5.3.3. Perhitungan Manufacturing Lead Time dan Process Cycle Efficiency Perbaikan
Berdasarkan data pengamatan diketahui bahwa uraian proses kerja yang dilakukan untuk memproduksi precured liner ada sebanyak 17 proses kerja. Dari
analisis yang dilakukan, maka ditentukan waktu standar pengerjaan dan mengidentifikasi kegiatan non-value added pada proses produksi precured liner
seperti kegiatan transportasi dan kegiatan menunggu, yaitu Compound menunggu pada penumpukan di departemen procured liner, Precured liner menunggu untuk
diparut manual, Precured liner menunggu untuk dibawa ke pemarutan mesin, Precured liner menunggu untuk diangkut ke gudang produk, dan Compound
menunggu untuk diangkut ke mesin prekon. Dari kelima kegiatan non-value added ini, kesemuanya dapat dieliminasi. Uraian proses kerja perbaikan pada
produksi precured liner dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Uraian Proses Kerja Perbaikan pada Produksi Precured Liner
No Aktivitas
Waktu Baku menit
1 Compound dibawa dari penyimpanan di departemen masterbatch ke
departemen precured liner 8,33
2 Compound dibawa ke area pengukuran, pemotongan dan penimbangan
1,35 3
Compound diukur, dipotong dan ditimbang 2,44
4 Compound diangkut ke mesin prekon
1,23 5
Pembentukan ulir pada compound di mesin prekon sehingga menghasilkan precured liner
9,77 6
Precured liner dibawa ketempat pemarutan manual 1,26
7 Precured liner diparut secara manual
5,08 8
Precured liner dibawa ke pemarutan mesin 2,71
9 Precured liner diparut dengan pemarutan mesin
6,11 10
Precured liner dibawa ke area pengepakan 2,52
11 Precured liner dikemas
3,73 12
Precured liner dibawa ke gudang produk 5,22
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Kemudian akan dilakukan perhitungan kembali mengenai peningkatan kecepatan proses produksi yang diestimasi sehingga menghasilkan value stream
mapping yang ideal seperti pada Gambar 5.7 berikut.
Supplier Departemen Compound
DAILY Purchasing
PPC DAILY
Gudang DAILY
DAILY
DAILY Produksi
DAILY ORDER
Gudang Compound 3,995,11 kg
Marketing DAILY
Pengukuran, pemotongan dan penimbangan compound
Op : 2
CT : 2,44 menit
CO : -
1 shift
9,68 menit
Pembentukan Ulir Op
: 2 CT
: 9,77 menit CO
: - 1 shift
Pemarutan Manual Op
: 2 CT
: 5,08 menit CO
: - 1 shift
Pengemasan Op
: 2 CT
: 3,73 menit CO
: - 1 shift
Pemarutan Mesin Op
: 2 CT
: 6,11 menit CO
: - 1 shift
Gudang Penyimpanan Casting Shop
DAILY
Total Lead Time : 27,13 menit
Value Added Time : 49,76 menit
Process Cycle Efficiency: 54,52 3635,22 kg
2,44 menit 1,23 menit
9,77 menit 1,26 menit
5,08 menit
2,52 menit 6,11 menit
3,73 menit 5,22 menit
2,71 menit
Gambar 5.7. Future State Mapping Produksi Precured Liner PT. KCRI
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Peningkatan kecepatan proses ini dapat dilihat dari processs cycle efficiency. Klasifikasi aktivitas yang value added dan nonvalue added dapat
dilihat pada Tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Value Added Time dan Nonvalue Added Time Setelah Perbaikan
No Aktivitas
Value Added Time menit
Nonvalue Added Time menit
1 Compound dibawa dari penyimpanan di
departemen masterbatch ke departemen precured liner
8,33 2
Compound dibawa ke area pengukuran, pemotongan dan penimbangan
1,35 3
Compound diukur, dipotong dan ditimbang 2,44
4 Compound diangkut ke mesin prekon
1,23 5
Pembentukan ulir pada compound di mesin prekon sehingga menghasilkan precured
liner 9,77
6 Precured liner dibawa ketempat pemarutan
manual 1,26
7 Precured liner diparut secara manual
5,08 8
Precured liner dibawa ke pemarutan mesin 2,71
9 Precured liner diparut dengan pemarutan
mesin 6,11
10 Precured liner dibawa ke area pengepakan
2,52 11
Precured liner dikemas 3,73
12 Precured liner dibawa ke gudang produk
5,22
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Kemudian akan dilakukan perhitungan mengenai value stream mapping perbaikan yaitu sebagai berikut :
= 54,52
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa process cycle efficiency setelah perbaikan meningkat 8,55.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1 Project Statement