Lokasi dan Waktu Penelitian Uji Reliabilitas Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei explanatory, yang bertujuan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja dokter dalam penggisian rekam medis di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Survei explanatory adalah penelitian yang dirancang untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1995.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai dengan pertimbangan kinerja dokter belum optimal dalam pengisian rekam medis. Penelitian ini akan berlangsung mulai April sampai dengan September 2011. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga dokter dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai berjumlah 60 orang.

3.3.2 Sampel

Sesuai dengan kepentingan penelitian bahwa tenaga dokter dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi yang terkait dengan pengisian rekam medis. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data dari Bidang Kepegawaian RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2011 diperoleh jumlah tenaga dokter sebanyak 60 orang. Mengingat jumlah populasi relatif kecil maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden yang berpedoman pada kuesioner penelitian. Adapun data primer yang diperoleh adalah; identitas responden dan motivasi motivasi ektrinsik dan intrinsik serta kinerja dokter yang dilihat berdasarkan hasil observasi terhadap kartu rekam medis.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari catatan atau dokumen dari RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai dan data lainnya yang mendukung pembahasan hasil penelitian terkait dengan data motivasi dan kinerja dokter yang diperoleh dari bagian personalia terkait dengan organisasi rumah sakit.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden di Rumah Sakit Kumpulan Pane Tebing Tinggi dengan alasan Universitas Sumatera Utara kemiripan karakteristik. Uji validitas dan reliabilitas dengan mengukur korelasi antar butir variabel menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coeficient r, dengan ketentuan nilai koefisien korelasi 0,3 valid Gozhali, 2001. Adapun hasil uji validitas variabel bebas dan terikat sebagai berikut : 1 Variabel Motivasi Intrinsik Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel motivasi intrinsik indikator pekerjaan itu sendiri, prestasi yang diraih, tanggung jawab, pengakuan orang lain dan kemajuan, masing-masing indikator sebanyak 5 soal kecuali indikator pengakuan orang lain sebanyak 3 soal mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel motivasi intrinsik valid Lampiran-2 2 Variabel Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel motivasi ekstrinsik indiaktor prosedur perusahaan, gaji, hubungan kerja dan kondisi kerja, masing-masing indikator sebanyak 5 soal mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel motivasi ekstrinsik valid Lampiran- 2. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach 0,6 dikatakan reliabel Gozhali, 2001. Adapun hasil uji reliabilitas untuk variabel bebas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dan kinerja. Berdasarkan hasil uji menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik dan kinerja mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel bebas dan terikat reliabel Lampiran-2.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi terdiri dari 2 dua sub- variabel, yaitu motivasi intrinsik tanggung jawab, prestasi yang diraih, pengakuan orang lain, pekerjaan itu sendiri dan kemajuan dan motivasi ekstrinsik prosedur kerja, gaji, hubungan kerja, kondisi kerja. Adapun variabel dan definisi operasional adalah sebagai berikut: 1. Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadikan seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan, yang berlangsung secara sadar karena hal-hal Universitas Sumatera Utara yang ingin diperoleh dari tindakan tersebut dalam penelitian ini adalah dokter umum dan dokter spesialis di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai meliputi: a. Motivasi intrinsik adalah merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri dokter umum dan dokter spesialis dalam rangka melaksanakan pengisian rekam medis dengan definisi sebagai berikut: 1. Pekerjaan itu sendiri adalah ketertarikan dokter terhadap pengisian rekam medis, tentang sistematika formulir rekam medis, pentingnya data rekam medis, dan kegunaan rekam medis. 2. Kemajuan adalah merupakan kesempatan atau peluang yang diperoleh dokter umum dan dokter spesialis dalam rangka pengisian rekam medis. 3. Tanggung jawab adalah merupakan beban kerja yang diemban oleh dokter umum dan dokter spesialis dalam rangka pengisian rekam medis. 4. Prestasi yang diraih adalah kemampuan untuk mencapai prestasi yang terbaik oleh dokter umum dan dokter spesialis dalam rangka pengisian rekam medis. 5. Pengakuan orang lain adalah merupakan pengakuan manajemen dan rekan kerja terhadap keberadaan dokter umum dan dokter spesialis dalam rangka pengisian rekam medis. b. Motivasi ekstrinsik adalah merupakan daya dorong yang timbul dari luar diri dokter umum dan dokter spesialis dalam rangka melaksanakan pengisian rekam medis dengan definisi sebagai berikut: 1. Prosedur perusahaan adalah merupakan keadilan dan kebijaksanaan pimpinan rumah sakit dalam pemberian evaluasi dan informasi secara tepat kepada Universitas Sumatera Utara dokter umum, dokter spesialis dn dokter gigi dalam rangka melaksanakan pengisian rekam medis. 2. Gaji adalah nilai nominal atau jumlah uang yang diperoleh dokter umum, dokter spesialis dn dokter gigi dalam rangka melaksanakan pengisian rekam medis. 3. Hubungan kerja adalah interaksi timbal balik antara dokter umum, dokter spesialis dn dokter gigi dengan lingkungan kerja di rumah sakit meliputi kondisi tempat kerja, fasilitas, hubungan sesama petugas medis dan atasan dalam rangka melaksanakan pengisian rekam medis. 4. Kondisi kerja adalah keadaan di tempat kerja yang tidak terbatas pada kondisi pekerjaan masing-masing, seperti rasa nyaman tempat kerja, ventilasi yang cukup, penerangan lampu dan sarana yang memadai dalam rangka melaksanakan pengisian rekam medis.

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja dokter. Kinerja dokter merupakan hasil kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki dokter dalam melaksanakan pengisian rekam medis di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269MENKESPERIII2008, tentang pengisian rekam medis pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Universitas Sumatera Utara 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas Pengukuran variabel motivasi dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban : a sangat setuju diberi nilai 4, b setuju diberi nilai 3, c kurang setuju diberi nilai 2 dan d tidak setuju diberi nilai 1. Skor jawaban responden dijumlahkan kemudian dikategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah. Untuk variabel kinerja dokter umum dan spesialis dalam pengisian rekam medis menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban, apabila diisi diberi nilai 2 dan tidak diisi nilai 1. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Bebas Motivasi Jumlah pertanyaan Indikator Skor Kategori Skala Ukur a. Intrinsik X 1 23 1. Pekerjaan itu sendiri 2. Prestasi yang diraih 3. Tanggung jawab 4. Pengakuan orang lain 5. Kemajuan 71-92 47-70 23-46 Tinggi Sedang Rendah Interval b. Ekstrinsik X 2 20 1. Prosedur kerja 2. Gaji 3. Hubungan kerja 4. Kondisi kerja 62-80 41-61 20-40 Tinggi Sedang Rendah Interval

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat kinerja dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi dalam pengisian rekam medis dilakukan observasi dengan cara mengambil berkas rekam medis pasien sesuai dengan dokter yang mengisi rekam medis tersebut. Universitas Sumatera Utara Masing-masing rekam medis ditelaah setiap item yang di isi dan yang tidak di isi. Rekam medis yang diisi oleh masing-masing dokter dibuat persentase kelengkapan berdasarkan rata-rata jumlah item yang di isi pada setiap rekam medis. Selanjutnya dilakukan pengkategorian menggunakan skala pengukuran ordinal, di mana pengukurannya dilakukan dengan membagi masing-masing skor ke dalam 2 kategori, yaitu lengkap, dan tidak lengkap. Penilaian kategori tersebut dilakukan berdasarkan hasil check list terhadap berkas rekam medis pasien di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai, secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Terikat Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis Pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Indikator Skor Kategori Skala ukur Rekam Medis Pasien Rawat Jalan 13 14-26 Lengkap Interval 1-13 Tidak lengkap Rekam Medis Pasien Rawat Inap 17 18-34 Lengkap Interval 1-17 Tidak lengkap

3.7 Metode Analisis Data

Setelah diperoleh data primer dan data sekunder, maka data diolah melalui bantuan program komputer. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan teknik analisa sebagai berikut: 1. Analisis univariat merupakan analisis yang menitikberatkan pada penggambaran atau deskripsi data yang telah diperoleh. Menggambarkan distribusi frekuensi dari Universitas Sumatera Utara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. Sehingga diperoleh gambaran tentang motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai 2. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan masing-masing variabel bebas, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan variabel terikat, yaitu kinerja dokter dalam pengisian Rekam Medis di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai. Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat di gunakan analisis korelasi Product Moment pada batas kemaknaan perhitungan statistik p value 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p p value 0,05 maka dikatakan Ho ditolak, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan. Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang 3. Analisis multivariat bertujuan untuk melihat kemaknaan pengaruh variabel bebas, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap variabel terikat, yaitu kinerja dokter dalam pengisian Rekam Medis pasca diberlakukannya Undang- Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai secara simultan sekaligus menentukan variabel yang lebih berpengaruh. Uji statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda, dengan α 0,05. Persamaan regresi yang digunakan adalah: Universitas Sumatera Utara Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 Keterangan : + μ α = Konstanta β 1 = β Koefisien variabel motivasi intrinsik 2 = X Koefisien variabel motivasi ekstrinsik 1 X = Motivasi intrinsik 2 Y = Variabel terikat kinerja dokter dalam pengisian rekam medis = Motivasi ekstrinsik μ = error of term Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai