Analisis 5W2H Waste Pemborosan

harus sampai five whys, terkadang setelah dua atau tiga whys solusi sudah diperoleh. Langkah langkah dalam melakukan analisa five whys, yaitu: 1. Tentukan penyebab suatu masalah, dapat diperoleh dari diagram sebab- akibat atau grafik batang tertinggi pada diagram pareto pastikan pengertian masalah tersebut diketahui Why 1 2. Bertanya “Mengapa hal tersebut terjadi?” Why 2 3. Menentukan salah satu dari alasan untuk Why 2 dan bertanya “Mengapa hal ini terjadi ?” Why 3 4. Lanjutkan langkah tersebut hingga tercapai akar permasalahan yang potensial.

3.14. Analisis 5W2H

12 Merumuskan masalah adalah hal yang sangaty penting agar kita dapat mengetahui dengan pasti masalahnya dan kemudian kita fokus pada solusi masalah. Memecahkan masalah bukan suatu persoalan mudah. Kita perlu merumuskan masalah dengan benar, sehingga kita dapat menemukan solusi yang tepat pada akar masalah. Banyak metode pemecahan masalah seperti 5W2H What, Where, When, Why, Who, How How Much 1. Apa what. Apa saja yang menjadi penyebab masalah tersebut? 2. Kapan when. Kapan masalah tersebut paling sering muncul? 3. Di mana where. 12 Vincent Gasperz, All in One Manegement Toolbook Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya, 2012, hal. 362 Universitas Sumatera Utara Dimana masalah tersebut paling sering muncul? 4. Siapa who. Siapa orang atau kelompok yang mengalami paling banyak masalah? 5. Mengapa why. Mengapa masalah tersebut banyak terjadi? 6. Bagaimana how. Bagaimana masalah tersebut bisa terjadi? 7. Berapa biayanya how much. Masalah mana yang biayanya paling besar? atau berapa besar biasa yang sudah ditimbulkan? Permasalahan haruslah dipandang sebagai sesuatu yang netral dan tidak bersifat negatif. Karena permasalahan sifatnya realitas apa adanya. Memahami dan bercermin terhadap realitas sungguh sangat penting, karena dari situ kita bisa bangkit dengan semangat, berdiri tegak dan kokoh dan bergerak maju dan cepat.

3.15. Waste Pemborosan

13 Waste Pemborosan adalah sesuatu yang secara mutlak tidak penting dan juga dapat didefinisikan sebagai segala kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah kepada produk. Pemborosan merupakan gejala, bukan akar dari sebuah permasalahan. Jenis-Jenis waste yaitu: 1. Overproduction. Yaitu memproduksi lebih dari kebutuhan pelanggan internal dan eksternal, atau memproduksi lebih cepat atau lebih awal daripada waktu kebutuhan pelanggan internal dan eksternal. Penyebabnya adalah ketiadaan 13 Vincent Gasperz, Lean Six Sigma for Manufacturing and Services Industrial Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007 Universitas Sumatera Utara komunikasi, sistem balas jasa, penghargaan yang tidak tepat, hanya berfokus pada kesibukan kerja bukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan eksternal. 2. Delayswaiting time. Yaitu keterlambatan yang tanpak melalui orang-orang yang sedang menunggu mesin, peralatan, bahan baku, supplies, perawatanpemeliharaan dan lain-lain. Penyebabnya adalah Inkonsistensi metode kerja, waktu penggantian produk yang panjanglong changeover times, dan lain- lain 3. Transportation. Yaitu memindahkan material atau orang dalam jarak yang sangat jauh dari satu proses ke proses berikut yang dapat mengakibatkan waktu penanganan material bertambah. Penyebabnya adalah tata letak yang jelek, ketiadaan koordinasi dalam proses, poor housekeeping, organiasi tempat kerja yang jelek, lokasi penyimpanan material yang banyak dan saling berjauhan. 4. Process. Yaitu mencakup proses-proses tambahan atau aktivitas kerja yang tidak perlu atau tidak efisien. Penyebabnya adalah Ketidaktepatan penggunaan peralatan, pemeliharaan peralatan yang jelek, gagal mengombinasi operasi- operasi kerja. 5. Inventories. Yaitu pada dasarnya inventories menyembunyikan masalah dan menimbulkan aktivitas penanganan tambahan yang seharusnya tidak diperlukan. Penyebabnya adalah peralatan yang tidak andal ,aliran kerja yang tidak seimbang, pemasok yang tidak kapabel, peramalan kebutuhan yang tidak akurat, ukuran batch yang besar, dan long changeover times 6. Motion. Yaitu setiap pergerakan dari orang atau mesin yang tidak menabah nilai, tetapi hanya menambah biaya dan waktu saja. Penyebab nya adalah organisasi Universitas Sumatera Utara tempat kerja yang jelek, tata letak yang jelek, metode kerja yang konsisten, dan poor machine design 7. Defective Products. Yaitu scrap, rework, customer returns, customer disatisfaction. Penyebabnya adalah incapable processes, insufficient training, ketiadaan prosedur-prosedur operasi standar 8. Defective Design. desain yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan, penambahan features yang tidak perlu. Penyebabnya adalah Lack of customer input in design, over-design. Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian