26 kemudian didestilasi selama 2 jam, biarkan menjadi dingin selama 30 menit dan
volume air dalam tabung penampung dibaca kemudian di dalam labu alas bulat dimasukkan 5 gram serbuk simplisia lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit,
kemudian setelah toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur yaitu 2 tetesan per detik sampai sebagian air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan
sampai 4 tetes per detik, setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung
penampung dibiarkan dingin sampai sama dengan suhu kamar sampai air dan toluena memisah sempurna kemudian dibaca volume air dengan ketelitian 0,05
ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air di dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992.
3.6.4 Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5 gram serbuk simplisia yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air dan kloroform 2,5 ml kloroform
dalam air sampai 1000 ml dalam labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam lalu saring, sejumlah 20 ml
filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan berdasar rata dan telah ditara, sisanya dipanaskan pada suhu 105
C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam air
dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989. 3.6.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol
Sebanyak 5 gram serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok
sesekali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan berdasar rata yang
27 telah ditara dan sisanya dipanaskan pada suhu 105
C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam etanol dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes
RI, 1989.
3.6.6 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 gram serbuk yang telah ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara. Krus dipijarkan pada suhu 600
C sampai arang habis kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot
tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara WHO, 1992.
3.6.7 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam
Abu yang telah diperoleh dalam penetapan kadar abu total ditambahkan 25 ml asam klorida 2 N dan didihkan selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam
asam dikumpulkan, kemudian disaring melalui kertas saring bebas abu dan dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijar pada suhu 600
C sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu yang tidak larut dalam
asam dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989.
3.7 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia serbuk simplisia daun binara dan daun ulam-ulam meliputi pemeriksaan senyawa golongan kimia yaitu steroidatriterpenoida,
alkaloida, glikosida, flavonoida, saponin dan tanin.
3.7.1 Pemeriksaan steroidatriterpenoida
1 gram sampel dimaserasi dengan 20 ml n-heksan ± 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap lalu tambahkan 2 tetes asam asetat
anhidrida dan 1 tetes asam sulfat pekat, warna ungu merah menunjukkan