidak cekatan
dalam bekerja
Operator sangat hati-
hati dalam penggunaan
mesin terhadap
bahan Operator
belum mahir dalam
penggunaan mesin
Manajemen tidak mem follow up
dengan baik pelatihan awal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Diagram Five Why untuk Pemborosan Lanjutan
Masalah Pemborosa
n Faktor
Why Why
Why Why
Why
Menunggu untuk
diangkut ke gudang
bahan Metode
Prosedur tidak
dilaksanaka n dengan
baik Perapian
susunan procured
liner tidak dilakasanaka
n segera setelah
dikemas plastik
Operator pengemasa
n tidak taat prosedur
Sanksi tidak diberikan
terhadap pelanggar
prosedur Pengawasa
n supervisor
yang tidak maksimal
Manusia Operator
tidak menyusun
precured liner
langsung setelah
dikemas Operator
melakukan kerja diluar
prosedur yang ada
Operator tidak
paham urgensi dari
prosedur Manajemen
belum menerapkan
disiplin terhadap prosedur pada
operator pengemasan
-
Sisa pemotonga
n bahan Metode
Prosedur kerja tidak
dilaksanaka n dengan
baik oleh operator
stasiun Urgensi dari
prosedur tidak
dipahami oleh
operator Kurangnya
sosialisasi terkait
prosedur terhadap
operator stasiun
Supervisor kurang dalam
hal pengawasan terhadap hal
terkait prosedur Supervisor
cendrung fokus pada
hasil
Manusia Operator
kurang terampil
Kurangnya pelatihan
Operator tidak
mendapatka n pelatihan
yang cukup Kegiatan
pelatihan tidak berkesinambung
an Fokus
perusahaan adalah
hasil produksi
secara kuantitas
MesinPeralat an
Pengukuran tidak tidak
dilakukan dengan
baik Beberapa
alat ukur memiliki
presisi yang kurang baik
Peralatan yang
digunakan pada
stasiun ini sederhana
Perusahaan tidak memperhatikan
akurasi pengukuran di
stasiun ini adalah hal yang
urgen -
Material Potongan-
potongan sisa hasil
pengukuran menjadi
scrap Bahan baku
yang masuk melebihi
kebutuhan Tidak ada
spesifikasi baku
panjang dan masa
compound sebagai
bahan baku Perusahaan tidak
menentukan pembakuan
spesifikasi yang ada
-
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Diagram Five Why untuk Pemborosan Lanjutan
Masalah Pemborosa
n Faktor
Why Why
Why Why
Why
Sisa bahan hasil
pemarutan manual
Metode Pekerjaan
dilakukan tidak sesuai
dengan prosedur
oleh operator
pemarutan manual
Operator tidak hafal
dengan prosedur di
stasiun kerjanya
Pengenalan prosedur
pada awal masuk tidak
ada follow up nya
Pengawasa n jalannya
prosedur operator
pemarutan manual
tidak berjalan
maksimal Pengawas
terfokus pada output
stasiun pemarutan
manual
Manusia Operator
mesin press tidak
menjalanka n prosedur
kerja dengan baik
Operator belum paham
dan belum baik bekerja
sebagaimana prosedur
Operator tidak
mempelajar i prosedur
pasca pengenalan
awal Operator
tidak terlatih
menjadi karyawan
yang disiplin
Penegakan disiplin bagi
operator oleh
perusahaan masih
kurang
MesinPeralata n
Cetakan pada mesin
press tidak tepat pola
nya Pola ulir
pada mesin cetak
menimbulka n permukaan
menonjol yang menjadi
scrap Tersisa
scrap pada saat
pencetakan procure
liner sebelumnya
Setup mesin tidak
dilakukan dengan baik
Tidak dilakukan
inspeksi yang baik
terhadap mesin press
sebelum memasukka
n bahan
Material Hasil dari
mesin pencetakan
banyak tonjolan
Takaran bahan yang
berlebih Tidak ada
takaran baku untuk
compound dan karet
tambahan Tidak ada
nya pembakuan
terkait takaran
compound dan karet
tambahan yang
digunakan Perusahaan
belum merancang
komposisi karet
tambahan dan
compound yang baku
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Diagram Five Why untuk Pemborosan Lanjutan
Masalah Pemborosa
n Faktor
Why Why
Why Why
Why
Sisa bahan hasil
pemarutan mesin
Metode Prosedur kerja
tidak dijalankan
penuh oleh operator
Operator bekerja
sesuai dengan
kebiasaanny a
Tidak ada penekanan
terkait prosedur
stasiun pemarutan
mesin Supervisor
kurang dalam hal
pengawasan terhadap hal
terkait prosedur
Pengawasa n
supervisor cendrung
pada pelaporan
hasil kerja stasiun
pemarutan mesin
Manusia Operator
bekerja dengan lambat
Operator kelihatan
tidak cekatan
dalam bekerja
Operator sangat hati-
hati dalam penggunaan
mesin terhadap
bahan Operator
belum mahir dalam
penggunaan mesin
Manajeme n tidak
mem follow up
dengan baik
pelatihan awal
MesinPeralata n
Peralatan parutan manual
tidak menghilangaka
n bahan berlebih secara
keseluruhan Peralatan
pada pemarutan
manual sederhana
Peralatan sederhana
tidak mampu
memperhalu s
permukaan precured
liner Peralatan
pemarutan manual
tidak bisa memperhalu
s detil-detil kecil pada
precured liner
-
Material Precured liner
masih perlu diperhalus lagi
Masih terdapat
tonjolan pada
permukaan precured
liner Tonjolan
pada precured
liner akan jadi scrap
Luaran pemarutan
manual belum baik
-
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.3.2. Tabel 5W1H