Dokter Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis Pasca Diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai

fisik dan peralatan, maka rumah sakit umum pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi : 1. Rumah Sakit Umum Klas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan subspesialistik luas. 2. Rumah Sakit Umum Klas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik luas dan subspesialistik terbatas. 3. Rumah Sakit Umum Klas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar. 4. Rumah Sakit Umum Klas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar.

2.6 Dokter

Pengertian dokter sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Praktik Kedokteran adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun diluar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang–undangan. Menurut Iswandari 2006, strategi WHO yang dikenal dengan sebutan Five Stars Doctor dimana setiap dokter diharapkan dapat berperan: Universitas Sumatera Utara a. Sebagai health care provider b. Sebagai yang bermutu, berkesinambungan dan komprehensif dengan mempertimbangkan keunikan individu, berdasarkan kepercayaan dalam jangka panjang, decision maker c. Sebagai yang mampu memilih teknologi yang tepat dengan pertimbangan etika dan biaya, communicator, d. Sebagai yang mampu mempromosikan gaya hidup sehat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE serta memberdayakan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, community leader e. Sebagai , yang mampu memperoleh kepercayaan, membangun kesepakatan tentang kesehatan serta berinisiatif meningkatkan kesehatan bersama, manager Hak dan kewajiban yang timbul dalam hubungan pasien dengan dokter meliputi 1 penyampaian informasi dan 2 penentuan tindakan. Pasien wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan keluhannya dan berhak menerima informasi yang cukup dari dokter , yang mampu menggerakkan individu dan lingkungan demi kesehatan bersama dengan menggunakan data yang akurat. right to information serta berhak mengambil keputusan untuk dirinya sendiri right to self determination. Di sisi lain dokter berhak mendapatkan informasi yang cukup dari pasien dan wajib memberikan informasi yang cukup pula sehubungan dengan kondisi serta akibat yang akan terjadi. Selanjutnya dokter berhak mengusulkan yang terbaik sesuai kemampuan dan penilaian profesionalnya ability and judgement dan berhak menolak bila permintaan pasien dirasa tidak sesuai dengan norma, etika serta kemampuan profesionalnya. Universitas Sumatera Utara Selain itu, dokter wajib melakukan pencatatan rekam medik dengan baik dan benar Iswandari, Menurut Budiarso 2007, pada beberapa dekade tahun yang lalu hubungan antara rumah sakit selaku produsen jasa layanan kesehatan dan penderita selaku konsumen belum harmonis. Pada waktu memerlukan layanan kesehatan pada sebuah rumah sakit, seorang pasien hanya mempunyai hak untuk menentukan ke rumah sakit mana pasien tersebut akan pergi. Setelah itu pasien harus patuh tentang semua hal kepada dokter dan rumah sakit tempat pasien dirawat, pemeriksaan dan pengobatan apa saja yang harus dijalaninya tanpa didengar pendapatnya. Namun saat ini sudah banyak dicapai kemajuan hubungan antara rumah sakit dan pasien, sudah merupakan kejadian yang biasa bahwa seorang pasien menuntut rumah sakit atas layanan yang dia terima. Oleh sebab itu, dokter dan rumah sakit harus lebih hati-hati dalam melaksanakan kegiatan profesinya. Rumah sakit dalam hal ini berusaha benar untuk dapat diakreditasi disamping usaha tersebut merupakan pengakuan atas kualitas produk jasa layanan kesehatan yang dihasilkan. Kegiatan akreditasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan ditanggung rumah sakit, di lain pihak pasien akan menikmati layanan kesehatan yang lebih meningkat mutunya. 2006.

2.7 Landasan Teori Menurut Gibson 1996, salah satu faktor yang memengaruhi kinerja seseorang