5.2.5. Perhitungan Waktu Baku
Perhitungan waktu normal dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata setiap proses dengan rating factor yang bertujuan untuk menyesuaikan
kecepatan antara operator yang satu dengan operator lainnya, sehingga waktu yang diambil adalah waktu normal operator operator yang bekerja dengan wajar
dan normal. Perhitungan waktu baku merupakan perhitungan waktu yang dibutuhkan
oleh seorang operator untuk menyelesaikan satuan pekerjaanya dengan penambahan faktor allowance pada waktu normal. Contoh perhitungan waktu
normal dan waktu baku pada proses precured liner diparut secara manual adalah sebagai berikut:
Rating Factor = 1
Allowance = 21,50
Waktu siklus rata-rata = 3,99 menit Waktu normal
= Waktu siklus rata-rata x Rf = 3,99 x 1 = 3,99 menit
= 5,08 menit Rekapitulasi hasil perhitungan waktu normal dan waktu baku untuk setiap proses
dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Rekapitulasi Waktu Normal dan Waktu Baku Setiap Proses
Proses Ke-
Waktu Siklus
Rata-rata menit
Rating Factor
Waktu Normal
menit Allowance
Waktu Baku menit
1 7,04
1 7,04
15,5 8,33
3 1,04
1 1,04
23 1,35
4 2,01
1 2,01
17,50 2,44
6 0,95
1 0,95
23 1,23
7 8,06
1 8,06
17,50 9,77
8 0,97
1 0,97
23 1,26
10 3,99
1 3,99
21,50 5,08
12 2,09
1 2,09
23 2,71
13 5,04
1 5,04
17,50 6,11
14 1,94
1 1,94
23 2,52
15 3,08
1 3,08
17,50 3,73
17 4,02
1 4,02
15,5 5,22
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.2.6. Perhitungan Manufacturing Lead Time dan Process Cycle Efficiency
Manufacturing lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi dari awal sampai dengan akhir berdasarkan waktu baku.
Perhitungan manufacturing lead time ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh waktu proses kerja yang terdiri dari 17 proses kerja. Uraian proses kerja
dan waktu baku dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Perhitungan Manufacturing Lead Time Berdasarkan Waktu Baku
No Aktivitas
Waktu Baku menit
1 Compound dibawa dari penyimpanan di departemen masterbatch ke
departemen precured liner 7,41
2 Compound menunggu pada penumpukan di departemen precured liner
3,03 3
Compound dibawa ke area pengukuran, pemotongan dan penimbangan 1,09
4 Compound diukur, dipotong dan ditimbang
2,44 5
Compound menunggu untuk diangkut ke mesin prekon 2,92
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Perhitungan Manufacturing Lead Time Berdasarkan Waktu Baku Lanjutan
No Aktivitas
Waktu Baku menit
1 Compound dibawa dari penyimpanan di departemen
masterbatch ke departemen precured liner 7,41
2 Compound menunggu pada penumpukan di departemen
precured liner 3,03
3 Compound dibawa ke area pengukuran, pemotongan dan
penimbangan 1,09
4 Compound diukur, dipotong dan ditimbang
2,44 5
Compound menunggu untuk diangkut ke mesin prekon 2,92
6 Compound diangkut ke mesin prekon
1,00 7
Pembentukan ulir pada compound di mesin prekon sehingga menghasilkan precured liner
9,77 8
Precured liner dibawa ketempat pemarutan manual 1,02
9 Precured liner menunggu untuk diparut manual
0,89 10
Precured liner diparut secara manual 5,08
11 Precured liner menunggu untuk dibawa ke pemarutan
mesin 3,14
12 Precured liner dibawa ke pemarutan mesin
2,20 13
Precured liner diparut dengan pemarutan mesin 6,11
14 Precured liner dibawa ke area pengepakan
2,04 15
Precured liner dikemas 3,73
16 Precured liner menunggu untuk diangkut ke gudang
produk 2,90
17 Precured liner dibawa ke gudang produk
4,23
Sumber: Hasil Pengolahan Data
6. Perhitungan Process Cycle Efficiency
Dalam melakukan perhitungan nilai process cycle efficiency, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memisahkan kegiatan atau proses kerja yang
bernilai tambah dari kegiatan atau proses yang tidak bernilai tambah. Pemisahan kegiatan value added dan non-value added dapat dilihat pada
Tabel 5.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Value Added Time dan Nonvalue Added Time
No Aktivitas
Value Added Time
menit Non Value
Added Time menit
1 Compound dibawa dari penyimpanan di
departemen masterbatch
ke departemen
precured liner 7,41
2 Compound menunggu pada penumpukan di
departemen precured liner 3,03
3 Compound dibawa ke area pengukuran,
pemotongan dan penimbangan 1,09
4 Compound diukur, dipotong dan ditimbang
2,44 5
Compound menunggu untuk diangkut ke mesin prekon
2,92 6
Compound diangkut ke mesin prekon 1,00
7 Pembentukan ulir pada compound di mesin
prekon sehingga menghasilkan precured liner 9,77
8 Precured liner dibawa ketempat pemarutan
manual 1,02
9 Precured liner menunggu untuk diparut
manual 0,89
10 Precured liner diparut secara manual 5,08
11 Precured liner menunggu untuk dibawa ke
pemarutan mesin 3,14
12 Precured liner dibawa ke pemarutan mesin
2,20 13
Precured liner diparut dengan pemarutan mesin
6,11 14
Precured liner dibawa ke area pengepakan 2,04
15 Precured liner dikemas 3,73
16 Precured liner menunggu untuk diangkut ke
gudang produk 2,90
17 Precured liner dibawa ke gudang produk
4,23
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Perhitungan process cycle efficiency adalah sebagai berikut:
= 45,97
Universitas Sumatera Utara
5.2.7. Identifikasi Waste