12 b.
O-glikosida yaitu senyawa glikosida yang ikatan antara glikon dan aglikonnya dihubungkan oleh atom O. Contoh: Salisin.
c. N-glikosida yaitu senyawa glikosida yang ikatan antara glikon dan aglikonnya
dihubungkan oleh atom N. Contoh: Krotonosid. d.
S-glikosida yaitu senyawa glikosida yang ikatan antar glikon dan aglikonnya dihubungkan oleh atom S. Contoh: Sinigrin.
2.3.3 Steroidatriterpenoida
Steroid adalah triterpena yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentano perhidrofenantren dan merupakan senyawa organik yang berasal dari
hewan dan tumbuhan dan dengan struktur inti molekulnya C
27,
tetrasiklin dengan susunan 3 cincin segi enam dan 1 cincin segi lima. Triterpenoid adalah senyawa
yang kerangka karbonnya berasal dari 6 satuan isopren dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C
30
asiklik yaitu skualen Harbone, 1987.
2.3.4 Flavonoida
Flavonoid merupakan sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi.
Flavonoid memiliki kerangka dasar karbon yang terdiri ata 15 atom karbon, dimana dua cincin benzen C
6
terikat pada suatu rantai propan C
3
sehingga membentuk susunan C
6
-C
3
-C
6
Lenny, 2006. Komponen tersebut pada umumnya terdapat dalam keadaan terikat atau terkonjugasi dengan senyawa Havsteen,
1983. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa flavonoid
sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah dan biji. Flavonoid merupakan senyawa metabolit
13 sekunder yang terdapat pada tumbuhan berwarna hijau, kecuali alga. Penyebaran
jenis flavonoid pada golongan tumbuhan yang tersebar yaitu angiospermae, klorofita, fungi, briofita Markham,1988. Golongan flavon, flavonol, flavonon,
isoflavon dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk non glikon. Flavonoida berfungsi dalam menarik burung dan serangga yang berperan untuk
proses penyerbukan bunga. Beberapa fungsi lainnya adalah untuk mengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus serta memiliki kemampuan dalam
mengusir serangga Robinson, 1995.
2.3.5 Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida sterol dan triterpena yang telah terdeteksi pada 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan
dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Saponin diberi nama demikian
karena sifatnya yang seperti sabun bahasa Latin “sapo” berarti sabun. Larutan yang sangat encer saponin sangat beracun untuk ikan dan tumbuhan yang
mengandung saponin telah digunakan sebagai racun ikan sejak dahulu oleh masyarakat. Beberapa saponin bersifat antimikroba juga Robinson, 1995.
Nama saponin diambil dari genus suatu tumbuhan yaitu Saponaria, akar dari family Caryophyllaceae yang dapat dibuat sebagai sabun. Pembentukan busa
yang mantap sewaktu mengesktraksi tumbuhan atau waktu memekatkan ekstrak tumbuhan merupakan bukti akan adanya saponin. Paling sederhana untuk
membuktikan adanya unsur saponin dalam simplisia adalah dengan cara mengocoknya, dan perhatikan apakah akan terbentuk busa tahan lama pada
permukaan cairan Harbone, 1987.