61 | G.V. Plekhanov

61 | G.V. Plekhanov

Patut diperhatikan bahwa di Perancis, di mana dari Abad-abad Pertengahan hinnga tahun 1871, perkembangan sosio-politis dan perjuangan di antara kelas-kelas sosial mencapai suatu bentuk yang pal- ing tipikal untuk Eropa Barat, adalah lebih mudah ketimbang di tempat lainnya untuk menemukan rangkaian kausal di antara perkembangan itu dan perjuangan itu, di satu pihak, dan sejarah ideologi-ideologi di lain pihak.

Berbicara mengenai sebab mengapa, selama Restorasi di Perancis, ide- ide dari aliran filsafat theokratik begitu tersebar luas, Robert Flint telah berkata sebagai berikut: “Keberhasilan teori seperti itu akan tidak dapat dijelaskan, seandainya jalan baginya dipersiapkan oleh sensasionalisme Condillac, dan tidak begitu jelas-jelas dicocokkan untuk melayani kepentingan-kepentingan sebuah partai yang mewakili pendapat- pendapat kelas-kelas besar dari masyarakat Perancis pada sebelum dan sesudah Restorasi.” 172 Ini tentu saja benar, dan adalah mudah untuk menyadarti kepentingan-kepentingan kelas mana yang mendapatkan pengekspresian ideologisnya dalam aliran theokratik. Namun, mari kita mengali lebih ke dalam sejarah Perancis dan bertanya pada diri kita sendiri: tidakkah juga mungkin untuk menemukan sebab-0sebab sosial dari keberhasilan yang dicapai oleh sensationalisme di Perancis pra- revolusi? Tidakkah gerakan intelektual yang menghasilkan para ahli teori sensasionalisme pada gilirannya suatu pencerminan dari aspirasi- aspirasi suatu kelas sosial tertentu? Sudah diketahui bahwa memang demikianlah halnya: gerakan ini menyatakan aspirasi-aspirasi dari kelas menengah Perancis. 173 Jika kita lanjutkan dalam arah yang sama, maka kita akan melihat bahwa, misalnya, filsagat Descartes memberikan suatu pencerminan yang jelas mengenai keharusan-keharusan perkem-bangan ekonomis dan penjajaran kekuatan-kekuatan sosial dari zamannya. 174 Akhirnya, kalau kita kembali hingga sejauh abad ke XIV dan memalingkan perhatian kita, misalnya, pada roman-roman kekesatriaan, yang menikmmati begitu banyak ketenaran di sitana Perancis dan di antara kaum ningrat Perancis masa itu, kita tidak menjumpai kesulitan untuk menemukan bahwa roman-roman itu mencerminkan kehidupan dan selera-selera dari 175 état (keadaan) bersangkutan

Singkat kata, kurva (garis lengkung) gerakan intelektual di negeri yang

Masalah-Masalah Dasar Marxisme | 62

mempesona ini, yang baru pada akhir-akhir ini berhak mengklaim bahwa ia berbaris di depan bangsa-bangsa, berjalan paralel dengan kurva perkembangan ekonomis, dan dari perkembangan sosio-politis yang dikondisikan oleh yang tersebut terakhir itu. Sehubungan dengan ini, sejarah ideologi di Perancis mengandung kepentingan istimewa bagi sosiologi.

Ini adalah sesuatu yang tidak sedikitpun dibayangkan oleh mereka yang telah mengkritik Marx dengan berbagai nada dan cara. Mereka tidak pernah memahami bahwa, sekalipun kritisisme tentu saja suatu hal yang bagus sekali, suatu persyaratan tertentu diperlukan manakala seseorang melakukan kritik, yaitu, suatu pemahaman mengenai apa yang dikritik itu. Mengritik suatu metode penelitian ilmiah tertentu berarti menentukan sejauh mana ia dapat membantu untuk mengungkapkan kaitan-kaitan kausal yang terdapat di antara gejala-gejala. Itu adalah sesuatu yang hanya dapat dipastikan melalui pengalaman, yaitu, melalui penterapan metode itu. Mengkritik materialisme historis berarti melakukan suatu ujian dengan metode Marx dan Engels dalam suatu studi mengenai gerakan historis ummat-manusia. Baru setelah itu dapatlah kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan metode itu dipastikan. Bukti (lezatnya) suatu makanan adalah dengan makan makanan itu, seperti yang dikatakan Engels ketika menjelaskan teori kognisi-nya. 176 Ini juga berlaku sepenuhnya bagi materialisme historis. Untuk mengkritik hidangan ini, anda mesti lebih dulu mencicipinya. Mencicipi metode Marx dan Engels, anda mesti lebih dulu mampu menggunakannya. Untuk menggunakannya sebagaimana layaknya, mempersyaratkan suatu derajat yang jauh lebih tinggi dalm pendasaran iilmiah dan usaha intelektual yang jauh lebih berkesinambungan dari yang diungkapkan dalam lontaran kata-kata yang sok-kritis yang tak- berguna mengenai tema berat-sebelah-nya Marxisme.

Para pengkritik Marx menyatakan, sejumlah dengan sesal, sejumlah lagi dengan menegur, dan sejumlah lagi dengan dengki, bahwa hingga hari ini tidak muncul sebuah buku pun, yang mengandung suatu pembuktian teoritis mengenai materialisme historis. Dengan sebuah buku lazimnya mereka artikan sesuatu seperti sebuah manual ringkas mengenai sejarah dunia yang ditulis dari titik-pandang materialis. Namun, pada waktu