Waste Treatment Latar Belakang Masalah

2. Mewajibkan para karyawan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri untuk menggunakan APD Alat Pelindung Diri. Adapun APD Alat Pelindung Diri yang digunakan yaitu : a. Masker berguna untuk melindungi pekerja agar tidak terhisap debu dan racun secara langsung. b. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan dari bahaya panas, bahan kimia, dan sebagainya. c. Helm untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda yang jatuh atau melayang di atas di sekitar lantai produksi. d. Safety shoes berguna untuk melindungi pekerja yang bekerja di lapangan. 3. Menyediakan alat pemadam kebakaran untuk mengantisipasi risiko kebakaran yang terjadi di pabrik. 4. Melaksanakan program keselamatan diri karyawan apabila terjadi kebakaran.

2.9. Waste Treatment

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry tidak memiliki limbah pada umumnya kerana limbahnya yaitu produk cacat dapat di produksi ulang kembali sehingga tidak merugikan lingkungan sekitar.

2.10. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, Universitas Sumatera Utara wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Sebuah perusahaan akan berjalan dengan lancar apabila adanya sistem organisasi, manajemen yang baik dan semua kegiatan dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam pemberian perintah dan tanggung jawab. Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry adalah berbentuk lini dan fungsional, dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada unit organisasi dibawahannya, seperti ditunjukkan pada Gambar `2.8. Universitas Sumatera Utara DIREKTUR PROSES ADMINOFFICER PENGAWAS MANDOR COMPOUND PRECURE LINER OPERATOR PEMBANTU MANDOR OPERATOR PEMBANTU MASTERBACTH MANDOR OPERATOR PEMBANTU OFFICER OFFICER PENGENDALIAN KUALITAS PERAWATAN DESPATCH PENGAWAS PENGAWAS PEMBANTU PENGAWAS GUDANG PROCUREMEN SMI FINANCE ACCOUNTING PEMASARAN HCM OUT SOURCE OFFICER OFFICER OFFICER OFFICER OFFICER PENGAWAS PENGAWAS OFFICER TRANSFORT KEBERSIHAN OFFICE GIRL SUPIR PEMBANTU SATPAM KETERANGAN : = LINI = FUNGSIONAL LINI FUNGSIONAL Gambar 2.8.. Struktur Organisasi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Universitas Sumatera Utara

2.10.1. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab

Suatu organisasi agar dapat berjalan dengan baik membutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi. Masing-masing personil diberi tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Tugas dan tanggung jawab dari bagian struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah sebagai berikut: 1. Direktur Merupakan pemimpin tertinggi perusahaan perusahaan. Perincian tugasnya adalah: a. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan yang membidangi pengembangan perusahaan, pengadaan modal dan pengeluaran modal. b. Membuat dan mengatur strategi perusahaan untuk mencapai target. c. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan dimana personil dapat melakukan kewajibannya dengan efektif. d. Memimpin, mendidik, mengarahkan, membina kerjasama, memberikan motivasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan oleh perencanaan yang telah disetujui bersama. e. Memberikan kekuasaan mandat kepada para manajer, dan bawahan yang ditunjuk dan berhubungan langsung dengan pimpinan. f. Bertanggung jawab penuh pada kondisi dan kemajuan perusahan. 2. Direktur Utama Direktur utama memiliki tanggung jawab sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik. b. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang akan diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan atau pasar. 3. Manager Produksi Bagian produksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari awal sampai akhir kegiatan produksi b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan produksi. 4. Manager Umum Bagian umum atau bagian personalia memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai. b. Mengurus secara langsung kegiatan eksternal perusahaan, misalnya: melayani tamu yang datang. c. Mengawasi secara langsung pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim. 5. Manager Administrasi dan Keuangan Universitas Sumatera Utara Bagian administrasi bertanggung jawab dalam hal mencatat semua kegiatan pembukuan pada keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut. Bagian keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Bertanggung jawab dalam hal pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya di pabrik. b. Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh karyawan dengan perusahaan. 6. Manager Pemasaran Mempunyai tanggung jawab dalam: a. Mengontrol pembelian barang. b. Menerima laporan penjualan produk perusahaan. c. Bertanggung jawab atas jumlah penjualan perusahaan setiap bulan. 7. Manager Maintenance Manager Maintenance memiliki tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggung jawab untuk pemenuhan bagian pemeliharaan dan perbaikan. b. Bertanggung jawab dalam kegiatan perbaikan dan pemeliharaan. c. Bertanggung jawab untuk memenuhi sistem menajemen mutu dan lingkungan bersama-sama dengan departemennya. 8. Manager Gudang Universitas Sumatera Utara Tugas, wewenang dan tanggung jawab Manajer gudang adalah sebagai berikut: a. Mengatur pengiriman barang b. Menerima laporan stok dari staf gudang c. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh kegiatan yang dilakukan di gudang. 9. Pengawas atau supervisi Pengawas atau supervisi bertugas d alam: a. Mengawas derajat kualitas produk apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. b. Pengawasan terhadap pembelian dengan mempertimbangkan kualitas bahan baku. c. Pengawasan persediaan bahan baku dan barang jadi d. Bertanggung jawab dalam mengatur penjadwalan. 10. Staf Bagian Pengendalian Mutu Bagian pengawasan komponen memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponen- komponen yang rusak. Universitas Sumatera Utara 11. Staf Teknisi Mengawasi kegiatan perbaikan terhadap mesin, dan peralatan seperti mesin penggiling karet, mesin blumberry, mesin parut, mesin press dan mesin prekon. 12. Staf Bagian Safety dan Security Bagian penyiapan peralatan-peralatan yang menjaga kesalamatan para pekerja pabrik dan memilih pekerja untuk menjaga keamanan pabrik. 13. Staf Bagian Gudang Bagian pergudangan memiliki tugas dan tanggung jawab mengawasi dan mencatat jumlah bahan baku dan produk jadi yang masuk atau dikeluarkan oleh perusahaan. 14. Staf bagian Administrasi dan keuangan Bertanggungjawab dalam mengurus pembukuan di perusahaan dan bertanggungjawab dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan pada perusahaan. 15. Staf HUMAS Berikut tugas staf HUMAS: a. Bersama Direktur atau Wakil Direktur ber-komunikasi dengan pihak- pihak dan instansi terkait. Universitas Sumatera Utara b. Menjelaskan hal-hal tertentu kepada pihak-pihak dan instansi terkait di luar sesuai kepentingan Perusahan. c. Memfasilitasi dialog dan lobi-lobi pengurus tertentu dengan pihak-pihak dan instansi terkait dalam penyelenggaraan kegiatan. d. Laporan berkala kepada Direktur. e. Menghimpun dan melaporkan informasi dari luar kepada Direktur terkait dengan kepentingan perusahaan. Wewenang staf Humas: a. Memberikan usulan dan tanggapan kepada Direktur tentang informasi yang berkembang dari eksternal perusahaan. b. Mengarahkan kepala divisi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. c. Mengusulkan beberapa orang sebagai panitia pada kegiatan yang membutuhkannya. d. Membuat kebijakan tertentu tentang bidang hubungan masyarakat. 16. Staf Kebersihan Tugas dan tanggung jawab bagian kebersihan adalah sebagai berikut: a. Menjaga kebersihan di lingkungan pabrik. b. Mengelola dan merawat segala fasilitas pendukung di lingkungan pabrik, terutama di bagian kantor. Universitas Sumatera Utara 2.11. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.11.1. Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah 76 orang dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Jumlah Tenaga Kerja PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry No Keterangan Jumlah Orang 1 Manajer pabrik 1 2 Manager produksi 1 3 Manager umum 1 4 Manager administrasi dan keuangan 1 5 Manager pemasaran 1 6 Manager gudang 1 7 Manager maintenance 1 8 Mandor 3 9 Operator 59 10 Kantor 7 Total 76 Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

2.11.2. Jam Kerja

Jam kerja di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri memiliki hari kerja selama 5 hari kerja dan satu shift kerja selama 8 jam per hari, yaitu dimulai dari jam 07.00-16.00 WIB dimana terdapat 1 jam istirahat. Dan khusus pada hari Universitas Sumatera Utara Jum’at istirahat dimulai dari jam 11.30-13.00 untuk melaksanakan ibadah shalat Jum’at. Tabel 2.5. Pembagian Shift Kerja Hari Waktu Istirahat Senin - Jumat 07.00-16.00 WIB 12.00-01.00 Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Sedangkan karyawan bagian kantor memiliki masa kerja selama 5 hari kerja dalam seminggu dengan jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Pembagian Shift Kerja Kantor Hari Waktu Istirahat Senin - Jumat 07.00-17.00 WIB 12.00-01.00 Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry 2.12. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya 2.12.1. Sistem Pengupahan Sistem pengupahan yang digunakan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah sistem pengupahan yang dibayarkan sekali sebulan sesuai dengan gaji pokok dan tunjangan jabatan masing-masing karyawan. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri juga memberikan tunjangan hari raya THR. Universitas Sumatera Utara

2.12.2. Fasilitas Perusahaan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri selalu berusaha untuk mendorong karyawan agar dapat bekerja lebih baik aman selamat dalam bekerja. Perusahaan berusaha menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mendukung efektivitas karyawan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya fasilitas kesehatan atau jamsostek, tempat ibadah, fasilitas kerja berupa penyediaan APD Alat Pelindung Diri selama bekerja demi keamanan dan keselamatan kerja seperti helm, sepatu kerja, sarung tangan dan masker.

2.13. Jenis Tata Letak Pabrik

Proses produksi pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri terdiri dari beberapa tahapan proses. Setiap tahapan proses menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Proses tersebut adalah proses penimbangan dan pemotongan, proses penggilingan 22 inchi, proses pencampuran, proses penggilingan 18 inchi, proses pembentukan, proses pres, proses pemarutan, dan proses pemeriksaan dan packing. Proses-proses tersebut disusun berdasarkan urutan proses produksi seperti proses penimbangan dan pemotongan karet adalah proses awal sebelum proses penggilingan karet 22 inchi dan seterusnya. Hal inilah yang menyebabkan pengaturan tata letak pabrik PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri merupakan tipe product layout. Tipe product layout, dimana mesin dan peralatan disusun menurut urutan proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, segala fasilitas proses produksi akan diletakkan berdasarkan garis aliran produk.

2.13.1. Pola Aliran Bahan

Pola aliran bahan yang dimiliki PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah pola aliran bahan berbentuk U. Hal ini dapat dilihat dari masuknya bahan baku ke lantai produksi sampai ke proses penyimpanan produk jadi.

2.13.2. Departemen dan Rincian Luas Area

Rincian luas area departemen PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri dapat dilihat pada Tabel 2.7. Tabel 2.7. Luas Area PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry No Aktivitas Panjang m Lebar m Luas Area m2 A Production 1 Masterbacth department 20 15 300 2 Compound department 17 15 255 3 Precured line department 25 20 500 B Production Service 1 Gudang carbon black 5 4 20 2 Gudang Karet Reject 5 4 20 3 Gudang Bahan Kimia 5 4 20 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7. Luas Area PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Lanjutan No Aktivitas Panjang m Lebar m Luas Area m2 4 Gudang Produk Jadi 5 4 20 5 Gudang Plastik 3 2.5 7.5 6 Gudang Compound 5 4 20 C Personal Service 1 WC dan Kamar Mandi 3 2 6 2 Parkir 9.1 12 8 5 132.8 3 Kantin 9 7 63 4 MusholaTempat Ibadah 6.5 3 19.5 D General Service 1 Kantor 8 5 40 2 Pos JagaPiket 5.9 4 23.6 E Physical Plant Production Service 1 Gudang BBM 2.5 2 5 2 Maintenance 6.4 3.7 23.68 3 Pembangkit Tenaga Listrik 7 6 42 Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses produksi manufacture adalah kegiatan perusahaan sejenis yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan melibatkan bahan-bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan sehingga memiliki nilai tambah value added yang lebih besar. Banyak perusahaan manufaktur yang berusaha untuk mengurangi segala pemborosan waste terhadap tiap sumber daya produksi pada proses produksi, karena adanya pemborosan dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi dari proses produksi dalam aspek waktu, bahan, pekerja, fasilitas produksi dan faktor-faktor produksi yang lainnya. Permasalahan yang terjadi pada pada proses produksi di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry PT. KCRI yang berlokasi di Jl. Pulau Irian No. 83 Kawasan Industri Medan I, Sumatera Utara ini adalah masih dijumpai banyaknya pemborosan waste dalam hal waktu produksi akibat adanya aktivitas tidak efisien atau tidak memberi nilai tambah Non Value Added. Pada perusahaan yang memproduksi compound dan precured liner ini, ditemukan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah terdapat pada proses aktivitas bahan dari proses dari awal sampai akhir, pergerakan alat dan mesin yang tidak sesuai dengan kapasitas, proses menunggu dan munculnya scrap yang akan dikerjakan ulang. Pemborosan yang terjadi pada dalam hal waktu proses dapat menyebabkan tingginya manufacturing lead time dan rendahnya process cycle efficiency. Sedangkan pemborosan dalam hal bahan berakibat pada menurunnya produktivitas material dan dilakukannya pengerjaan ulang rework terhadap bahan bahan tersebut. Universitas Sumatera Utara Metode yang digunakan untuk mengurangi waste adalah Lean Manufacturing. Lean Manufacturing merupakan suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan waste melalui serangkaian aktivitas penyempurnaan improvement Gasperz, 2007. Pemborosan atau waste, dalam bahasa Jepang disebut muda, merupakan segala sesuatu tindakan yang dilakukan tanpa menghasilkan nilai. Taichi Ohno, seorang eksekutif Toyota merupakan orang pertama yang mencetuskan tujuh macam pemborosan. Kemudian Vincent Gasperz menambahkan satu jenis pemborosan pada tujah macam pemborosan tersebut. Seven Plus One of Waste Gasperz, 2007 adalah: overproduction, delays waiting time, transportation, process, inventories, motion, defective products dan defective design. Beberapa penelitian terdahulu yang juga menggunakan pendekatan Lean Manufacturing untuk menghilangkan pemborosan dilakukan oleh Shodiq 2015 yang melakukan penerapan lean manufacturing untuk menghilangkan pemborosan di lini produksi PT. Adi Satria Abadi. Metode Value Stream Mapping digunakan untuk memetakan aliran proses Value Added VA, Necessary but Non Value Added NBNVA dan Non Value Added NVA. Pada penelitian ini digunakan juga metode Waste Assesment Model WAM juga digunakan untuk mengindentifikasi pemborosan. Hasil analisis didapat tiga urutan terbesar pemborosan yaitu DefetReject 24,73, Unnecessery Inventory 18,80 dan Unneccessery Motion 15,44. Output dari penelitian ini adalah terjadinya penurunan lead time sebesar 62,22 menit serta peningkatan pada throughput produksi sebesar 77 pieces. Selain itu, Tasuka 2015 menggunakan pendekatan lean manufacturing pada PT. House of Plain untuk meminimumkan pemborosan. Untuk mengidentifikasi Universitas Sumatera Utara pemborosan dan memberikan langkah perbaikannya digunakan metode five whys dan 5W1H. Selain itu metode Value Stream Mapping digunakan untuk memetakan proses untuk memperbaiki lead time yang menghasilkan peningkatan rasio waktu value added dengan lead time sebesar 1,22. Berdasarkan beberapa kajian terdahulu maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan lean manufacturing untuk mengidentifikasi dan mengurangi waste pada Departemen Precured Liner.

1.2. Perumusan Masalah