28
triterpenoida atau warna hijau biru menunjukkan steroida Farnsworth, 1966. 3.7.2 Pemeriksaan alkaloida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2
menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan sebagai berikut:
a. 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer.
b. 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes pereaksi Bourchardat .
c. 3 tetes filtrat ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff.
Alkaloida positif jika terjadi endapan atau paling sedikit dua atau tiga percobaan diatas Depkes RI, 1989.
3.7.3 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 gram, kemudian disari dengan 30 ml campuran 7 ml bagian etanol 96 dan 3 bagian volume air suling ditambah
dengan 10 ml HCl 2 N, selanjutnya direfluks selama 30 menit, didinginkan dan disaring, ambil 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II
asetat 0,4 M, dikocok, lalu didiamkan selama 5 menit dan disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran 3 bagian kloroform dan 2 isopropanol dilakukan berulang
sebanyak tiga kali. Kumpulan sari air diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50
C. Sisanya dilarutkan dalam 2 ml metanol, kemudian diambil 0,1 ml larutan percobaan dimasukkan kedalam tabung reaksi, diuapkan di penangas air, sisa
ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molisch, kemudian secara perlahan ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung, jika terbentuk cincin
ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya glikosida Ditjen POM, 1995.
29
3.7.4 Pemeriksaan flavonoida
Sebanyak 10 gram serbuk simplisia ditambahkan 10 ml air, didihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas, kedalam 5 ml filtrat
ditambahkan 0,1 gram serbuk magnesium dan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika terjadi
warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol Farnsworth, 1996.
3.7.5 Pemeriksaan saponin
Sebanyak 0,5 gram sampel dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat
selama 10 detik, timbul busa yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1- 10 cm. Tambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2 N, bila buih tidak hilang
menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1989.
3.7.6 Pemeriksaan tanin
Sebanyak 0,5 gram sampel disari dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna, kemudian diambil
2 ml larutan lalu ditambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi III klorida. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1996.
3.8 Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak daun binara dan daun ulam-ulam dilakukan dengan cara perkolasi menggunakan pelarut etanol 70. Prosedur pembuatan ekstrak:
sebanyak 200 gram serbuk simplisia dimasukkan dalam bejana. Serbuk simplisia dimaserasi dengan penyari campuran etanol 70 sebanyak 500 ml, dibiarkan pada
suhu kamar selama 3 jam, terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk kemudian dipindahkan massa tersebut sedikit demi sedikit ke dalam perkolator,