27 telah ditara dan sisanya dipanaskan pada suhu 105
C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam etanol dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes
RI, 1989.
3.6.6 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 gram serbuk yang telah ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara. Krus dipijarkan pada suhu 600
C sampai arang habis kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot
tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara WHO, 1992.
3.6.7 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam
Abu yang telah diperoleh dalam penetapan kadar abu total ditambahkan 25 ml asam klorida 2 N dan didihkan selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam
asam dikumpulkan, kemudian disaring melalui kertas saring bebas abu dan dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijar pada suhu 600
C sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu yang tidak larut dalam
asam dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989.
3.7 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia serbuk simplisia daun binara dan daun ulam-ulam meliputi pemeriksaan senyawa golongan kimia yaitu steroidatriterpenoida,
alkaloida, glikosida, flavonoida, saponin dan tanin.
3.7.1 Pemeriksaan steroidatriterpenoida
1 gram sampel dimaserasi dengan 20 ml n-heksan ± 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap lalu tambahkan 2 tetes asam asetat
anhidrida dan 1 tetes asam sulfat pekat, warna ungu merah menunjukkan
28
triterpenoida atau warna hijau biru menunjukkan steroida Farnsworth, 1966. 3.7.2 Pemeriksaan alkaloida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2
menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan sebagai berikut:
a. 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer.
b. 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes pereaksi Bourchardat .
c. 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff.
Alkaloida positif jika terjadi endapan atau paling sedikit dua atau tiga percobaan diatas Depkes RI, 1989.
3.7.3 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 gram, kemudian disari dengan 30 ml campuran 7 ml bagian etanol 96 dan 3 bagian volume air suling ditambah
dengan 10 ml HCl 2 N, selanjutnya direfluks selama 30 menit, didinginkan dan disaring, ambil 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II
asetat 0,4 M, dikocok, lalu didiamkan selama 5 menit dan disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran 3 bagian kloroform dan 2 isopropanol dilakukan berulang
sebanyak tiga kali. Kumpulan sari air diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50
C. Sisanya dilarutkan dalam 2 ml metanol, kemudian diambil 0,1 ml larutan percobaan dimasukkan kedalam tabung reaksi, diuapkan di penangas air, sisa
ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molisch, kemudian secara perlahan ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung, jika terbentuk cincin
ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya glikosida Ditjen POM, 1995.