19 4.
Fase kematian Death phase Jumlah bakteri hidup berkurang dan menurun dari beberapa jenis bakteri
timbul bentuk-bentuk abnormal Syahrurachman, A., dkk, 1994.
2.6 Uji Aktivitas Antimikroba
Uji kepekaan terhadap obat antimikroba pada dasarnya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
a. Metode dilusi: cara ini digunakan untuk menentukan KHM Kadar Hambat
Minimum dan KBM Kadar Bunuh Minimum dari obat antimikroba. Prinsip dari metode dilusi adalah sebagai berikut:
Menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu sel mikroba yang diuji. Masing-masing tabung diuji dengan obat yang
telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu 37 C selama 18 -
24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih
tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat. Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan
koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji Pratiwi, 2008. b.
Metode difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar dengan
menggunakan cakram kertas, cakram kaca, pencetak lubang. Prinsip metode ini adalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang terjadi akibat difusi
zat yang bersifat sebagai antibakteri di dalam media padat melalui pencadang. Daerah hambatan pertumbuhan bakteri adalah daerah jernih disekitar cakram.
Luas daerah hambatan berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri, semakin
20 kuat daya aktivitas antibakterinya maka semakin luas daerah hambatnya. Metode
ini dipengaruhi oleh banyak faktor fisik dan kimia, misalnya: pH, suhu, zat inhibitor, sifat dari media dan kemampuan difusi, ukuran molekul dan stabilitas
dari bahan obat Jawetz, et al., 2010. c.
Metode turbidimetri Pada cara ini digunakan media cair, pertama dilakukan penuangan media
kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan suspensi bakteri, kemudian dilakukan pemipetan larutan uji, dilakukan inkubasi, selanjutnya dilakukan pengukuran
kekeruhan, kekeruhan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri diukur dengan menggunakan instrumen yang cocok, misalnya nephelometer setelah itu dilakukan
penghitungan potensi antimikroba Depkes, 1995.