Tabel 5W1H Usulan Perbaikan

Tabel 5.16. Diagram Five Why untuk Pemborosan Lanjutan Masalah Pemborosa n Faktor Why Why Why Why Why Sisa bahan hasil pemarutan mesin Metode Prosedur kerja tidak dijalankan penuh oleh operator Operator bekerja sesuai dengan kebiasaanny a Tidak ada penekanan terkait prosedur stasiun pemarutan mesin Supervisor kurang dalam hal pengawasan terhadap hal terkait prosedur Pengawasa n supervisor cendrung pada pelaporan hasil kerja stasiun pemarutan mesin Manusia Operator bekerja dengan lambat Operator kelihatan tidak cekatan dalam bekerja Operator sangat hati- hati dalam penggunaan mesin terhadap bahan Operator belum mahir dalam penggunaan mesin Manajeme n tidak mem follow up dengan baik pelatihan awal MesinPeralata n Peralatan parutan manual tidak menghilangaka n bahan berlebih secara keseluruhan Peralatan pada pemarutan manual sederhana Peralatan sederhana tidak mampu memperhalu s permukaan precured liner Peralatan pemarutan manual tidak bisa memperhalu s detil-detil kecil pada precured liner - Material Precured liner masih perlu diperhalus lagi Masih terdapat tonjolan pada permukaan precured liner Tonjolan pada precured liner akan jadi scrap Luaran pemarutan manual belum baik - Sumber: Hasil Pengolahan Data

5.3.2. Tabel 5W1H

Hasil penentuan perbaikan dengan menggunakan tabel 5W1H danapa dilihat pada Tabel 5.17. berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Tabel 5W1H untuk Pemborosan Jenis Pemborosan What Sumber Pemborosan Where Penanggung Jawab Who Waktu Terjadi When Penyebab Why Saran Perbaikan How WaitingDelay Stasiun pemotongan, pengukuran dan penimbangan Operator pemotongan, pengukuran dan penimbangan Perpindahan dari penumpukan sebelum dipotong, diukur dan ditimbang Supervisor cendrung fokus pada hasil dan program pelatihan untuk karyawan tidak terprogram dengan baik Meningkatkan perhatian supervisor terhadap prosedur kerja oleh operator dan peningkatan keterampilan operator melalui program pelatihan WaitingDelay Stasiun mesin press precured liner Operator mesin press precured liner Perpindahan dari penumpukan sebelum di press Supervisor tidak memprioritaskan proses yang sesuai prosedur, manajemen perusahaan belum melakukan tinjauan terhadap jumlah kebutuhan mesin, dan manajemen perusahaan belum memikirkan peningkatan etos kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja Supervisor harus memberi prioritas tinggi terhadap prosedur kerja, melakukan tinjauan terhadap kebutuhan mesin dan perancangan program perusahaan yang meningkatkan etos kerja WaitingDelay Stasiun pemarutan manual Operator pemarutan manual Perpindahan dari penumpukan sebelum diparut secara manual Pengawas terfokus pada output stasiun pemarutan manual dan perusahaan tidak mempertimbangkan spesifikasi kerja dalam penempatan operator Pengawasan terhadap aktivitas prosedural harus ditingkatkan dan melakukan job analysis Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Tabel 5W1H untuk Pemborosan Lanjutan Jenis Pemborosan What Sumber Pemborosan Where Penanggung Jawab Who Waktu Terjadi When Penyebab Why Saran Perbaikan How WaitingDelay Stasiun pemarutan mesin Operator pemarutan mesin Perpindahan dari penumpukan sebelum diparut dengan mesin Pengawasan supervisor cendrung pada pelaporan hasil kerja stasiun pemarutan mesin dan manajemen tidak mem follow up dengan baik pelatihan awal Supervisor mengawasi tidak hanya hasil pelaporan namun juga proses kerja dan tiap pelatihan dilakukan secara berkesinambungan dan memiliki follow up WaitingDelay Stasiun pengepakan Operator pengepakan Perpindahan dari penumpukan sebelum diangkut ke gudang bahan baku Pengawasan supervisor yang tidak maksimal dan manajemen belum menerapkan disiplin terhadap prosedur pada operator pengemasan Peningkatan pengawasan oleh supervisor untuk meningkatkan kedisiplinan Defective Products Stasiun pemotongan, pengukuran dan penimbangan Operator pemotongan, pengukuran dan penimbangan Saat proses pemotongan Supervisor cendrung fokus pada hasil, fokus perusahaan adalah hasil produksi secara kuantitas, perusahaan tidak memperhatikan akurasi pengukuran di stasiun ini adalah hal yang urgen dan perusahaan tidak menentukan pembakuan spesifikasi yang ada Pengawasan supervisor untuk meningkatkan kedisiplinan, memperhatikan akurasi pengukuran pembaruan alat dan membakukan spesifikasi detail terkait bahan yang diinginkan Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Tabel 5W1H untuk Pemborosan Lanjutan Jenis Pemborosan What Sumber Pemborosan Where Penanggung Jawab Who Waktu Terjadi When Penyebab Why Saran Perbaikan How Defective Products Stasiun pemarutan manual Operator pemarutan manual Selama proses pemarutan menghasilkan scrap Pengawas terfokus pada output stasiun pemarutan manual, penegakan disiplin bagi operator oleh perusahaan masih kurang, tidak dilakukan inspeksi yang baik terhadap mesin press sebelum memasukkan bahan dan perusahaan belum merancang komposisi karet tambahan dan compound yang baku Pengawasan supervisor untuk meningkatkan kedisiplinan, pembuatan lalu menerapkan prosedur baku setup mesin press dan perancangan standar komposisi baku Defective Products Stasiun pemarutan mesin Operator pemarutan mesin Selama proses pemarutan menghasilkan scrap Pengawasan supervisor cendrung pada pelaporan hasil kerja stasiun pemarutan mesin, manajemen tidak mem follow up dengan baik pelatihan awal, peralatan pemarutan manual tidak bisa memperhalus detil- detil kecil pada precured liner, Luaran pemarutan manual belum baik Meningkatkan pengawasan operator terhadap proses dan prosedur, pelatihan yang berkesinambungan, menganalisa alat pemarutan manual agar mampu memarut lebih halus Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

5.3.3. Perhitungan Manufacturing Lead Time dan Process Cycle Efficiency Perbaikan