2.2 Angka Kematian Neonatal
Angka Kematian Neonatal merupakan jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari pada periode tertentu biasanya pada periode
satu tahun Timmreck, 1994. Walaupun Angka Kematian Balita di dunia menunjukkan terjadi penurunan sebesar 41 dari 87 kematian per 1000
kelahiran hidup tahun 1990 menjadi 51 kematian per 1000 kelahiran hidup tahun 2011, masih diperlukan upaya lebih serius untuk menurunkan dua
per tiga kematian balita pada tahun 2015. Selain itu, proporsi kematian neonatal pada kematian balita di dunia justru mengalami peningkatan dari
36 pada tahun 1990 menjadi 43 pada tahun 2011 United Nations, 2013.
Penurunan Angka Kematian Neonatal sangat penting untuk mencapai target Millenium Development Goals MDGs 2015 penurunan
Angka Kematian Balita. Target MDGs untuk penurunan Angka Kematian Balita yaitu penurunan kematian sebesar dua per tiga kematian pada 2015
dari kematian balita yang terjadi pada tahun 1990 United Nations, 2013. Penurunan angka kematian balita ini secara lebih rinci yaitu dari 97
kematian per 1000 KH menjadi 32 kematian per 1000 KH pada tahun 2015 Stalker, 2008.
Angka Kematian Balita di Indonesia diketahui sebesar 40 per 1.000 KH pada periode 2008-2012, dimana kematian yang terjadi pada
bayi merupakan penyumbang kematian tertinggi BPS, BKKBN, Kemenkes ICF International, 2013.
Angka Kematian Bayi di Indonesia yaitu sebesar 32 per 1000 KH untuk periode 2008-2012. Sedangkan Angka Kematian Bayi di daerah
rural Indonesia sebesar 40 per 1000 KH untuk periode 2003-2012. Pada kematian bayi tersebut diketahui kematian neonatal merupakan proporsi
kematian penyumbang paling banyak. Angka Kematian Neonatal di Indonesia yaitu sebesar 19 per 1000
KH untuk periode 2008-2012. Angka kematian neonatal ini tidak mengalami penurunan maupun peningkatan konstan dari hasil SDKI
sebelumnya SDKI 2007. Namun, Proporsi kematian neonatal terhadap kematian bayi mengalami peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2012
58 menjadi 59 BPS, BKKBN, Kemenkes ICF International, 2013.
Angka kematian neonatal di daerah rural Indonesia berdasarkan SDKI 2012 didapatkan sebesar 24 per 1000 KH. Angka kematian neonatal
ini mengalami penurunan berdasarkan SDKI 2002-2003, namun tetap konstan berdasarkan SDKI 2007. Angka kematian neonatal di daerah rural
Indonesia berdasarkan SDKI 2002-2003 sebesar 26 per 1000 KH BPS ORC Macro, 2003. Sedangkan berdasarkan SDKI 2007, angka kematian
neonatal di daerah rural Indonesia yaitu sebesar 24 per 1000 KH BPS Macro International, 2008.
Gambar 2.1 Tren Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Neonatal
di Daerah Rural Indonesia Tahun 2002-2012
Sumber:
BPS ORC Macro, 2003
;
BPS Macro International, 2008; BPS, BKKBN, Kemenkes ICF International, 2013
2.3 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kematian Neonatal