Hubungan Jenis Kelamin Bayi dengan Kematian Neonatal Hubungan Paritas dengan Kematian Neonatal Hubungan Kunjungan Antenatal dengan Kematian Neonatal

5.16 Hubungan Umur Ibu dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara umur ibu dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.16 berikut ini: Tabel 5.16 Analisis Hubungan antara Umur Ibu dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Umur Ibu Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n 20 tahun dan 35 tahun 33 1,7 1947 98,3 1980 100 0,007 20-35 tahun 46 0,9 5112 99,1 5158 100 Berdasarkan Tabel 5.16 diketahui bahwa dari 1.980 ibu yang berusia 20 tahun dan 35 tahun terdapat 33 kematian neonatal 1,.7, sedangkan dari 5.158 ibu yang berusia 20-35 tahun terdapat 46 kematian neonatal 0,9. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,007 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 terdapat hubungan antara umur ibu dengan kematian neonatal.

5.17 Hubungan Jenis Kelamin Bayi dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin bayi dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.17 berikut ini: Tabel 5.17 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin Bayi dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Jenis Kelamin Bayi Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n Laki-laki 45 1,2 3680 98,8 3725 100 0,458 Perempuan 34 1,0 3379 99,0 3413 100 Berdasarkan Tabel 5.17 diketahui bahwa dari 3.725 ibu dengan bayi berjenis kelamin laki-laki terdapat 45 kematian neonatal 1,2, sedangkan dari 3.413 ibu dengan bayi berjenis kelamin perempuan terdapat 34 kematian neonatal 1,0. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,458 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin bayi dengan kematian neonatal.

5.18 Hubungan Paritas dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara paritas dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.18 berikut ini: Tabel 5.18 Analisis Hubungan antara Paritas dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Paritas Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n ≥4 23 1,7 1342 98,3 1365 100 0,033 1-3 56 1,0 5717 99,0 5773 100 Berdasarkan Tabel 5.18 diketahui bahwa dari 1.365 ibu yang memiliki paritas lebih dari empat terdapat 23 kematian neonatal 1,7, sedangkan dari 5.773 ibu yang memiliki paritas 1-3 terdapat 56 kematian neonatal 1,0. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,033 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 terdapat hubungan antara paritas dengan kematian neonatal.

5.19 Hubungan Kunjungan Antenatal dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara kunjungan antenatal dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.19 berikut ini: Tabel 5.19 Analisis Hubungan antara Kunjungan Antenatal dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Kunjungan Antenatal Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n Tidak ANC 45 1,7 2643 98,3 2688 100 0,001 ANC 34 0,8 4416 99,2 4416 100 Berdasarkan Tabel 5.19 diketahui bahwa dari 2.688 ibu yang tidak melakukan kunjungan antenatal terdapat 45 kematian neonatal 1,7, sedangkan dari 4.416 ibu yang melakukan kunjungan antenatal terdapat 34 kematian neonatal 0,8. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 terdapat hubungan antara kunjungan antenatal dengan kematian neonatal.

5.20 Hubungan Komplikasi Kehamilan dengan Kematian Neonatal