Analisis Bivariat Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis Pasca Diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai

4.6 Analisis Bivariat

Mengidentifikasi variabel motivasi intrinsik dan ekstrinsik berhubungan atau tidak dengan kinerja dokter dalam pengisian rekam medis pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, maka dapat dilihat sebagai berikut : 4.6.1 Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai Responden dengan motivasi intrinsik rendah lebih banyak kinerjanya dalam pengisian rekam medis tidak lengkap, yaitu sebesar 79,5 dibandingkan dengan kinerjanya yang lengkap sebesar 20,5. Sedangkan responden dengan motivasi intrinsik sedang, lebih banyak kinerjanya dalam pengisian rekam medis lengkap, yaitu sebesar 87,5, dibandingkan yang kinerjanya tidak lengkap sebesar 12,5. Ada kecenderungan responden dengan motivasi intrinsik rendah mempunyai kinerja tidak lengkap. Hubungan motivasi intrinsik dengan kinerja menggunakan uji pearson correlation diperoleh nilai p sebesar 0,000 p0,05; nilai koefisien korelasi r= 0.839, yang berarti motivasi intrinsik berhubungan dengan kinerja dokter dalam pengisian rekam medis pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai, secara rinci ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai Motivasi Intrinsik Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis Jumlah r p Tidak Lengkap Lengkap n n n Rendah 35 79.5 9 20.5 40 100.0 0.839 0.000 Sedang 2 12.5 14 87.5 20 100.0 Tinggi 0.0 0.0 0.0 4.6.2 Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai Responden dengan motivasi intrinsik rendah lebih banyak kinerjanya dalam pengisian rekam medis tidak lengkap, yaitu sebesar 77,5 dibandingkan dengan kinerjanya yang lengkap sebesar 22,5. Sedangkan responden dengan motivasi intrinsik sedang, lebih banyak kinerjanya dalam pengisian rekam medis lengkap, yaitu sebesar 70,0, dibandingkan yang kinerjanya tidak lengkap sebesar 30,0. Ada kecenderungan responden dengan motivasi ekstrinsik rendah mempunyai kinerja tidak lengkap. Hubungan motivasi ekstrinsik dengan kinerja menggunakan uji pearson correlation diperoleh nilai p sebesar 0,000 p0,05; nilai koefisien korelasi r=0.511, yang berarti motivasi ekstrinsik berhubungan dengan kinerja dokter dalam pengisian rekam medis pasca diberlakukannya Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai, secara rinci ditunjukkan pada Tabel 4.13 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai Motivasi Intrinsik Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis Jumlah r p Tidak Lengkap Lengkap n n n Rendah 31 77.5 9 22.5 40 100.0 0.839 0.000 Sedang 6 30.0 14 70.0 20 100.0 Tinggi 0.0 0.0 0.0

4.7 Analisis Multivariat