57 | G.V. Plekhanov
57 | G.V. Plekhanov
dari Friche-Friche dan Rozhkov-Rozhkov kita yang primitif itu, yang, seperti Feuerherd, yang baiklah pertama-tama dan terutama dianjurkan untuk membuat suatu studi tentang materialisme modern. Hanya Marxisme yang dapat menyelamatkan mereka semua dari terperosok ke dalam skematisme.
XIII
Dalam kontroversinya dengan saya, almarhum Nikolai Mikhailovsky pernah menyatakan bahwa teori historis Marx tidak akan pernah memperoleh penerimaan yang luas di dunia kesarjanaan. Kita baru saja telah melihat, dan kembali akan melihat dari yang berikut ini, bahwa pernyataan itu tidak sepenuyhnya tepat. Tetapi, terlebih dulu kita mesti menyingkirkan lain-lain salah-konsepsi tertentu yang menghalangi pemahaman selayaknya mengenai materialisme historis.
Jika kita ingin mengungkapkan sewcara ringkas pandangan yang dianut Marx dan Engels bedrkenaan dengan hubungan antara basis yang kini sudah terkenal dan bangunan-atas yang tidak kurang terkenalnya, maka kita akan mendapatkan seperti yang berikut ini:
1. keadaan tenaga-tenaga produktif;
2. hubungan-hubungan ekonomis yang dikondisikan tenaga-tenaga produktif itu;
3. sistem sosio-politis yang telah berkembang atas basis ekonomis tertentu itu;
4. mentalitas orang-orang yang hidup dalam masyarakat, yang (mentalitas itu, pen.) sebagian ditentukan secara langsung oleh kondisi-kondisi ekonomis yang berlaku, dan sebagian lagi oleh seluruh sistem sosio-politis yang telah lahir di atas landasan itu;
5. berbagai ideologi yang mencerminkan sifat-sifat mentalitas itu. Formula ini cukup lengkap untuyk mmemberikan ruang selayaknya bagi
semua 163 bentuk perkembangan historis, dan bersamaan waktu itu tidak mengandung apapun dari eklektisdiisme yang tidak mampu melampaui
interaksi di antara berbagai kekuatan sosial, dan bahkan tidak menduga (bahwa) kenyataan bahwa kekuatan-kekuatan ini berinteraksi tidak memecahkan problem asal-usul mereka. Formula ini adalah formula
Masalah-Masalah Dasar Marxisme | 58
monistik, dan formula monistik ini sepenuhnya digenangi dengan materialisme. Dalam karyanya, Philosoophy of the Spirit, Hegel mengatakan bahwa Spirit/Jiwa itu adalah satu-satunya azas gerak sejarah. Tidak mungkin berpikir yang berlainan dengan itu, jika seseorang menerima pandangan idealisme yang mengklaim bahwa keberadaan ditentukan oleh pikiran. materialisme Marx menunjukan dengan cara bagaimana sejarah pikiran ditentukan oleh sejarah keberadaan. Namun, idealisme Hegel tidak menghalangi dirinya mengakui faktor-faktor ekonomis sebagai suatu sebab yang dikondisikan oleh perkembangan jiwa. Dengan cara yang setepatnya sama, materialisme tidak menghalangi Marx mengakui aksi, di dalam sejarah, dari jiwa sebagai suatu kekuatan yang arahnya telah ditentukan pada sesuatu waktu tertentu dan dalam analisis terakhir oleh proses perkembangan ekonomis.
Bahwa semua ideologi mempunyai satu akar bersama– psikologi kurun- zaman bersangkutan–tidak sulit dimengerti; siapapun yang melakukan– bahkan–studi sekedarnya saja mengenai fakta akan menyadari hal itu. / sebagai sebuah contoh dapat kitia merujuk pada romantisisme Perancis. Victor Hugo, Eugene Delacroix, dan Hector Berlioz gbekerjha dalam tiga bidang seni yang sama sekali berbeda. Ketiga-tiganya sangat berbeda satu-sama-lain. Hguo, sekurang-kurangnya, tidak menyukai musik, sedangkan Delacroix sedikit sekali perhatiannya pada para musisi romantisis. Namun begitu adalah dengan alasan yang kuat bahwa ketiga tokoh terkemuka itu telah disebut sebagai trinitas romantisisme; karya- karya mereka adalah suatu cerminan dari psikologi yang satu dan sama. Dapat dikatakan bahwa lukisan Delacroix Dante dan Vergil mengekspresikan perangai yang sama seperti yang mengimlahkan Hernani-nya pada Victor Hugo, dan Sumpphonie fantastique-nya pada Berlioz. Hal ini disadari oleh para sezaman mereka; yaitu, oleh mereka yang pada umumnya tidak abai terhadap literatur dan seni. Seorang kasisis dalam selera-seleranya, Ingres menyebutkan Berlioz sebagai musisi, monster, bandit dan antikristus yang buruk sekali. 164 Ini mengingatkan pada pendapat-pendapat pujian yang disuarakan oleh kaum kasisis terhadap Delacroix, yang kuasnya mereka perbandingkan dengan sebuah sapu mabok. Seperti Hugo, Berlioz menjadi sasaran serangan-serangan ganas. 165 Juga sudah menjadi rahasia umum, bahwa