Hubungan Komplikasi Kehamilan dengan Kematian Neonatal Hubungan Penolong Persalinan dengan Kematian Neonatal Hubungan Persalinan Caesar dengan Kematian Neonatal

5.19 Hubungan Kunjungan Antenatal dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara kunjungan antenatal dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.19 berikut ini: Tabel 5.19 Analisis Hubungan antara Kunjungan Antenatal dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Kunjungan Antenatal Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n Tidak ANC 45 1,7 2643 98,3 2688 100 0,001 ANC 34 0,8 4416 99,2 4416 100 Berdasarkan Tabel 5.19 diketahui bahwa dari 2.688 ibu yang tidak melakukan kunjungan antenatal terdapat 45 kematian neonatal 1,7, sedangkan dari 4.416 ibu yang melakukan kunjungan antenatal terdapat 34 kematian neonatal 0,8. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 terdapat hubungan antara kunjungan antenatal dengan kematian neonatal.

5.20 Hubungan Komplikasi Kehamilan dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara komplikasi kehamilan dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.20 berikut ini: Tabel 5.20 Analisis Hubungan antara Komplikasi Kehamilan dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Komplikasi Kehamilan Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n Komplikasi 12 2,8 415 97,2 427 100 0,002 Tidak komplikasi 67 1,0 6644 99,0 6711 100 Berdasarkan Tabel 5.20 diketahui bahwa dari 427 ibu yang mengalami komplikasi kehamilan terdapat 12 kematian neonatal 2,8, sedangkan dari 6.711 ibu yang melakukan kunjungan antenatal terdapat 67 kematian neonatal 1,0. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,002 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 terdapat hubungan antara komplikasi kehamilan dengan kematian neonatal.

5.21 Hubungan Penolong Persalinan dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara penolong persalinan dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.21 berikut ini: Tabel 5.21 Analisis Hubungan antara Penolong Persalinan dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Penolong Persalinan Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n Non Nakes 24 1,3 1887 98,7 1911 100 0,548 Nakes 55 1,1 5172 98,9 5227 100 Berdasarkan Tabel 5.21 diketahui bahwa dari 1.911 ibu dengan penolong persalinan bukan tenaga kesehatan terdapat 24 kematian neonatal 1,3, sedangkan dari 5.227 ibu dengan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terdapat 55 kematian neonatal 1,1. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,548 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 tidak terdapat hubungan antara penolong persalinan dengan kematian neonatal.

5.22 Hubungan Persalinan Caesar dengan Kematian Neonatal

Hasil analisis bivariat antara persalinan caesar dengan kematian neonatal di daerah rural Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.22 berikut ini: Tabel 5.22 Analisis Hubungan antara Persalinan Caesar dengan Kematian Neonatal di Daerah Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Persalinan Caesar Kematian Neonatal Total P Value Meninggal Tidak meninggal n n n Caesar 9 1,6 562 98,4 571 100 0,363 Tidak Caesar 70 1,1 6497 98,9 6567 100 Berdasarkan Tabel 5.22 diketahui bahwa dari 571 ibu yang melakukan persalinan caesar pada persalinannya terdapat 9 kematian neonatal 1,6, sedangkan dari 6.567 ibu yang tidak melakukan persalinan caesar pada persalinannya terdapat 70 kematian neonatal 1,1. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,363 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 tidak terdapat hubungan antara persalinan caesar dengan kematian neonatal.

5.23 Hubungan Tempat Persalinan dengan Kematian Neonatal