Selain itu, dokter wajib melakukan pencatatan rekam medik dengan baik dan benar Iswandari,
Menurut Budiarso 2007, pada beberapa dekade tahun yang lalu hubungan antara rumah sakit selaku produsen jasa layanan kesehatan dan penderita selaku
konsumen belum harmonis. Pada waktu memerlukan layanan kesehatan pada sebuah rumah sakit, seorang pasien hanya mempunyai hak untuk menentukan ke rumah sakit
mana pasien tersebut akan pergi. Setelah itu pasien harus patuh tentang semua hal kepada dokter dan rumah sakit tempat pasien dirawat, pemeriksaan dan pengobatan
apa saja yang harus dijalaninya tanpa didengar pendapatnya. Namun saat ini sudah banyak dicapai kemajuan hubungan antara rumah sakit dan pasien, sudah merupakan
kejadian yang biasa bahwa seorang pasien menuntut rumah sakit atas layanan yang dia terima. Oleh sebab itu, dokter dan rumah sakit harus lebih hati-hati dalam
melaksanakan kegiatan profesinya. Rumah sakit dalam hal ini berusaha benar untuk dapat diakreditasi disamping usaha tersebut merupakan pengakuan atas kualitas
produk jasa layanan kesehatan yang dihasilkan. Kegiatan akreditasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan ditanggung rumah sakit, di lain pihak pasien akan
menikmati layanan kesehatan yang lebih meningkat mutunya. 2006.
2.7 Landasan Teori Menurut Gibson 1996, salah satu faktor yang memengaruhi kinerja seseorang
adalah motivasi dalam variabel psikologis sedangkan menurut Hasibuan 2005, motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang
Universitas Sumatera Utara
agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan
mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing- masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan
bertanggung jawab. Herzberg dalam Hasibuan 2005, mengemukakan bahwa motivasi terdiri dari 2 dua faktor, yaitu : 1 Faktor Intrinsik, yaitu faktor :
a tanggung jawab, b prestasi yang diraih, c pengakuan orang lain, d pekerjaan itu sendiri, e kemungkinan pengembangan, f kemajuan, 2 Faktor Ekstrinsik yaitu
faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini mencakup; a imbalan, b keamanan dan
keselamatan kerja, c kondisi kerja, d hubungan kerja, e Prosedur kerja dan f
status.
Kinerja dokter dalam penelitian ini mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269MENKESPERIII2008
tentang pengisian rekam medis dan Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori di atas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah:
Variabel Independen X Variabel Dependen Y
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian MOTIVASI
Motivasi Intrinsik X
1
1. Pekerjaan itu sendiri
2. Prestasi yang diraih
3. Tanggung jawab
4. Pengakuan orang lain
5. Kemajuan
Motivasi Ekstrinsik X
2
1. Prosedur kerja
2. Gaji
3. Hubungan kerja
4. Kondisi kerja
Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis
Pasca Diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei explanatory, yang bertujuan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja dokter dalam penggisian rekam medis di RSUD
Dr. R. M. Djoelham Binjai pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Survei explanatory adalah penelitian yang
dirancang untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1995.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian