5.22 Hubungan Persalinan Caesar dengan Kematian Neonatal
Hasil analisis bivariat antara persalinan caesar dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.22 berikut ini:
Tabel 5.22 Analisis Hubungan antara Persalinan Caesar dengan Kematian Neonatal
di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012
Persalinan Caesar
Kematian Neonatal Total
P Value
Meninggal Tidak meninggal
n n
n
Caesar 9
1,6 562
98,4 571
100 0,363
Tidak Caesar 70
1,1 6497
98,9 6567 100
Berdasarkan Tabel 5.22 diketahui bahwa dari 571 ibu yang melakukan persalinan caesar pada persalinannya terdapat 9 kematian neonatal 1,6,
sedangkan dari 6.567 ibu yang tidak melakukan persalinan caesar pada persalinannya terdapat 70 kematian neonatal 1,1. Berdasarkan hasil uji
statistik diperoleh nilai p = 0,363 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 tidak terdapat hubungan antara persalinan caesar dengan
kematian neonatal.
5.23 Hubungan Tempat Persalinan dengan Kematian Neonatal
Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin bayi dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.23 berikut ini:
Tabel 5.23 Analisis Hubungan antara Tempat Persalinan dengan Kematian Neonatal
di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012
Tempat Persalinan
Kematian Neonatal Total
P Value
Meninggal Tidak meninggal
n n
n
Non Fasyankes 45
1,1 4231
98,9 4276
100 0,674
Fasyankes 34
1,2 2828
98,8 2862
100 Berdasarkan Tabel 5.23 diketahui bahwa dari 4.276 ibu dengan
persalinan dilakukan bukan di fasilitas pelayanan kesehatan terdapat 45 kematian neonatal 1,1, sedangkan dari 2.862 ibu dengan persalinan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan terdapat 34 kematian neonatal 1,2. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,674 sehingga dapat
diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 tidak terdapat hubungan antara tempat persalinan dengan kematian neonatal.
106
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia.
Keterbatasan pada penelitian ini termasuk merupakan keterbatasan pada SDKI 2012 sebagai sumber data pada penelitian ini. Pertama, pelaporan kematian
terbatas pada wanita umur 15-49 tahun yang masih hidup. Oleh karena itu, pelaporan anak yang meninggal dari wanita yang telah meninggal tidak
tersampaikan. Sehingga akan menghasilkan bias terhadap estimasi mortalitas neonatal. Estimasi mortalitas akan berbeda dengan kenyataan sesungguhnya
di lapangan. Kedua, responden cenderung kurang mengingat kejadian di masa
lampau, sehingga kemungkinan terjadi pelaporan tanggal kelahiran dan umur saat meninggal yang berbeda yang bisa menghasilkan angka kematian yang
bias. Ketiga, kematian hanya dikumpulkan dari wanita usia 15-49 tahun, sehingga wanita usia 50 tahun tidak dapat melaporkan kelangsungan hidup
anaknya pada periode survei yang dimaksud. Keempat, SDKI 2012 tidak meneliti seluruh faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal,
sehingga variabel pada penelitian terbatas pada variabel yang diteliti SDKI 2012. Kelima, terdapat hingga ribuan data yang missing pada variabel jarak
kelahiran, inisiasi menyusu dini, komplikasi persalinan, berat bayi lahir, kelahiran prematur dan kunjungan neonatal pertama sehingga variabel
tersebut tidak bisa dianalisis.
6.2 Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012