53 | G.V. Plekhanov

53 | G.V. Plekhanov

Itulah yang dikatakan Eleutheropoulos. Kurangnya tempat tidak memungkinkan saya mengutip lebih banyak contoh dari analisisnya mengenai sebab-sebab yang menentukan perkembangan filsafat. Nyaris tidak ada keperluan untuk melakukan itu. Para pembaca, saya harap, akan melihat sendiri bahwa analisis ini kurang memuaskan. Proses perkembangan ideologi-ideologi pada umumnya adalah jauh-jauh lebih kompleks ketimbang yang dibayangkan Eleutheropoulos. 154 Apabila kita membaca pemahaman-pemahamannya yang terlampau-disederhanakan mengenai pengaruh perjuangan kelas atas sejarah filsafat, maka kita mulai menyayangkan bahwa ia tampaknya sangat tidak mengetahui perihal buku Espinas yang tersebut di muka: keberat-sebelahan yang terkandung (menjadi pembawaan) dalam karya yang tersebut belakangan itu, apabila ditumpang-tindihkan atas keberat-sebelahannya sendiri (Eleutheropoulos, pen.), mungkin dapat mengoreksi banyak sekali dalam analisisnya.

Namun begitu, usaha yang tidak berhasil dari Eleuteropoulos untuk menerangkan sejarah filsafat membuktikan kembali proposisi–yang tidak diduga oleh banyak pihak–bahwa suatu asimilasi materialisme historis Marx yang lebih menyeluruh akan berguna sekali bagi banyak peneliti masa-kini, justru karena itu akan menyelamatkan mereka dari keberat- sebelahan. Eleutheropoulos mengenal materialis-me itu, tetapi pengenalannya sangat dangkal. Itu dibuktikan oleh koreksi yang dianggapnya cocok/tepat untuk dikenakannya pada materialisme itu.

Ia menyatakan bahwa hubungan-hubungan ekonomis dari suatu rakyat tertentu hanya menentukan keharusan dari perkembangannya.

Yang tersebut belakangan itu sendiri adalah suatu masalah individualitas, sehingga pemahaman-kehidupan dan–dunia ini ditentukan oleh isinya, pertama-tama oleh sifatnya dan sifat negeri yang menjadi tempat tinggalnya; kedua, oleh kebutuhan-kebutuhannya; dan ketiga, oleh kualitas-kualitas pribadi dari yang maju ke depan dari antara mereka sebagai para pelaku reformasi. Hanya dalam pengertian ini, menurut Eleutheropoulos, kita bisa berbicara tentang hubungan filsafat dengan perekonomian. Filsafat memenuhi tuntutan-tuntutan zamannya, dan berbuatu beggitu bersesuaianj dengan kepribadian sang filsuf. 155

Masalah-Masalah Dasar Marxisme | 54

Eleutheropoulos barangkali berpikir bahwa pandangan mengenai hubungan filsafat dengan ekonomi ini berbeda dari pandangan materialis Marx dan Engels. Ia berranggapan perlu untuk memberikan sebuah nama baru bagi interpretasinya tentang sejarah, menyebutnya the Greek theory of Becoming (griechische Theorie des Werdens 156 = Teori Yunani mengenai Kemenjadian). Ini jelas-jelas menertawakan, dan semua yang bisa dibilang oleh seseorang dalam hubungan ini ialah bahwa the Greek Theory of Becoming, yang dalam kenyataannya tidak lain dan tidak bukan adalah materialisme historis yang dicernakan dengan buruk dan diuraikan dengan canggung, betapapun menjanjikan jauh lebih banyak ketimbang yang sesungguhnya diberikan oleh Eleutheropoulos ketika ia beralih dari memaparkan metodenya pada menerapkannya, karena ketika itulah ia berpisah sepenuhnya dari Marx.

Sedangkan yang mengenai kepribadian sang filsuf dan, pada umumnya, dari setiap orang yang meninggalkan suatu kesan atas sejarah umat- manusia, mereka yang membayangkan bahwa teori Marx dan Engels tidak mempunyai ruang baginya, itu sungguh-sungguh suatu kesalahan besar. Teori Marx dan Engels menyediakan tempat untuk itu, tetapi pada waktu bersamaan ia telah mampu menghindari penghadap- hadapan–yang tak-diperbolehkan–”aktivitas-aktivitas kepribadian/ personalitas siapapun pada proses kejadian-kejadian, yang ditentukan oleh keharusan ekonomis.” Siapa saja yang mengambil jalan penghadap- hadapan seperti itu dengan begitu membuktikan bahwa dirinya sedikit saja yang dimengertinya mengenai penjelasan sejarah secara materialis.

Tesis mendasar dari materialisme historis, sebagaimana saya sudah ulangi lebih dari sekali, adalah, bahwa sejarah dibuat oleh manusia. Karenanya, jelas sekali bahwa ia juga dibuat oleh orang-orang besar. Tinggal ditegaskan saja oleh apakah aktivitas-aktivitas orang-orang seperti itu ditentukan. Berikut ini adalah yang ditulis oleh Enbels dalam hubungan itu, dalam salah-satu dari dua surat yang dikutip di atas:

Bahwa orang yang seperti ini atau itu, dan justru orang itu yang naik pada suatu waktu tertentu di sesuatu negeri tertentu adalah, sudah tentu, kekebetulan semata-mata. Tetapi, singkirkan orang itu dan akan ada tuntutan akan seorang pengganti, dan pengganti ini akan didapatkan, baik atau buruk, tetapi pada akhirnya ia akan ditemukan. Bahwa Napoleon, justru orang Corsica yang seorang itu,