31 | G.V. Plekhanov
31 | G.V. Plekhanov
para tetangga kami; kemudian kami mendatangi mereka, dan mereka datang memerangi kami sampai salah-satu pihak menjadi lelahm, atau salah-satu pihak dikalahkan.” 101 Dengan cara serupa Burton berkata, “Semua peperangan Afrika…..adalah untuk satu dari dua sasaran, pencurian-ternak atau penculikan.” 102 Ratzel mengangggapnya sangat mungkin bahwa di Selandia Baru peperangan-peperangan di antara kaum pribumi seringkali hanya disebabkan oleh hasrat untuk menikmati daging manusia. 103 Kecenderungan kaum pribumi pada kanibalisme itu sendiri mesti dijelaskan dengan kurangnya fauna Selandia Baru.
Setiap orang mengetahui hingga seberapa jauh akibat suatu peperangan bergantung pada senjata-senjata yang digunakan masing-masing pihak yang berseteru. Tetapi senjata-senjata itu ditentukan oleh keadaan tenaga- tenaga produktif mereka, oleh perekonomian mereka, dan oleh hubungan-hubungan sosial mereka, yang telah lahir berdasarkan perekonomian itu. 104 Mengatakan bahwa rakyat-rakyat atau suku-suku tertentu telah ditundukkan oleh rakyat-rakyat lain belum berarti menjelaskan mengapa konsekuensi-konsekuens sosial dari penundukan telah presisnya sebagaimana adanya itu, dan bukan yang lainnya. Konsekuensi-konsekuensi sosial dari penaklukan Romawi atas Gaul sama sekali tidaklah sama dengan penaklukan negeri itu oleh orang Jerman. Konsekuensi-konsekuensi sosial penaklukan Norman atas Inggris sangat berbeda dari yang diakibatkan oleh penaklukan Mongol atas Rusia. Dalam semua kasus ini perbedaannya bergantung–pada akhirnya–pada perbedaan antara struktur ekonomis dari masyarakat yang ditunndukkan di satu pihak, dan dari masyarakat penakluk di pihak lain. Semakin tenaga-tenaga produktif dari sesuatu suku atau rakyat tertentu berkembang, semakin besar–sekurang-kurangnya– peluang-peluangnya untuk mempersenjatai dirinya lebih baik guna melakukan perjuangan untuk hidup.
Namun, mungkin saja terdapat banyak kecualian yang layak diperhatikan pada ketentuan umum ini. Pada taraf-taraf lebih rendah dari perkembangan tenaga-tenaga produktif, perbedaan dalam persenjataan suku-suku yang berada pada tahaptahak sangat berbeda dalam perkembangan ekonomis–misalnya, penggembala-penggembala nomadik dan para agrikulturis yang menetap- tidak bisa sebegitu besar
Masalah-Masalah Dasar Marxisme | 32
seperti kenyataannya kemudian. Kecuali itu, kemajuan dalam perkembangan ekonomis, yang mempunyai pengaruh besar sekali atas sifat suatu rakyat tertentu, kadangkala mengurangi nafsu-perangnya hingga suatu derajat yang membuktikan ketidak-sanggupan untuk melawan suatu musuh yang secara ekonomi lebih terbelakang tetapi lebih terbiasa untuk berperang.
Itulah sebabnya mengapa suku-suku kaum agrikultur yang suka-damai tidak jarang ditaklukkan oleh rakyat-rakyat yang jagoan-perang. Ratzel menyataskan bahwa organisasi-organisasi negara yang paling kokoh dibentuk oleh rakyat-rakyat setengah-beradab sebagai hasil kedua-dua unsur pemersatu–lewat menaklukan–yaitu yang agrikultural dan yang pastoral (penggembalaan). 105 Betapapun kemungkinan tepatnya pernataan ini pada keseluruhannya, namun mestilah diingat bahwa bahkan dalam kasus-kasus seperti itu (Tiongkok merupakan suatu contoh yang bagus) para penakluk yang secara ekonomis terbelakang itu, berangsur-angsur mendapatkan diri mereka ksepenuhnya ditundukkan pada pengaruh suatu rakyat yang ditaklukan, tetapi secara ekonomis paling maju.
Lingkungan geografis sangat kuuat bedrpengaruh, tidak saja atas suku- suku primitif, tetapi juga atas yang disebut rakyat-rakyat beradab. Seperti yang ditulis Marx: “Adalah keharusan untuk menundukkan kekuatan alam dalam kontrol masyarakat, untuk mengekonomiskan, untuk menguasai atau mengendalikannya dalam skala besar lewat kerja tangan manusia, yang terutama memainkan peranan menentukan di dalam sejarah industri.Contoh-contohnya adalah karya-karya irigasi di Mesdir, Lombardy, Holland, atau di India dan Persia di mana irigasi dengan cara kanal-kanal buatan, tidak hanya menyuplai tanah dengan air yang tidak bisa tidak harus ada, melainkann juga yang menyalurkan/membawa ke situ, dalam bentuk endapan dari bukit-bukit, pupuk-pupuk mineral.Rahasia keadaan industri yang makmur di Spanyol dan Sisilia di bawah pemerintahan kaum Arab terletak pada karya-karya irigasi mereka.” 106