Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan Safety and Fire Protection

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry PT. KCRI adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku untuk industri ban vulkanisir. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri ini adalah perusahaan milik keluarga bapak Irwansyah dan didirikan pada tangal 6 September tahun 1994. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah compound, dan precured liner. Produk-produk ini digunakan oleh industri ban vulkanisir sebagai bahan baku utama. Pendirian perusahaan ini didasarkan pada peluang pasar dari compound dan precured liner yang sangat besar dan semakin banyaknya berdiri industri ban vukanisir di Indonesia.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry adalah penghasil Compound dan Precured Liner.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri ini Universitas Sumatera Utara berlokasikan di Jl. Pulau Irian No. 83 Kawasan Industri Medan I, Sumatera Utara. Gambar 2.1. Lokasi Pabrik Sumber: https:www.google.commaps

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasarann PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri yaitu P.Jawa dan P. Sumatera.

2.5. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri memberikan pengaruh yang sangat besar terutama terhadap masyarakat di sekitarnya. Pengaruh dari segi perekonomian dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang direkrut oleh perusahaan yang berasal dari masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Selain itu, kehadiran PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri juga meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar yaitu dengan berdirinya unit-unit usaha di sekitar lokasi pabrik seperti ojek, becak, warung, dan lain-lain. Lokasi penelitian Universitas Sumatera Utara Limbah yang dihasilkan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri berada di bawah ambang batas. Hal ini dikarenakan limbah-limbah tersebut diolah terlebih dahulu sebelum dikeluarkan sehingga tidak mencemari tanah, lingkungan, dan udara, Bahkan, barang reject yang dihasilkan oleh perusahaan pun dapat diolah kembali.

2.6. Proses Produksi

Secara umum, proses produksi dibagi menjadi 8 tahapan proses pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri yaitu: 1. Proses penimbangan dan pemotongan karet. 2. Proses penggilingan karet external mixer 22 inchi. 3. Proses pencampuran. 4. Proses penggilingan karet mixer 18 inchi. 5. Proses Extruder pembentukan. 6. Proses press. 7. Proses pemarutan 8. Proses pemeriksaan dan packing

2.6.1. Standard Mutu Bahan dan Produk

Standar mutu yang ditetapkan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri dilihat berdasarkan keinginan pelanggan jenis bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatannya. Produk yang dihasilkan oleh PT. Kharisma Cakranusa Universitas Sumatera Utara Rubber Industri memiliki standar ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu. ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuain dari suatu proses dan produk barang atau jasa terhadap kebutuhan atau persyaratan yang ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Sehingga PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri memiliki standar mutu produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

2.6.2. Bahan yang Digunakan

Dalam proses produksinya PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri menggunakan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong. 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan dan langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku utama dalam pembuatan ban vulkanisir adalah karet mentah dan carbon black. a Karet Mentah b Carbom Black Gambar 2.2. Karet Mentah dan Carbon Black Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Universitas Sumatera Utara 2. Bahan penolong Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi, dimana komponen ini tidak dapat dibedakan dengan jelas pada produk. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Adapun bahan-bahan penolong yang digunakan adalah a. Belerang Belerang adalah bahan kimia yang digunakan untuk mempermudah proses pencampuran. Gambar 2.3. Belerang Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry b. Rubber Procession Oil RPO Rubber Procession Oil RPO adalah minyak yang digunakan pada proses pencampuran bahan kimia pada mesin blumberry supaya tidak lengket pada proses pencampuran. 3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang Universitas Sumatera Utara ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris.

2.6.3 Uraian Proses

Proses pambuatan yang dilakukan oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri yaitu : 1. Proses penimbangan dan pemotongan karet. Karet mentah yang diambil dari gudang bahan baku dipotong menggunakan mesin potong dan kemudian dibawa ke bagian penimbangan untuk ditimbang menggunakan timbangan manual. 2. Proses penggilingan karet external mixer 22 inchi. Setelah di potong dan ditimbang selanjutnya karet dibawa ke mesin giling external mixer 22 inchi untuk proses penggilingan karet sehingga menghasilkan karet giling. 3. Proses pencampuran Karet giling dibawa ke mesin blumberry untuk dicampur dan diaduk sampai merata menggunakan carbon black, obat kimia dan RPO Rubber Processing Oil, sehingga akan menghasilkan lembaran-lembaran masterbacth produk setengah jadi kemudian ditumpuk sementara di tempat penumpukan sementara. 4. Proses penggilingan karet external mixer 18 inchi. Universitas Sumatera Utara Masterbatch di bawa ke mesin eksternal mixer 18 inchi untuk digiling dan dicampur dengan belerang. 5. Proses Extruder pembentukan compound. Masterbatch yang sudah dicampur dengan belerang dibentuk menggunakan mesin Extruder dan menghasilkan compound. Compound dibawa ke gudang untuk menunggu pesanan atau diolah menjadi precured liner. 6. Proses press Compound dibawa ke mesin press prekon untuk pembentukan ulir sesuai dengan permintaan pelangan dan kemudian diperiksa sehingga menghasilkan precured liner. 7. Proses pemarutan Precured liner dibawa ke tempat pemarutan untuk proses perataan semua sisi guna memenuhi standard mutu produk. 8. Proses pemeriksaan dan packing Precured Liner yang sudah diratakan di bawa ke proses packing dan pemeriksaan untuk diperiksa apakah sudah memenuhi standar atau tidak, seterusnya apabila sudah memenuhi standar maka produk di packing dan disimpan di gudang barang jadi sambil menunggu proses pengiriman. Tahapan proses pengolahan dapat dilihat pada blok diagram Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Karet di potong dan di timbang Karet di giling Pencampuran karet giling, carbon black, rpo dan obat kimia Karet giling disimpan di gudang Masterbacth ½ jadi disimpan di gudang Di giling masterbacth 18 inchi untuk pencampuran kimia Pembentukan masterbacth extruder dan packing Compound Compound di pres pembentukan precured liner Precured Liner di parut dibersihkan Precured Liner di periksa dan di packing Precured Liner Karet mentah Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Pengolahan Precured Liner Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Universitas Sumatera Utara

2.7. Mesin, Peralatan dan Utilitas

2.7.1. Mesin Produksi

Mesin produksi yang digunakan pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri antara lain adalah sebagai berikut: 1. Mesin Giling Karet External Mixer yang digunakan sebagai awal dari proses pembuatan pertama kali yaitu tempat pengpresan masterbatch. Tabel 2.1. Spesifikasi Mesin External mixer No. Komponen Spesifikasi 1. Panjang 40 m 2. Lebar 20 mm 3. Tinggi 1 m 4. Berat ± 120 kg Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Gambar 2.5. Mesin Giling Karet External Mixer Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry 2. Mesin Blumberry digunakan untuk proses pencampuran masterbatch yang sudah dipress dengan bahan kimia. Gambar dari mesin internal mixer ini dapat dilihat pada Gambar 2.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Internal Mixer Model Rincian Eachcapcity L Mainmotor HP Hydraulicpuma HP GDI-3 2,5 ~ 4 20 ~ 30 1 GDI-25 22 ~ 27 50 2 GDI-50 45 ~ 55 100 3 GDI-75 70 ~ 80 175 ~ 200 3 GDI-100 95 ~ 110 250 ~ 300 5 Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri Gambar 2.6. Mesin Internal Mixer Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri 3. Mesin Prekon sebagai tahap akhir proses pembuatan yang digunakan untuk melakukan pencetakan produk precured liner. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Prekon No. Komponen Spesifikasi

1. Tinggi Mesin

3850 mm

2. Berat Mesin

3200 kg 3. Lebar Mesin 500 mm

4. Kapasitas produksi mesin

1 unit per 30 detik

5. Panjang

300 mm

6. Panjang lemparan produk

700 m

7. Daya tekan

90 metric ton 8. Tegangan listrik 800 V

9. Kekuatan Daya listrik

8 kWatt Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri Gambar 2.7. Mesin Prekon Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

2.7.2. Peralatan Equipment

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri antara lain adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Meteran Meteran digunakan untuk mengukur produk yang akan dicetak sesuai dengan ukuran yang diinginkan. 2. Pisau Pisau digunakan untuk memotong masterbacth

2.7.3. Utilitas

Utilitas adalah sarana penunjang bagi unit-unit lain dalam suatu pabrik. Utilitas yang dimiliki oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri untuk mendukung kegiatan produksinya yaitu: 1. Boiler Boiler berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan mesin prekon dengan tekanan angin yang dikirimkan boiler tersebut. 2. Air Air memegang peranan penting dalam kelangsungan proses produksi. Air yang digunakan untuk keperluan operasional antara lain air untuk keperluan sanitasi, air proses, air pendingin, air pengisi boiler. Kebutuhan air untuk pabrik dipompakan dari sungai menuju unit pengolahan air disaring dan diproses sebelum digunakan dipabrik. 3. Listrik Universitas Sumatera Utara Sumber tenaga listrik pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri berasal dari PLN. Namun apabila listrik PLN padam perusahaan juga menyediakan mesin generator pembangkit listrik.

2.8. Safety and Fire Protection

Safety and Fire Protection yang ada di telah diprogramkan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 yang mencakup tentang tata cara kerja yang baik di lantai pabrik secara khusus untuk menghindari kecelakaan kerja. Sistem keselamatan yang ditetapkan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri pada karyawan-karyawan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan memiliki SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang melindungi keselamatan karyawan pada saat bekerja. 2. Setiap karyawan diwajibkan memakai alat perlindungan diri selama bekerja. 3. Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program jaminan sosial tenaga kerja yang meliputi jaminan kecelakaan kerja. Program penerapan SMK3 di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah sebagai berikut: 1. Mensosialisasikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diketahui oleh seluruh karyawan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri. Universitas Sumatera Utara 2. Mewajibkan para karyawan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri untuk menggunakan APD Alat Pelindung Diri. Adapun APD Alat Pelindung Diri yang digunakan yaitu : a. Masker berguna untuk melindungi pekerja agar tidak terhisap debu dan racun secara langsung. b. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan dari bahaya panas, bahan kimia, dan sebagainya. c. Helm untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda yang jatuh atau melayang di atas di sekitar lantai produksi. d. Safety shoes berguna untuk melindungi pekerja yang bekerja di lapangan. 3. Menyediakan alat pemadam kebakaran untuk mengantisipasi risiko kebakaran yang terjadi di pabrik. 4. Melaksanakan program keselamatan diri karyawan apabila terjadi kebakaran.

2.9. Waste Treatment