55 | G.V. Plekhanov

55 | G.V. Plekhanov

yang dianggap perlu untuk menjadi diktator militer oleh Republik Perancis, yang sudah kepayahan karena peperangannya sendiri, adalah kekebetulan; tetapi bahwa, seandainya tidak ada seorang Napoleon, maka seorang lain akan mengisi tempat itu, telah dibuktikan oleh kenyataan bahwa seseorang itu selalui ditemukan seketika ia menjadi suatu keharusan: Caesar, Augustus, Cromwell, dsb. Kertika Marx mengungkapkan konsepsi materialis tentang sejarah, Thierry, Mignet, Guizot dan semua sejarahwan Inggris hingga tahun 1850 merupakan bukti bahwa itu yang dihasratkan, dan penemuan konsepsi yang sama oleh Morgan membuktikan bahwa saatnya telah matang untuk itu dan bahwa itu tidak-bisa tidak mesti ditemukan. Demikian dengan semua peristiwa lainnya, dan peristiwa yang tampak, dari sejarah. Semakin jauh bidang tertentu yang kita selidiki jaraknya dari bidang ekonomis dan mendekati bidang ideologi abstrak semurninya, semakin garis kurva-(lengkung)nya berzig-zag. Tetapi, apabila anda merancang poros rata-rata dari kurva itu, anda akan mendapatkan bahwa poros ini akan semakin mendekati garis paralel pada poros perkembangan ekonomi itu, semakin panjang periode yang dibahas dan semakin lebar medan yang dihadapi. 157

Personalitas siapapun yang telah memperoleh kedudukan terhormat dalam bidang spiritual atau sosial adalah di antarta contoh-contoh kekebetulan yang permunculannya tidak mencegah poros rata-rata dari perkembangan intelektual umat-manusia untuk berjalan paralel dengan perkembangan ekonomisnya. 158

Eleutheropoulos mestinya mengerti hal itu dengan lebih baik, seandainya ia berpikir lebih mendalam mengenai teori historis Marx, dan tidak begitu sibuk dengan memproduksi Sejarah Yunani-nya sendiri. 159

Nyaris tidak perlu ditambahkan bahwa kita masih jauh ketimbang selalu mampu mengungkapkan kaitan kausal antara permunculan sesuatu pandangan filosofis tertentu dan situasi ekonomis dari periode bersangkutan. Sebabnya adalah vbahwa kita baru mulai bekerja dalam arah ini; seandainya kita sudah berada dalam posisi untuk menjawab semua pertanyaan itu–atau setidak-tidaknya bagian besar pertanyaan- pertanyaan itu–yang timbul dalam kaitan ini, maka itu akan berarti bahwa pekerjaan kita sudah diselesaikan, atau mendekati penyelesaian. Yang menjadi arti menentukan dalam kasus ini bukanlah kenyataan bahwa kita masih belum dapat mengatasi semua kesulitan yang kita hadapi dalam bidang ini; tiada terdapat, dan memang tiada mungkin ada, suatu metode yang sedemikian rupa yang dapat dengan sekali sapuan menyingkirkan semua kesulitan yang muncul dalam suatu ilmu-

Masalah-Masalah Dasar Marxisme | 56

pengetahuan. Yang penting adalah bahwa adalah jauh lebih mudah bagi penjelasan sejarah secara materialis untuk menghadapi mereka itu ketimbang bagi penjelasan-penjelasan secara idealis atau eklektik. Itu telah dibuktikan oleh kenyataan bahwa pikiran ilmiah di bidang sejarah telah paling kuat tertarik pada penjelasan peristiwa-peristiwa secara materialis, telah, boleh dikata, dengan sungguh-sungguh mencarinya, sejak periode Restorasi. 160

Hinggga hari ini tia tidak berhenti bergravitasi p[adanya dan mencarinya, sekalipun kejengkelan lunak yang melanda setiap ahli ideologi burjuasi yang mempunyai harga-diri, setiap kali ia mendengar kata materialisme.

Sebuah gambaran ketiga mengenai tidak-terelakkannya usaha-usaha– dewasa ini–untuk menemukan suatu penjelasan materialis mengenai semua aspek budaha manusia telah diberikan oleh buku Franz Feuerherd, Die Entstehung der Stile aus der politischen Oekonomie, Bag. I, Brunswick dan Leipzig, 1902. 161 Bersesuaian dengan cara produksi yang dominan dan bentuk Negara yang dikondisikan karenanya, inteligensi manusia bergerak dalam arah-arah tertentu, dan dikecualikan dari lain- lainnya. Karenanya keberadaan sesuatu gaya apapun (dalam seni–G.V.P.) mempersyaratkan keberadaan rakyat yang hidup dalam kondisi-kondisi politis yang sangat tertentu, yang terlibat dalam produksi dengan hubungan-hubungan produksi yang sangat tertentu, dan mempunyai ideal-ideal yang sangat tertentu. Dengan kondisi-kondisi itu, manusia menciptakan gayadengan keharusan alamiah yang sama dan tidak- terelakkannya seperti caranya (kain)linen dikelantang, sebagaimana bromide perak menjadi hitam, dan pelangi muncul di awan sesegera matahari–sebagai penyebab–mendatangkan semua efek ini. 162 Sudah tentu semua ini benar, dan keadaan bahwa ini diakui oleh seorang sejarahwan seni sangatlah menarik. Namun, ketika Feuerherd seterusnya menjulukkan asal-usul berbagai gaya Yunani itu pada kondisi-kondisi ekonomis di Yunani purba, yang dihasilkannya itu adalah sesuatu yang terlampau skematik. Saya tidak tahu apakah bagian kedua bukunya itu telah terbit; saya tidak tertarik pada masalah itu, karena telah jelas bagiku, betapa terbatasnya ia telah mempelajari metode mmaterialis modern. Dalam skematisasi mereka argumen-argumennya mirip sekali dengan