Pendidikan Ibu Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kematian Neonatal di Daerah

Penurunan Angka Kematian Neonatal sangat penting agar bisa mencapai target MDGs 4 penurunan angka kematian bayi sebesar 23 per 1000 KH pada tahun 2015. Namun penurunan angka kematian bayi menjadi cukup berat mengingat waktu pencapaian target hanya tersisa satu tahun. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya lebih giat lagi dalam melakukan intervensi terhadap penurunan Angka Kematian Bayi.

6.3 Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kematian Neonatal di Daerah

Rural Indonesia Tahun 2008-2012 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal pada penelitian ini diuraikan pada bagian-bagian berikut:

6.3.1 Pendidikan Ibu

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara UU RI No. 20 tahun 2003. Pendidikan dapat mempengaruhi ibu dalam memperoleh, memproses dan memahami informasi. Informasi sangat penting bagi ibu untuk membuat keputusan yang tepat. Selanjutnya ibu dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih percaya diri untuk bertanya mengenai pelayanan kesehatan yang dibutuhkan bagi dirinya Karlsen, dkk., 2011. Pada penelitian ini, pendidikan ibu dikategorikan menjadi pendidikan rendah dan pendidikan tinggi. Pendidikan rendah terdiri dari SD dan SMP. Ibu yang tidak sekolah tidak termasuk pendidikan rendah karena data tidak ditemukan pada penelitian ini. Sedangkan pendidikan tinggi terdiri dari SMA, diploma, atau perguruan tinggi. Pengkategorian ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya Singh, dkk., 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah lebih banyak dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi 68,8. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kematian neonatal. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Wijayanti 2013 namun berbeda dengan hasil penelitian Mahmood, dkk 2002 bahwa pendidikan ibu berpengaruh terhadap penurunan kematian bayi pada daerah rural Pakistan. Pendidikan berhubungan dengan kematian neonatal dimana semakin rendah tingkat pendidikan ibu semakin besar peluang terjadinya kematian pada neonatal Faisal, 2010. Walaupun secara statistik hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan ibu dengan kematian neonatal, pada penelitian ini ditemukan bahwa jumlah kematian neonatal lebih tinggi pada ibu dengan pendidikan rendah. Hal ini sejalan dengan hasil Singh, dkk 2013 pada penelitiannya bahwa bayi yang dilahirkan dari ibu yang sekolah lebih dari 10 tahun, lebih sedikit bayi yang mengalami kematian neonatal 40 jika dibandingkan ibu yang buta huruf. Ibu dengan pendidikan rendah merupakan kelompok berisiko dimana rendahnya tingkat pendidikan dapat menurunkan kemampuan ibu untuk memahami informasi yang diberikan Karlsen, dkk., 2011. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Andargie, dkk 2013 bahwa kematian bayi lebih tinggi pada kelompok ibu pendidikan rendah buta huruf. Sehingga ibu dengan pendidikan tinggi merupakan harapan yang bisa memberikan banyak manfaat dan peluang lebih baik untuk menurunkan kemiskinan serta masalah kemiskinan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Pada penelitian lainnya diketahui ibu yang tidak mengalami pendidikan cenderung lebih banyak tinggal di daerah dengan waktu tempuh lebih dari 1,5 jam ke fasilitas pelayanan kesehatan dibandingkan ibu dengan pendidikan Okwaraj, dkk., 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa kematian neonatal akan diperparah dengan masalah waktu tempuh ke pelayanan kesehatan pada ibu dengan pendidikan rendah. Penelitian kualitatif lainnya menemukan bahwa pada masyarakat suku Dayak Siang Murung Raya, terdapat remaja yang masih duduk di bangku sekolah yang sudah menikah bahkan remaja yang belum mengalami menstruasi. Hal tersebut terjadi karena diketahui sebagian besar pendidikan masyarakat setempat yang masih rendah Kemenkes RI, 2012. Hal ini juga ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat suku Gorontalo Desa Imbodu berpendidikan rendah. Selain itu, informasi yang didapatkan secara informal juga jarang ditemukan di daerah perdesaan. Sebagian besar masyarakat mendapatkan pengetahuan kesehatan berdasarkan penuturan- penuturan orang tua. Para orang tua memiliki pengalaman diobati oleh dukun saat mereka sakit. Selain itu, para remaja sungkan untuk bertanya mengenai masalah kesehatan reproduksi kepada orangtuanya. Biasanya para remaja tersebut mendapatkan informasi dari teman- temannya Kemenkes RI, 2012. Sehingga berdasarkan hasil penelitian ini, pemberian informasi tentang kesehatan ibu dan anak perlu lebih ditingkatkan pada kelompok ibu dengan tingkat pendidikan rendah. Peningkatan pemberian informasi juga harus didukung oleh ketersediaan akses yang memadai terhadap informasi tersebut.

6.3.2 Pekerjaan Ibu